Kamis, 29 Desember 2011

Alam nyata alam menghujam bumi

Masa kelam menghujam bumi, masa suram menghantui,
kelamnya kehidupan yang sejati, ada apakah dengan terang tak memunculkan,
harapan terhambat di tengah perjalanan, ada apakah dengan perjalanan..
hngga terang tak menyenangkan hati...tragis itu berlalu,.. menang kaya ternodai,.. sungguhkah itu kahidupan,, sungguhkah itu kenyataan... sekarang alam sungguh kejam.. dengan kenyataan yang terlihat sekarang... kenapa aku jadi gontay dengan kenyataan.. kenapa sekarang murung bagai tak bertuan..hingga aku mundur kebelaang.. ada apakah dengan kenyataan yang sekarang...tak memunculkan terang keasrian.. adakah itu untuk aku.. apakah itu sudah berlalu.. biarlah alam jadi saksi bisu, mengenang masa masa laluku.. biarlah itu berlalu.. berarti mengenang khidupanku nanti..
disni diperlihatkan disni disaksikan, betapa alam menghujam bumi. teragis yang jadi saksi. bumi memperdayai kehidupan yang hakiki.. disisnilah itu terjadi...

Senin, 19 Desember 2011

sinar kasih sinar terlahirkan, di bumi alam dapat kita saksikan

sang kasih sang pujangga agung
buritan mengitari kehidupan
apalah yang dapat aku hadirkan
bila kenyataan tuhan tak ber,artikan

sejenak berlari merajut kencang
bersahutan dengan alam
ada apakah dengan kenyataan yang sekarang
bila benar bumi akan memutarkan seribu haluan

sejenak bumi terdiam
berlari mengitari alam
ada apakah dengan kenyataan
senyuman hilang tak memamerkan

ada apakah dengan tangisan
yang sekarang diperlihatakn
tetaplah orang berlalu lalang
dengan berpangku tangan
seolah olah tak mendengar

tercerminlah sinar kasih
tercurahlah buritan cinta
suasana bergelora di alam raya
sang pujangga akan tiba.

ada apakah dengan hari ini
semua orang bagai tak mendengan nyanyian alam

sejenak terhenti, sejenak terdiam
mengayun senyum dikulum
arona nampak kemerah merahan
mengayun melenggangkan tangan
pijakan tak jelas tujuan

kemesraan menanti si buah hari
merona sejuta aksi
disisnilah di ibu Pertiwi
sang buritan terlahir kembali

tiada hari sang ibu menanti
diperdengarkan kidung kidung suci
menanti pujangga sejati

sang jabang bayi dilahirkan
dibumi alam dibesarkan
tak tahu dan tak ada yang tahu
pujngga agung melingkupi keberadaannya

bumi pusara agung
parahyangan menyuguhkan
aroma kebesaran dewata
sang pujangga memahkotai alam raya

alam bergemuruh kencang
semesta raya terbata bata,
ada apa dengan kenyataan
semesta raya diam tak memberikan jawaban
terpaku dengan kenyataan yang ada

alam bergemuruh riang
berbalik menghujah bumi
tersenyum dengan ulasanan
sorotan mata tak ada pandangan

pandangan kabur hilang tak bertuan
mahkota bumi entah pergi kemana
serentak orang berbalik
memuja kata memuja makna
dilihatakan kenyataan yang ada

ada apakah dengan tahta
bumi yang hilang seketika
manusia berbaur tercengan dengan kenyataan yang ada
ada apa dengan alam semesta
berpulang dengan tidak memberitahukan
kembalipun dengan tidak menyatakan

manusia tercengan dengan keadaan
berbajukan rombeng tak bertuan
ada apa dengan tuan,
ada apa dengan kenyataan
tuhan tetap tak memberikan jawaban...

Jumat, 16 Desember 2011

pangemut ngemut pageularan di ieu alam

ceuk sakaol diidun,ya kur wawayangan, sakadar milampahkeun ku rupi aturan nu di serat dina naskah kahirupan, nincakeun dina lakon kahirupan, tapi ceuk sakaol di akherat mah hirup langeung kaabadian,.. teu kudu tatarekahan,..teuing kumaha pikeun jelema nu teu percayaeun. ayana hirup nungturunan kalanjutan hirup nu bakal datang,... boa boa jadi wayang nu digeularkeun, menang peran digeularkeun, saukur geular piguran ngarameukeun lalajoanan.

mun kitu nya saha nu ngageularkeun eta pageularan kahirupan, ceuk beja sang dalang nu ngamaenkeun, sekenario nu jadi bahan rujukan, ngamaenkeun eta pageularan.. nyata hirup eta pageularan ku sekenario nu jadi bahan pertimbangan ayana permainan,

lalajoan nu pi kageunaheun, pibungaheun nu lalajo tepuk tangan, ngarasa puas dina pageularan ngabungahkeun. mun kitu nya saha nu nulis eta sekenario, pikeun hirupna eta pageularan. ku ramena pangaranan dina pertunjukkan, ngageularkeun rupa rupi judul permainan, tatarekahan nu matak ngabagyakeun,



Sasauran ku rupi rupi sesebutan nu matak ngageuing emutan.


sanjan indit inditan,.. ceuk beja malaikat tetep nalingakeun, kamana eta manusa mileumpangkeun, milampahkeun dina tatarekahan,.. ceuk beja ceunah amal hade amal goreng dituliskeun,.. ngan kacida lobana eta tulisan pikeun jelema nu sok indit indtan,,,dina tatarekahan gunta ganti pagawean..kacipta eta malaikat rudeut,teun, nuliskeun nu gunta ganti pagawean bari sok loba indit inditan..

sepasang kaula muda

sepasang kaula muda, terlihat beradu mesra,.. terlihat sungguh ceria dunia serasa milik berdua,..tapoi nyata setelah jadi suami istri kemesraan tak tampak terjadi, bilapun itu terjadi sekilas lantas pergi,..ada apakah yg terjadi sesaat dan lepas kendali, kemesraan sulit dicari, ada apakah yg terjadi dengan kaula muda mudi dan pasangan suami istri...?????
Tercinta karenamu ada, dicinta karenamu kau setia, dimanja karena aku sayang padamu,.. lengkaplah sudah,, cinta sepasang muda mudi.. tak tahu entar apa yg terjadi ketika kaula muda mudi jadi psangan suami istri..gimana coba.. barangkali ada yg tahu? apakah akan terus seperti itu?..

lorong waktu yang panjang

berpikir keras berhujah dangkal, berpikir kreatip berjalan dengan seutas benang,.., pemaknaan akan hilang..tak bertuan.. cuma baru penamaan yangg tak jelas peraduan,...berkiblat dengan jeruji, bersilat dengan teori, bila tak berbaju tak berdasi, seperti itulah tampak tak berarti.. seutas tahta yang menghilang, cuma seutas benang, sepasang peraduan yang hilang akal..diperaduan tak ada kejelasan.

sesaat aku berjuang mencoba melapalakan, menghilang dikejauahan, melapalkan kenyataan, dalam dada tak terlihatkan untain, kesejukkan hanya sebatas untaian yang tak berartiakan, pelapalan dalam urutan uraian tak jadi wujud kenyataan. yg ada sungguh penghujaman akan hakekat khidupan.
melihat diri tak berarti, melihat arti tak tahu diri, alam raya sungguh tak berarti, hujah diri sungguh tak berartikan apa apa, sungguh usang itu terjadi, yg ada adalah penghujahan pada alam semesta raya, yg tak berbakti tak tahu diri.

dalam pada itulah apa yg harus ku sampaiakan, bila kenyataan tuan tuan, tak berpijak untuk negri, tak berphak untuk diri, bangsamu seuntai jagat...dalam dirilah semua berjanji, memenuhi kepuasan nurani, diri yang suci sungguh berarti.

lain cerita lain derita, duka lara menghujam bumi raya... apa yg dapat diharapakan bila tuan tuan menghujam tajam, hanya semata keduniawian. sungguh mengharukan, tikaman meng,amanatkan, pembantaian menghujam tajam, mengisaratkan telah terjadi perpecahan, sebagaimana yang diisaratakan,

tragedi menghujam bumi, ibu pertiwi mewnangis sedih, duka lara menghujam bumi, entah kemana akan pergi, kian berlanjut berlari kencang, menarik kian panajang, bumi dalam masa transisi yang tak bertuan.

ada apakah dengan semesta raya.. yg tak diinginkan bakal terjadi, menghujam memurkai semesta raya... apakah yg harus aku singkabkan apakah yang harus aku bilang, awan kelam mwenghiasi pemandangan bumi raya..

dalam masa yasng kini, jauh dari cerita yg ada. pujangga membawa derita...yg ada sungguh petuah nyata, jadi nyata berwujud di alam raya.. pemburu barang rongsokan memasuki alam kelam kehancuran, menghujani kehidupan keduniawian.
berlari memakai baju, gua terang sungguh tersembunyi, tapi nyata, yg terang tak terlindungi dengan terang yg tersembunyi... disnalah berkiprah saat ini juga terluntah... bising ibu memadu tangis memadukan duka lara kehidupan, dalam duka ada canda, dalam canda ada duka lara...apa yg kita cari sungguh tangis tak terisi oleh lorong waktu kehidupan yang panjang... lorong waktu kehidupan

sengaja aku berlari mencari tahu yg tak pasti, karena hidup adalah kejelasan, dalam gua sungguh tak ada terang, tapi nyata terang sungguh ada dalam hamparan, gelap terang saat ini yang akau rasakan.

berlalu dengan berlari, tak tahu kenapa tidak kau cari, tapi nyata kenapa anda sok tahu bisa, dikedalaman hati masih banyak yg tak mengerti, untuk dicari tahu...

juang kasih terbang entah kemana

semasa aku menunggu, semasa itu pula aku tertuju, masa menanti masa berganti tujuan tak ada pasti, kemana aku berjalan terang suram pandang tak tentu arah tujuan, bermahkotakan berandai tolan berjalan tak sekencang yg kita inginkan.. tentulah tuhan beralaianan keinginan..
di kenyataan tuhan sungguh jauh berhaluan, dengan realitas nyata kehidupan.. Ibu dalam buaian, ibu dalam belaian, kapan engkau akan datang.. dimanakah kasih kini bersuka.. bilakah ada.. bilakah engkau berduka.. tak ketemu lara,

dimankah engkau simpan..dipersimpangan aku menunggu.. dengan rasa ketidakpastian, tuhan sungguh berjauah dengan hamba yang tak bertuan, tak mestikah engkau lihatkan.. aku berlindung dalam kuasamu.. dalam mata bathinmu, aku berharap ketemu ridhomu,, dimatamu aku sungguh tak ada apa apa....hanya hamba yang berdosa tak mengerti makna.

sekian umur berlanjut, sekian umur ku juang, aku berhelat dengan kasih sayang, dimankah engkau simpan arti juang dalam keadigdayaan, sekian aku berdendang, dari lubuk hati yang paling dalam..
dengan bujuk dan rayuan sekilas menampilkan juang agung keadiluhungan..

merajut impian sejuta pesona keindahan

jangan katakan itu hanya sebuah ejaan, bila kita tak terkesan, kenapa juga tidak bilang, jangan itu kita sampaikan, bila kita terkesan sayang lebih baik kita lanjutkan, kasih sayang menghiasi kehidupan.

bila kita menginginkan, sesuatu yg kita harapkan, lebih baik kita sampaikan,
jangan bilang tak sayang bila hati masih kuat diingatkan, dikedalaman tak tahan untuk selalu berdampaingan dengan kekasih hati yang kini terngiang, dikedalam hati singguh sulit dilupakan, pada itulah sang pemuja bersanding dengan tuan,
dengan kegaulauan, dalamnya hidup sungguh tak semudah membuka telapak tangan, mengepalkan sejuta ayuanan, dalamnya rona, sejuta pilihan terngiang diingatkan untuk selalu berdampingan,

hidup banyak rona banyak aneka pilihan, berurai sejuta kegirangan, keindahan, kepahitan merajut sejuta impian berwujud dikenyataan. tak ber,ilmukan,.. terang tak nampak dihamparan, terang tak membikin bintang, terang dalam rona impian, tak membangkitakan sejuta keindahan.

kebangkitan sejuta harapan berkumandang, bintang terang sungguh ter,agungkan, kenangan berwujud dikenyataan, hamparan berayun indah, kegalaun bertaburkan keberkahan, tentulah itu yg diharapakan, semua menginginkan, alam raya berkembang bergeming keutuhan pemuja keesaan tentang Tuhan....

kapan itu hinggap terpatri, dalam untain indah kemilauan rasa bersanding dengan Tuhan..

Sabtu, 03 Desember 2011

Atlantis bumiku yang hilang

meneteskan mengalirkan buain bumi kehidupan
tertumpuk sejuta pesona Atlantisku telah hilang
dibalik misteri keagungan, dimanakah engkau sekarang

Atlantis symbol peradaban yang tertandingkan
di balik awan engkau menghilang, meunculkan sejuta misteri kehidupan
peradaban keagungan dihamparan tak memperlihatakan

dimanakah wahai engkau sekarang bersembunyi di balik awan
kapan engkau memunculkan peradaban kesejajaran bumi dengan kedamaian
tentulah itu sekarang di tunggu banyak orang

kemanakah wahai sekarang, atlantisku meninggalkan
tak ada pesan tak ada pemberitahuan
kesan kemunculan di akhir periode kahidupan.

memunculkan dengan tak mengabarkan, kemunculan seutas benang
dalam pada itulah.. semaian semaian telah mengisaratakan
kemunculan di akhir jaman.

tentulah itu rahasia tuhan.
yang sekarang hilang
dalam bumi sungguh telah raib berita berita suci
mengalir deras uraian dalam bumi sungguh misteri yang tak akan tergalikan

Air suci keabadian terlahir dalam buain kasih sayang

tak pantas aku bersahabat bilakah yang jadi sahabat tak tahu diri
bilakah aku harus bertukar jatidiri jati diri ada dalam hati
tentulah sahabat harus mengerti
dalam diri ada arti dalam hati ada jatidiri
dalam diri itulah setumpuk pemahaman, bisa dimengerti

jatidiri ada dlam diri, ada dalam hati sanubari
dalam diri ada arti, setumpuk ilmu yang harus kau pahami
biar diri tak kau dholimi

ilmu menerangi cahaya memayungi di seantero negri
mengurai mengalirkan, meneteskan buih buih kehidupan
menitikan menyiramkan air suci kehidupan
menerangi nirwana keabadian, air suci kehidupan

disanalah tertumpah terlahirkan buain kasih suci keabadian

kebeunaran hakiki itu ada pada hati
tentulah yang berahabat harus mengerti

Jumat, 26 Agustus 2011

Bejana tampilan dalam alas berkehidupan

Berbuih serasa tak ada malu..tapi tampak muka kelihatan geli..bermimik muka terperana dengan yang ada..

yang ada sungguh jauh meninggalkan... pergi entah kemana..tak kau tinggalkan..tak meninggalkan..

pesan tentang keberadaan.. diperjalanan, dipersimpangan sungguh tak ada sahutan.. meninggalkan dengan tak memberitahukan, tak mengingatkan.. pesan yang menepikan impian..tapi sungguh nyata dipersimpangan kehidupan berkembang berjalan, dengan tak ada keseimbangan, hilang dalam terpaan buih gelombang pasang,..keragauan mewarnai,,hilang kepercayaan menghantui.. dalam buaian sang Ibu Pertiwi,, pandangan berselimpangan, sungguh tak bertuan,.. tak sepadan dengan yang berkembang,, perkembangan hanyalah sebutir kebohongan,, semata mata hanya berkias dalam dikedalaman..tapi nyata yang terlihat,, sungguh dalam dangkal dihamparan,, dunia yang jadi rebutan pemangsa kelaparan..



Sungguh ironis berjubah putih, berkemejakan hitam putih. kerudung putih berjilbab bertahtakan mekah,, tapi nyata dalam dikedalaman,.. wajah tampilan wajah kemayu keibuan, tak terbersik di hamparan,.. dalam dikedalaman, itu semua hanya selimut kepalsuan, berkedok beraroma klembutan, beraroma keibuan.. ibu pertiwi dalam guritan, ibu pertiwi dalam sanjungan, kemeja hitam penghias wajah, berselendang putih hanya penghias baju baju kemunapikan..



Cermin hati penghias diri..cermin hati penghias diri.. ada dalam isarat tahta yang suci..bermegah megahan dengan sepadan..baju keningratan bermahkotakan intan berlian, jadilah permata kehidupan dalam realitas dunia nyata. kehidupan bukan penampang, bukan juga alas, tapi ber,alaskan berpenampangkan, cerminan hati cerminan diri dalam realitas yang suci...



Bermgah megahan beralaskan keindahan, tercermin dalam prilaku kehidupan nyata,, tak ada yang tak sampai bila sudah teruji bila sudah jadi nyali, dalam kaidah keadiluhungan,,dalam kaidah kemashuran tercermin dalam mihrab yang agung..

sungguhkah kaidah yang maha adiluhung tercerminkan dalam kehidupan yang nyata.. tak iba kita melihat tak iba kita bercermin dalam kancah kehidupan yang sejatinya.. sungguh realitas itu tak terjadi dikehidupan nyata..

mau kemankah alam berkembang nan sunyi.. berjalan dengan tak pasti,,bergelombang berkerikil , batu sandungan menghilhami keberadaan kehidupan yang hakiki..

Rona waktu mengitari kehidupan yang pasti

Terlahir dengan ketidak tahuan..terbangun dengan buaian,,tentulah semua tak bisa menjanjikan..
karena apa..dengan ketidaktahuan awal terlahir.. sungguh kembalipun dengan tidak ada pemberitahuan,..
sebagaimana kita dilahirkan, begitupun kita dibangkitkan..ketidaktahuan menerpa kehidupan...
begitupun terlahir,. kembalipun dengan ketidaktahuan..sungguh kejadian mengilhami keberadan...
semua mahluk dalam berkehidupan..

Terpandang dengan yang terang..mencekam ketika kita tersudutkan,,jelajah panjang jadilah usang..
orang mengenang lalu mengingatkan, telaah hari kian mendatang..tentulah berpulang ke rahmatulloh
sepanjang peradaban sepanjang kehidupan.. hidup terulang, mengulang akan masa kebelakang
tak tahu dan tak mau tahu..hidup berlanjut walau kita tak berharap..berlanjut mengitari porosnya wakrtu
mengitari mengelilingi kepergian hati.. akan diri yang sunyi..telaah waktu telaah hari kian pasti itu terjadi

Minggu, 07 Agustus 2011

Neraca dalam cerita, cerita berwujud nyata

Sesaat terbuai kaku melihat bergelimpangan mayat mayat tak terkuburkan. sejenak beristirahat menarik napas dalam dalam, terlihat sangat layu dan menyedihkan tak lelah aku pandang, Ia memperlhatkan kekecewaan. dalam pangkuan tak jadi keaslian, penglihatan muram sungguh mengecewakan bangkai darah sungguh tak bertuan. letih layu bagai tak mengenyam kebahagian. sungguh kelihatan mayat mayat tak mengenakan pakaian, sungguh ngeri diperlihatkan, sungguh kasihan terpapar dalam bingkai kehidupan.

Tak bermoral tak ada rasa kemanusian. rasa ibu hilang dalam keberadaan terseret arus keserakahan. sungguhkah dalam kehidupan ini dipenuhi dan disesaki dengan orang orang yang tak bermoral. manusia hilang kendali, manusia tak tahu tata budi, bergerak seenak hatinya, seenak perutnya, bergerak tak memperdulkan akan artian dari kehidupan. sungguh kasihan alam didera dengan tipuan kepalsuan didera arus kemunapikan, sungguh moral hazart telah hilang di bumi pertiwi, sungguh keangkara murkaan merajai kehidupan. sebutan diagungkan cuma sebatas cerita yang jadi kebiasaan, tapi nyata dalam perlakuan tak ada kebenaran tak ada rasa kemanusian, sungguh prilaku hewan, menguasai kehidupan. pesan apa yang disampaiakan. pesan apa yang dihaturkan hingga manusia sekarang lupa akan hakiki keberadaan, sejatinya untuk menemukan keaslian kehidupannya, jati diri seorang manusia berubah wuud jadi pemangsa di alamnya, mendera kehidupan yang fana yang kekal dihilangkan keberadaanya, yang hancur sungguh kemulyaan dinyatakan dalam keberadaanya. mau dibawa kemanakah alur cerita yang tak berujud nyata dalam hamparan kehidupan.

Sungguh fakta berselimpangan dengan cerita yang jadi wacana, bertepuk tangan sebelah tak menyaringkan alunan, sungguh perlakuan tak bisa dibenarkan, perlakuan hewan merajai kehidupan. cerita bermuram durja, cerita hanya wacana tak ada karya tak ada suasana, kebahagian sebagaimana yang Ia impikan. galau menyelmuti keresahan menghinggapi kehidupan, sungguh mengerikan terbuai alam kedurjanaan, sapi perasan bergelimpangan, sapi olahan sungguh diagungkan namun kenyataan kenyataan ini sungguh bangkai berhamburan di alam kesunyataan.

Pergilah dengan kasih pergilah dengan ciptaan keindahan yang melupakan hakekat keberadaan mansia itu sendiri sungguh ngeri dengan penampakan yang sekarang, alam berubah dengan sepekan berlari kencang mengejar buruan saling mengkebiri khidupan, yang sejatinya untuk dimulyakan. ada apakah dengan kenyataan ini sunguh ngeri diperlihatkan sungguh muak didengarkan alam berubah dengan cara pandang yang jadi tuhan.

Nudumasar alam kiwari

Gaya mah sebening mata air mangalir sederas air tercurah, mengalir bagaikan embun
tapi kenyataan yang terjadi, aliran terobsesi, aliran tergerdasi, muatan kepentingan
meraup keuntungan, titik nadir kesempatan, terbuka untuk dimenangkan,
namun sayang muatan tak bisa dipertangungjwabakan, muatan tak sepenuhnya yang diharapkan
muatan oper capasty, berlebihan tak melihat kapasitas kendaraan, sungguh kasihan kendaraan dipaksakan
oleh pengemudi yang tak ada pertanggungjawaban, berlebihan, tak tahu aturan, akhirnya ditinggalkan
didepak didortasikan, tentulah keadaan tsb membuat kadar kendaraan melaju sangant pelan, sopir ketakutan
muatan diturunkan, pak sopirpun uring uringan dalam hati tak bisa ia curahkan, berharap dari kelebihan,
sisa ongkos jadi acuan, membahagiakan sanak saudara memulyakan.
itulah sopir dengan oper capasity mengangkut barang yang tak bisa dipetanggungjawabkan.
didepak dideportasikan...

katinggal jiga nu nyaur, katinggal jiga nu enya, ari waruga gede katinggalna,
ngan hanyakal epess meer dina nyatana, susurungkuy ka batur, tupak tepak jiga nu ngewa.
ari enya dinyatakeun hulang huleung dina nyatana, dibeberkeun kaaslian eta caritana,
teu sugema dina faktana, teu walakaya dina nyatana, nu aya kur humanear dina nisabna,
kiwari katinggal aeb lakuna. jiga heuh bakti jiga heu,euh heman nulungan nu jadi dulur,
tapi nyata kur hianat dina peta laku dirina, nganyeurikeun dina ayana, eweuh benerna
kur wakca carita nu moal bisa laksana, ayana kudu jelas katinggal leuleurna. katinggal ku bulumatana
popolotot jiga nu amek,sasalahkeun kabatur jiga nu bener, ari pek diperkarakeun,
katinggal mundur sacara teratur, muterkeun cacaritaan beh teu katinggal kalemahan,

kamunapekan nyorang aeb patapakan, pileumpangan ku jalan kasasaran
alesan dicacaritakeun, kumat kamit dibabacakeun jiga heuh tatarekahan, ari prak na mah
mana menang bisa ngajangan jang batur, nu aya kur jadi tatapakan ngudag ngudag pangagungan
batur kur saukur jadi batu loncatan menangkeun nu leuwih mundel deui, kamunapekan kadoliman
dina nyata eweuh benerna, laku paripolahna dina wujudna, kur ngahinat dina ayana
kitu nyata manusa kiwari eweuh benerna, nu aya kasasaran, ngudag ngajurung hawa napsuna
pipeujiteun patokanna, ubrah ebreh dina nyatana, pangaleuman dina buktina. lakuna loba nganyeurikeun
lakuna ngecewakuen, ma,lum jalma kalaparan sok teu asak sasar dina pari polahna.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Rekayasa Tuhan dalam limpahan ke Anugrahaan

Bila kita mengungkapkan perasaan. meniti menilai kehidupan..apalah arti diri..
tentulah sungguh tak berarti..bernilai tak berartikan, dalam keberadaan semesta raya Ia terlahirkan..
siapakah kita??? dengan maksud apakah kita dilahirkan..dan siapakah yang menginginkan.. terlahir ke bumi alam.
sungguh misteri yang terjadi terjaga dari mimpi, berjalan membentang seumur bumi Ia berada,
seumur bumi Ia bertahta di alamnya. berjalan berjejang mengitari kehidupan,..membentang tak ada yang melarang.
dari beribu abad lamnaya misteri alam sungguh mengesankan, menghinggapi kehidupannya.
Alam semesta raya beserta isinya menghadap pada sang pencipta, sang perekayasa mengilhami keberadaanya,
kehidupan mewarnai, panorama alam menghinggapi keberadaan sejatinya sebagai manusia.
alam berkembang seiring perkembangan pengisi bumi itu sendiri, berbagai pihak mengartikan berbagai sudut pandang di bicarakan, menginsipirasi keberadaan sang pencipta alam raya...tentulah tak berkesimpulan tak menyamakan kedudukan realitas kehidupan, tak menemukan mahligai yang jadi ketetapan sang pencipta sulit diperdayakan, dengan rekayasa kemunapikan, sungguh tak akan menghasilkan, penemuan dengan jalan ketimpangan, sang pencipta sungguh realitas yang tak bisa dimengeti, oleh wacana yang berkembang secanggih ilmu mengemuka di alam raya,,

dengan kesunyianlah kitu dapat memahami, kita dapat mengerti hakekat keejatian diri, sang maha pencipta bersembunyi di balik tirai kebersihan, dengan penghayatan artian kehidupani, dapat mengerti untuk berpijak, dengan hati kunci utama meraih diri, ketemu sang resi suci,, pencipta sejati , diacarkan di wacanakan, tertulis titian dari titah suci keindahan, sang pencipta tumbuh dan berkembang dari kesucian keilahian sejati.

Terang pada hati terang jalan kita memandang

Seketika orang terluka seketika orang tertawa, ada apakah dengan dirinya..?
berpaling pada diri berpaling pada hati itukah sejatinya, orang berpulang akan dirinya.!!
tak bertanya akan hatinya tak bertanya pada dirinya? siapakah yang sejatinya.?
tentulah menyimak arti dengan kata ia berujar, berurai dengan arti sejatinya Manusia
kembali pada awal menetapkah pilhan hidupnya.

Tak gampang orang memilih, tak gampang juga orang memilah, ber,area dengan suka.
ber,aneka dengan panorama, berarti dengan karya sejati, hidup sungguh sulit dicari diterka
tak memperlihatkan jati diri, bersukaria dengan tawa, canda meneriaki hati, sungguh nestapa memahkotai kita.
memilih dan memilah neraca dalam dada, bersuka dengan berlapang dada, hati bercanda memulyakan akan arti
kehidupan yang hakiki, dengan kenyataan hiduplah semua yang berandai jadi lapang dalam pandagan.
raga sungguh tak gampang dipilah tak gampang dipilah, sekehendak diri itulah jadi janji mematri yang sungguh teruji.
hati kau taburkan, benih kasih akan kecintaan nya.
benih buah dari kasih, benih buah dari biji yang terpatri mejadi satu, yang tak akan pernah terpisahkan.
sokonglah diri patuhi janji berkehendak mengilhami kesucian Ilahi..
terpampang terpajang dengan benih kasih menghinggapi keberadaan semesta alam raya.

Jangan kita hianti hati yang sungguh teruji dalam keberadaannya, kenyataan kehidupannya
sungguh hati adalah mahluk yang teruji, semesta raya memuja memuji pada hati dan sanubari yang tepatri
dalam jalinan kasih dalam jalinan sayang menyiangi kehidupan di masa yang akan datang
berjanjilah pada diri berjanjilah pada hati terang jalan dipersimpangan memuja kebenaran
terpatri terpasang jadi jalan yang cukup terang dikenyataan..

Jati diri ada pada Hati

Cara pandang asumsi kebenaran, jauh dari yang kita harapkan

Kita bergerak tentulah atas keinginan, bukan kita digerakakan atas asumsi orang kebanykan.
itu adalah kebodohan, itu adalah penindasan, hak kebebasan dalam berkehidupan,
penghianatan hati oleh diri, akan diri, tentulah keniscayaan sejati.
Asumsi kesalahan pemaparan jauh dari kebenaran,
kebenaran hakiki datang dari diri, dirasakan oleh hati, membebani kehidupan sejati,
hak berkehidupan hak berkebebasan, senyatanya mahluk tuhan. bercipta berkereasi cipta keagungan tuhan. sungguhkah asumsi akan diri yang ia mengerti, asumsi kebanyakan sungguh menelantarakan,
berbuat bertindak atas kebutuhan, bukan atas pengakuan dari orang kebanykan,
sungguhkah senyatanya kita terlahir sendiri, begitupun ketika matipun sendiri, kenapa kita tak tegak berdiri,
tak menyandarkan akan orang kebanyakan, sungguhkah terhinakan, percayalah diri turuti Nurani, makna suci akan kau temukan,, tentulah itu semua ada dalan diri ada dalan hati dalam sanubarimu yang paling dalam,,

renungi diri ketahui hati InsyaAllah ketemu mahligai sejati, puji tuhan menyertai kehidupanmu yang seutuhnya.

tak berhargakah kita, bila kita tak ada keagungan, bila kita tak memiliki kemampuan, agung dalam penampakkan, agung dalam kendali penguasaan itu yang menyenangkan. asumsi pendapat kebanyakan sungguh menyesatakan.

berpandangan dengan asumsi orang kebanyakan sungguh penindasan, tentulah ini perbuatan yang tak terpuji, tak baik untuk diri tak baik untuk hati, sungguh kemurkaan menghianati arti dari kehidupan itu sendiri.

kejujuran dalam pada kenyataan sulit ditemukan

Cukuplah memandang dengan kedekatan, tanpa arti dan makna dari titian nilai nilai,

Arti dari persahabatan merujuk pada nilai kebenaran, titah suci mengajarkan petuah bukan asumsi pilihan akan kedektan ragawi, tapi kedekatan bathin yang suci ketemu sahabat yang sejati, tak memunculkan tak terlihat dipermukaan, dengan bijak kita menilai dengan sanjak kita berurai, penilain yang tak bijak dalam pandangan, memandang sebelah tanpa kepedulian sungguh ironis dalam kenyataan itu terjdi bertabrakan, dengan yang nyata kita saksikan, memnadang dengan sebelah mata cukup terang tak membuat cahaya terang menyinarkan, pandanglah sesatu itu dengan mata telanjang, hilang dari penamaan, hilang dari kedekatan ragawi, kedekatan emosional, ini yang membuyarkan kita, keluar dari kacamata yang benar, terang menghinggapi, kegelapan terlepaskan jadilah memandang dengan bintang terang jauh dari kacamata kepicikan memandang dengan terang tak ada kepentingan yang ada adalah kebenaran hakikinya mahluk tuhan sama dalam pergaulan sama dalam buain kasih sayang terlahir dengan atas nama tuhan.

Tak ada terang dalam sinarnya

menghargai dihargai dilepas diikatkan, ikatanlah yang menguatkan persapaan, bukan kejujuran yang mengisaratkan pertalian jadi persaudaraan, ikatan melupakan keberadaan, ikatan melupaskan kenyataan semua teralhir dari tuhan. kasih sayang menyertai kelahirannya. disanalah pertemanan jadi ikatan persaudaraan di temukan, tentu kejujuranlah yang membuat sulit kita rapatkan dalam hati dan kenyataan, terjerembab dengan kepalsuan, orang membuat lupa akan ikatanyang tak mengenal keberadaan, dalam menilai tentulah kenyataan itulah yang jadi acuan, janganlah lupa pandanglah dengan bintang terang, jauhkan pandangan yang menggelapkan, janganlah lupa ikatan yang jadi acuan, terang bersineergi dengan tuhan, pandanglah sesuatu dengan terang, tuhan akan segalanya..

Jumat, 05 Agustus 2011

arus panjang mengilhami kita teralhir ke bumi alam

Kasih sayang menyertai, kasih tulus mengilhami keberadaan kita di muka bumi.
tak bijak kita bersikap dengan ketidak pastian, dengan ketidakpercayaan
kegelapan titik awal kehidupan, tak ubahnya pengenalan menemui titik terang
perjalanan teramat panajang dan melelahkan, tapi terang dan cukup terurai
dalam hampranlan itu semua bisa ditemukan, dalam kehidupanlah itu semua
menunukkan keberadaan akan kenyataan kenyatan yang ada.
jalan terang membentang tak ada yang kurang, terurai teramat jelas dan meyakinkan
sempurna mengemuka, terhampar dlm perjalnan, membentang pada permukaan
sungguh adakah kaish suci yang tuhan berikan kurang dalam keberadaannya
sunguh manusia tak berpkur tak mensyukuri keberadaanya.
tak usang kita bisa berjalan, sungguh anugrah tuhan memahkotai kehidupan
berjaln dengan terang, ku siangi arus yang melintang, walau itu cukup panjang
berjalan dengan tenang, berjlan dengan ksungguhan, kepastian dalam pengembaraan
sungguh kehidupan meghiasi alam semesta raya, sungguh keindahan memunculkan harapa
belaian dari belahan jiwa sang maha sempurna
diujung sana menenati kilaun panorama alam yang membentang
nan terang suci kala ku panddang, tak ada yang melarang untuk kita pegang
untuk kita milki, tentulah itu semua milik tuhan untuk hambnya yang suci nan abadi,
milikilah, percalah itu ada dalam terang, ada dalam kehidupan, bila kita menyikapi
bila kita menginginkan, terang sungguh ada dalam arus yang sekarang,
dan sekarang msh cukup terlentang bagai tak betuan, terang sunnguh jalan yang cukup kita pandang

sebgai kepulangan asal kita terlhirkan. kehadirat tahan itu semua dikembalikan.

Perhelaan tak ada besar dan kecilnya makna hidup kita, semua agung di mata tuhan

Tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang bila kita berjalan pada jalan terang

Pemayaan dalam ruang hampa sungguh tak bisa Prediksi, berhasil dan tidak berhasil, besar kecil didapatkan, tak adalah pemilahan itu semua adalah kemenagan, itu hanya penamaan, yang penting kita piirkan adalah : kelanjutan perjalanan yang membawa kita pada titik terang, berjalan dengan tujuan menginsprasi kehidupan dimasa yang akan datang, berjalan berjenjang melangkah kedepan dengan ksungguhan..langkah pasti menuju sukses yang abadi, terjaga dari mimpi terbangunkan dari ketidaksadaran, yang memperkosa hak berkehidupan, nilai keluhungan arti juang dalam pemberdayaan hidup teerasa menyenangkan, nilai nilai itulah yang harus kita jaga kita siangi dengan aroma suci, kelembutn hati, aroma surgawi,,makna nilai dan arti hidup itu adalah utama, paripurna Prima dalam kesadaran yang maha tingi,

kepstian berkehidupan tentulah jalan panjang yang perlu kita selusuri dalam keberadaanya, menggenapi kehidupan jagat raya, tak usahlah berebut dengan penaman yang cukup tersesat di penghujung kehidupan, bebaskan pencitraan dari untaian penamaan karena membelenggu kehidupan, nama adalah citra dari untaian kasih sayang tuhan, disanalah tertuang, citra dalam penamaan, citra keagungan, cita agung citra suci dibalik pengembaraan, semua ada dalam kehidupan, disanalah tuhan bersemayam,,dari untaian dari uraian citra penamaan, mengharumkan citra agung dalam kehidupan, agungkan lah nama agung nama tuhan, tunjukkan kita pada keagungan, bangunkan kita dari kepalsuan, terbangun dari mimpi kepanjangan nyata nyata tersesat dipenghujung kehidupan, sadarlah sebelum kita dibangu

misteri mimpi di kehidupan nyata

sungguh usang kau berjalan dalam ketidak sadaran, semua orang dikendalkan, tak bisalah mengendalikan keadaan,

singguh keadaan mengendalkan kehidupan, kenyataan itulah realitas yang tak bisa kita pungkiri, dalam lelapnya tidur, dalam lelapnya kehidupan, terlepas dari nilai nilai kebenaran, sungguhkah itu adalah kepalsuan menghinggapi bumi ini, tatkala terbangunkan, tatkala terjagakan, apa yang menghingapi itu sungguh suatu kebohongan,,, tak bisa dibenarkan, sungguh kepalsuan yang tak berujud dikenyataan, maka bangunkan ingatan, ingat kesadaran terlahir karena dilahirkan, terbangun pun kita dibangunkan,, ingatlah ketika kita terjaga dari mimpi yang sekarang,, orang berebut kekuasaan, berebur duniawi..itu sunguh kepalsuan, alam mimpi yang berkepanjangan..berlanjut menyakitkan karena sungguh kepalsuan,,,tak bisa dibenarkan..terlahir dilahirkan terbangun dibangunkan, terjga dari mimpi yang panjang,, apa yang kita harapkan dari kehidupan yang sekarang?? bila kita tak terbangunkan dari kehidupan kepalsuan, bila kita tak terjagkan dari mimpi yang melelapkan, sunguh teramat menyaktkan kepalsuan menghinggapi kehiduan yang sekarang...

Minggu, 31 Juli 2011

Hamba tuhan menyertai kasih nan sayang

Tak kuat aku berdiri, kelu bisu mengiringi kepergian akan hati,
raga kau gerakakn hati kau rasakan pikir kau mulyakan keagungan menampakan
dalan pada itulah keilahian tersungkur jadi baju kebesaran,,
sanjak sanjak indah romantis kepedulian, terhenyak dalam keangkaramurkann
disanlah terlihat kepalsuan mewadahi kehidupan yang seutuhnya,,
maka pikirkan apa yang kau harapkan,, apa yang kau inginkan..
sebagi pengejawantahan akan keagungamu, sudkiranya tuhan dapat memafkan
sudi kiranya hamba dapat memulykan kasih tuhan menyertai dalam keberadaanmu,,
sungguh kasih ilahi mengiringi keprgain akan hatimu yang tulus dan agung
dalam mengakrabi kehidupan yang sejatinya.
terimaksih tuhan terimakasih tuhan budi baikmu menyertaiku

Terlahir terurai sebagai sayatan yang memilukan

Sungguh derita memurkai alam raya, berkah tak jadi Anugrah,,
Hampa udara kelu. membius suara angin menggelegar suara adzan
berkumandang menyanyikan suara taqbir besar dikumandangkan
Allahhu Akbar.. Lailahaillalloh, serta merta menyayat hati
kilaun kumandang mendengarkan, nyanyian gelora Tuhan
sungguh hati tersipu tersayat mengirngi sungguh hati kelu dan bisu
menimpali,, sungguh keagungan terpancang di jagat raya.
mata memandang dengan sinar, terang mnyiangi kehidupan alami
taqbir berkumandang suara lantang terdrngar sayu, menjerit memelas hati
berta,ajub keilahian mengiringi kepergian, Dawai tuhan menyuarakan keagungan
sungguh tersipu malu manakala aku terbujur kaku
bersimbah dengan cucuran darah sungguh noda tak terelakan lagi
nista merajai kesucian hilang bagai di telan gelombang
disanalah kerinduan mengenang alam pemayaan, dunia buritan kasih sayang
terlahir terurai sebagai sayaan yang memilukan

Jumat, 29 Juli 2011

Cianjur dina bagya katumaninahan

Kahatur ka pundulur, dumareda dieu siang, wawantunan seseratan malah wanoh jeung pundulur. kitu balukarna di cianjur nu kamashur nungturunan kahadean malah kiwari tos dijantenkeun catatan, kota Cianjur nu Mawaddah Warohmah Warobbun Gupur, dina talajak anu mulya dina dapuran kalungguhan dina ampran kabagyaan dina sajadah kaImanan.. mudah mudahan pun dulur aya dina katumaninahan nu ngabagyakeun ieu kota karuhun anu Mashur..Amin

serba serbi sebait kata dalam perjalanan

Tertarik akan tergoda tak bijak bila kita tak berkehendak, tentulah Tuhan langkah keutamaan langkah perhatian kunci sukses kehidupan. disanalah sejuta ampunan sejuta kemenagan mengawali kemenangan.. mudah mudahan..Amin
Kinistaan, keberkahan, menemui jalan terang, bilakah hati selalu bersujud, bilakah hati selalu bersyukur semua bisa di atur.. tentulah Allah itu sebesar pengampunan, tak tertandingkan tak ternilaikan jalan terang menuju bahtra keabadian. mudah mudahan,,Amin

Kesabaran kunci kehidupan, kesabran menuju jalan terang, dengan sabar semua itu bisa diraihnya,,cuma sayang kesabaran tak segampang dalam ucapan, dalam pemahaman, dalam mengartikan, kesabaran memerlukan ketaatan,dan kesungguhan.

Ku terpaut pada waktu kusirnakan segera pergi, tapi entah kemana ku berjalan mencapai ridoMu, yang maha Kasih, disanalah kita bersujud, disanlah kita bertaqarub, disanalah kta mengiklaskan diri, semoga menjadi muslim yang sejati... INsyaAllah

selaksa tak ada waktu untuk berpikir dan bertaqarub dijalan,Mu yang diridoi, disisi,Mu dengan keiklasan, kalolah ada, kalolah bisa, kenapa juga kita tak berpikir syukur kepadamu Ya Allah, dengan INayahnya kita terlahir sebagai hamba yang sejati..Mudah mudahan

Tak bijak kita bersikap, mengahdap dengan tidak bijak, yang tidak kita mengerti tak usahlah berkecil hati, yang galau tak usahlah kita lupa diri. bijaklah menghadapi sesuatu, karena disanalah kita bertqarub kepada yang maha kasih, kita tunjukkan kepada yang maha bijak telah kita patuhi telah jalani sebagaimana petunjuk yang kita anggap pasti. semoga bermanfaat tentunya,..Amin

kesadaran tidak dengan mudah kita lakukan kesadaran memerlukan ketaatan,, keteguhan akan pendirian,, disanalah kunci sukses menemui jalan tuhan, semoga kiranya kesabaran dan kesadaran melekat dalam hati untuk selamanya..Amin

Kamis, 28 Juli 2011

Dalam diri sungguh anugrah Ilahi

Tak salah kita mencoba tak salah kita berbuat,
berjuang walau hanya dalam sudut pandang,
terang menyilaukan terang menyiangi,
kala bintang terang kita anggap datang,
kenapa kita salah mencari,
disudut sana ada saja yang perlu kita perbaiki,
dalam diri dalam hati sungguh suatu anugrah Ilahi..
perlu kita percayai, dalam diri itulah suatu anugrah
yang tak dapat kita beli,, sungguh karunia Ilahi ada pada diri,
ada pada hati yang suci..Amin

Selasa, 26 Juli 2011

raihan kepemilkan harta dan tahta dalam penguasaa,..

Tak adalah yang hilang dalam diri,,yang ada belum kita temukan,,
bukan ga punya..apa yang kita ingninkan,,barangkali,,belum kita miliki..
kehilangan..kepemilikan,,ada dalam perjuangan,,ada dalam pengorbanan,,
disanalah..harta dan tahta ada... ada dalam kepastian..
menegakan keinginan... patuh pada pendirian,,,apa yang kita inginkan..
tentulah kesampaian...patuhi..dan.. tegaklah berdiri,,
apa yang jadi kepastian itulah pekerjaan yang patut kita gerakan,,
keinginan ada dalam penguasaan,

kemegan Tanah airku Indonesia Jaya

Tegaklah,,tegaklah berdiri,,Indonesia tanah airku..Nusantara jayalah selalu,
dihadapanmu seribu janji..membuka ruah yg pasti,,jangan bekceil hati, dari apa yg dilihat,
dari apa yang didengar,,yg membuat hati tak nyenyak,,tak ada nyali..tak kuasa berdiri..
rasa yg tak enak dilihat jadi muak,,,tunggulah nanti,,Indonesia bangkit kembali.
memamerkan kemegahan,,memperlihatkan keindahnan. panorama kecantikan..
sebagaimana yg kita saksikan, alam menghilhami keberadaan,,yg indah dalam tatapan.
sejuk kala kupandang..mensejahterakan kehidupan, Alam keseluruhan.. InsyaAllah...

Harum ranum panorama alam Indonesia.

Kutaburkan bunga yg harum. ranum aroma menyebarkan..keindahan panorama alam hayati..
disinilah di indonesia,,itu pasti terjadi..percayalah walau saat ini sungguh sangat teruji..dan kaya lepas kendali..InsyaAllah,,kepastian menuju bahtra keagungan,, kesucian menunggu bahtramu..,,
itu ada di Indonesia rayaku,,sejatiku anak bangsa, sejatiku anak leluhur suci, memadu janji yg pasti terjadi..
tunggu tak ada aral melintang membentang jadilah terang,,tentulah itu semua ada di negri tercinta,
Nusantara,..Apa Kabar Indonesia Dua..berapdu melepaskan kepenatan dari goncangan yang memabukkan,,
hari kebangkitan menunggu kepastian..hari kesucian pastilah terang.. itu ppasti terjadi..
disinilah di Indonesiaku..tetap dan tegaklah berdiri..wahai anak bangsaku..

Certainty the path of light and fairly quiet

When will we able to sort out .. when was we could sort out, who runs the path of light,
certainly, we have held, peraihan repercussion greatness,, light the road in event,
stretched tight pandang.disanlah not as easy back view of the hand,,,
waiting for an appointment waiting for reply for sure, that the provisions passed in peace ..
divine mercy terlahirnya Robbi encourage natural earth ...
it is defined and tested provisions reply ..

kepastian jalan terang dan cukup tenang

Bilakah kita bisa memilah.. bilakah kita bisa memilah, jalan terang yg membentang,
tentulah, telah kita pegang, peraihan kumandang kebesaran,,terang jalan di perhelaan,
membentang tak tembus pandang.disanlah pandangan tak semudah membalikan tangan,,,
menunggu janji menunggu yg pasti, ketentuan itulah melintas dengan tenang..
kasih sayang Ilahi robbi menyemangati terlahirnya kebumi alam...
itu adalah ketentuan yg pasti dan teruji..

Penyesalan sungguh tiada arti..

Penyesalan tiada arti..penyesalan yg terjadi..menambah luka dihati..apa daya itu semua telah terjadi..usang kala kita berjuang usang kala Aku pandang, maka lihatlah bintang terang,.. itu sangat baik kita pandang.. terang benderang kita memandang anUgrah tuhan yg kita miliki, maka bersyukur itu patut kita milki,,Amin

salah salah kita memilih, salah salah kita menghujah,,dalam kelam dibalik tirai, sungguh banyak menuai hikmah,,salam nada kita berdoa salam nada kita ternoda,,sungguh salah adalah melapetaka..maka janganlah kita mengalah dengan keadaan yg membuat gusar akan perasaan,, yakin dan yakinlah itu semua kehendak tuhan..

Senin, 27 Juni 2011

perubahan ke arah perbaikan

tak kau pikirkan, tentulah tak kelihatan bila kau pikirkan tentulah aeb diri kau rasakan kehinaan akan kelakukan selma kurun waktu yang panjang bisa kau kenali. tak kenal maka tak sayang taksayang maka tak cinta tentulah bila seperti itu tak ada perubahan yang berarti bila rasa kau mulyakan, pikir yang jadi pilihan tentulah gerakan jadi kebutuhan.

perubahan tak segampang membalikan tangan, perubahan adalah satu ketegasan diri akan keyakinan hati perlu perhelaan yang teruji. jangan kau pikir bisa berubah bila kita masih menginginkan pangagungan penyanjungan, penghormatan dari luar diri (org lain). hakekat perubahan senyatanya adalah penanaman keyakinan ketegasan pilihan dari masa waktu yang lampau, seumur hidupmu berjalan tentulah citra adi luhung yang kau tanam, tentang diri.. tentang hati.. kemulyaan hakekat tuhan. dari sanalan kita memulai, meng awali, mengakrabi diri, menggauli hati dari apa apa yang kau rasakan yang membelunggu, yang membebani, selama waktu berjalan mengarungi bahtera kehidupanmu.

jangan ada kata berubah perubahan yang lebih baik bila kita menghindari :

cemoohan cemoohan

fitnahan fitnahan

perlakuan perlakuan yang tidak menyenangkan.

karena bentuk bentuk seperti diatas itu senyatanya adalah suatu anugerah yang ada dalam hidup ini.

bila kita mengerti bila kita memahami jalan terang tentulah melintas di kegelapan dan kita tahujalan gelp terang di kenyataan. cuman sayang banyak orang tak berkelanjutan memahami mengartikan indahnya kehidupan .

sebenarnya manusia mengalami fluktuasi perubahan , berganti ganti peran tentulah ini yang jadi pemikiran yang jadi renungan dan menjadikan keseimbangan bilakah demikian tentulah tak ada kejelekan tuhan meng anugrahkan dalam 2 ketetapan adanya keharmonisan.

bilakah jompang dengna keadaan, hilang kehormatan tentulah sebgai mahluk yang di muliakan tuhan hilang di keberadaan.

janganlah berharap perbuahan bila hidup tak bisa mengendalikan dari rasa rasa yang tak sesuai dengan fakta di kenyataan hidup menghilangkan kewibawaan, kehormatan, sebagai mahluk tuhan.. maka rasakan dan nyatakan kenyataan kenyataan tuhan walau pahit itu di rasakan, tak mungkin engkau kenali tanpa menerima fakta di kenyataan maka kenali diri kenali hati sebgai mahluk yang suci tentulah anygerah tuhan nampak di hamparan nyata dalam kehidupan.

kendalikan diri walau terasa berat di hati berkecambuk hati berkecambuk diri tentulah rasa yang teruji dari bentuk keinginan dari bentuk ketetapan hati menuju anugerah suci berkecambuk hati, berkecambuk diri tak lepas dari laku yang pasti, melingkupi di keseharian, semasa waktumu berjalan itu semua terus akan membayangi selama hidupmu, selma kurun waktu kau berjuang melepaskan tali ikatan-iktan yang memperdaimu selama ini.

maka ingatlah perjanjianmu teguhkan keinginanmu yang selma ini membebani hidupmu, masa waktu berjalan yang selam ini jadi maligai tujuan hidupmu bila tidak kau gauli tentulah takan jadi kebahagiaanmu, inilah yang jadi perhelaan dan renungan dalam kurun waktu yang berkelanjutan

kepura-puraan menghantui kehidupan

oleh Purwakanaka Purwabala pada 27 Juni 2011 jam 18:08

kepuran-puraan tak adalah ketentraman kepura puran membuat jauh dengan tujuan kepura puraan ada yang salah dalam pola pandang, bilakah disana kau tempatkan dalm hidup sungguh tak ada kehormatan.

pengekangan perhelaan tentulah menuju kepastian kewibawaan kehormatan tentulah melucuti keegoan, yang kayak berpenampilan, yang kakyak berpandangan di kedalaman sungguh tak ada keindahan kepura puraan sungguh suatu penghianatan akar dari kehancuran.

dalam penampakan sungguh tak mau melepaskan dalam penampilan sungguh keegoan baju kebesaran pengagung mahkota kebendaan.

bilakah demikian tetaplah pengagungan kau jadikan tuhan penyanjungan kau jadikan baju kebesaran sungguh yang demikian sudah keluar dari hakekat keberadaan mahluk manusia di muliakan.

amanh tuhan tentulah harus di selaraskan dari berbagai keberadaan dari realiatas di kenyataan dalam hidup di kesehariaan namun demikian kebanyakan akan hamba tuhan tak meng inginkan kesederhanaan tak si jadikan tauladan menerima kenyataan tak di jadikan panutan hidup bersahaja tak kau jadikan pegangan ini lah pangkal awal yang tak membuat hidup tak ada kenikmatan.

prbhan baru cakrawala dalam gambaran, realitas kenyataan sungguh tak asing di perlihatkan tentulah hidupseperti itu tak ada kemajuan.

perjalanan menapaki relung relung hati trnodai tentulah tak ada hormat diri , rasa empati memenuhi janji kesunciaan diri disanalah berjalan berjuang menepati kesucian ilahi.

berketeguhan hati berkyakinan diri sebagai resi suci tentulah titah adalah perintah, awal mengawali berjaln mengembara di alam pamayaan.

perhelaan dalam mngarungi bahtra khdpan, dsana ada percptan tntulah hrus ada kekuatuan, perthan yang kokh sebagai modal awal melaju kedpan yang lebih jauh lagi.. pengekangn akan keinginan melaju tanpa aturan mnahan arus gelmbang berbagai tawaran di kumandangkan, disanalah kenyataan di nampakan menuju suatu keagungan janglah berhenti di tengah jalan dalam memasuki pergolakan yang ntah kapan berhenti di pertepian.. yakinkan akan diri percayalah akan hati kenyataan itu adalah suatu kapstian mnju kpastianmu yang adiluhung.

dalam pergolakan kecam bathin tak ada henti bergejolak di setiap hari disnalah tuhan memarkan keagungannya, kemegahan yang tanpa batasan kepastian dengn kejelasan dalam tampak nyata samar dengn kicauan panorama alam yang kaya menyakitkan itu sungguh suatu keagungan dalam hakekat keberdaan tuhan d kenyataan.

hanya dengan kemuliaanlah itu semua dapat teratasi rasa kau agungkan pilihan kau jejakan pergerakan jadi keutamaan dsnlah kau pamerkan kmulian tentang tuhan

Jumat, 24 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenpa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberdaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupa tentulah masa akan menghakiminya terlahir kemasanya dimana kita berada dalam penjajahan kolonial 350 tahun lamanya, dari ulah yang tak ada pertangungjawaban tak mengenal kebangsaan terlahirnya kemerdekaan.

lihatlah masa hari ini sudah terjadi banyak kebokborkan, ulah penghinaan ulah ketidakadaan pertanggungjawaban, budaya koropsi melingkupi bumi alam. Pancasila tak jadi dasar berpkir, ilmu serba luar jadi pengagungan leluhur agung dilupakan. apa yang terjadi perdaban memunculkan kehancuran hazar moral bangsa penuh dengan alibi alibi kebusukan

yang peting berbicara walau tak ada karya tak ada pakta, selalu dicoba nyata sekarang bisa kita rasakan semua tak jadi kebaikan, cuma wacana kaya keilmuan cuma wacana kaya ganti tampilan, tapi nyata tampilan kebusukan kebrok brokan merajai kehidupan nyata, tapi nyata sekarang memimpikan betapa lima dasar rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Idiologi bangsa idiliogi Negara, pemersatu kehidupan jadi impian untuk dikembalikan ke porsi semula Ia berada,..

Senin, 20 Juni 2011

misunderstood the pattern of view, makes life backward

Understanding of life was on the carpet
Understand the reality of running odyssey
The existence of truly melancholy in the presence of
The fact is God who shall we present

Certainly not as easy understanding of reverse hand
It's decorated in the presence of errors
In reality we mean really hard
In real life existence in nature

Understanding the patterns of view of the interpretation
Make life uncomfortable in the presence, sick when I listen to
Exposure to suffering, To end like this,
day day I was feeling, pain around the real life

waking moment momentarily liberated
two current view, .. Just love the view out of memory
think opposite of the advice that God mandated ...


peculiarity coloring mencedrai life
bias currents of life intrinsic staining
that is where desecration betrayed the meaning of life
dominate the life of evil, God can not be a barometer
inspired the existence of god so true tadir provisions

Minggu, 19 Juni 2011

Pancaran keagungan

sarat surup terpecah belah, ruang hampa menimpa kita
sebagai manusia tentulah kita banyak dosa
hamba yang mulya senantiasa berdoa, memulyakan karya yang nyata
anugrah keesaan anugrah keibuan, aisan kasih sayang

dalam mihrab yang kudus, keagungan senantisa kita syukuri
kehadirat yang Agung, perlambang kesucian pertanda kemenagan,
kehadirat gusti perlambang keagungan perlambang penantian.
di akhir kehidupan sungguh kemegahan alam yang tak akan tertandingkan

disanlah manusia berhenti berpanorama, bercakrawala, kemegahan keagungan
menampilkan sejuta kenangan, cukup tak,jub dengan kenyataan yang ada

kenapa bimbang dengan kenyatan, kenapa juga bimbang dengan keadaan
bilakah kita percaya tuhan. yang mernguasai jagat raya

Terlentang di bum alam berjalan banyak bisikan

sayarat mudah untuk menang,...

bertarung dengan hati rasa yang terkendali semua kehendak Ilahi
jangan bimbang dengan kenyataan jangan bimbang dengan keadaan
bilakah kita pengagung kebenaran Tuhan keesaan mandat suci jadi acuan

disanalah terpukai disanalah teruji kesejatian diri kehendak ilahi
bilakah kita bimbang dengan keadaan, bilakh kita risau dengan kenyataan
hilanglah penguasaan tentang keesaan tuhan sebagai penguasa alam

jangan lari dari kenyataan jangan lari dari keadaan
itu semua kehendak tuhan. bilakah kita mengerti sungguh
kesucian memberkahi keadaan, suasana bathin yang menentramkan

sungguh keajaiban terbilang barang yang langka,
tak dnyana keberdaan kitapun sulit kita pahami,
mengertikan tumbuh kembang kehidupan.
tapi nyata kejaiban tuhan berlindung di baik kemegahan duniawi

seseorang berseloroh, Tuhan lindungi hamba yang tak berdaya
tapi nyata yang berdaya yang punya kuasa...
siapakah kita tak menyela tapi ada tak kuasa tapi berdaya
tak berdaya punya kuasa,... dimanakah wahai tuhan yang punya rencana
menggapai impian jadi wujud yang nyata.

sebilah pedang telah kau hunuskan sebilah keris telah ku tusukan
tapi nyata tuhan semesta alam berlindung dalam jeruji kesakitan
dalam jeruji kenestapaan,.. ada apakah dengan tuhan semesta alam.
berlindung di balik tirai, berjubah kemegahan, tak memamerkan
alam memenjarakan kehidupan.

kesesatan merajai bumi alam, kemegahan terpenjara derita kesakitan
dimankah wahai tuhan, kemegahan tak terbukti keampuhan dalam bathin
tak ku jumpai kebahagian kesejatian diri

Berbincang bincang dengan hati kalam ilahi

berdskusi dengn hati berdedikasi dengan diri, itu adalah anugrah ilahi
bersebrangan dengan terang, melaju dengan kecepatan hujatan bergantian
keberkahan anugrah yang tak terbantahkan, berdampingan dengan tuhan,
bentuk berkah untuk alam.

bersinggungan dengan Nurani, bertentangan dengan hati hidup sungguh tak teruji
kala datang asap kau terjebak, kala datang sinar melaju sangat kencang
itu adalah samar pemikran, kebendaan memahkotai kehidupan

konsep diri konsep Ilahi yang membuat anda teruji,
berkah iIahi, berkah teruji kala satria memuja janji
sungguh anugrah Ilahi memahkotai disepanjang kehidupan

jangan pernah berhenti memuja diri, konsep ilahi memberkahi
dalam dirilah semua pasti ditepati, asal jangan kau nodai
nurani kesucian Ilahi, dari sanlah awal mula kebahagian sejati
membuka diri, memulai memahkotai alam mengampuni

Jumat, 10 Juni 2011

Kebersahajaan membawa Arus terang menjejaki kahidupan

Kebersahajaan kesederhanaan, suatu pola pandang
Perubahan dimasa yang akan datang
Sungguh suatu Cita Adiluhung


Pergerakakan pengelanaan proses yang panjang
Pengekangan perhelaan pemaknaan kehidupan
Berjalan menghiasi masa masa kebelakang
Arus suram arus kegelapan, tak nyaman dirasakan
Mengitari menghantui kehidupan yang sekarang


Kesederhanaan kebersahajaanmemulai mengawali kehidupan
Tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang, semua kehendak tuhan
Mengakrabi mengitari kehidupan tak berlebihan
Cukup sederhana cukup berdaya pandang, itu semu hanya dari tuhan

Kejujuran terpancar menghiasi Alam Raya

Kejujuran……
Menghiasi makna kesejatian diri
Kejujuran……
Pengelanaan hati, perjalanan maknawi
Kejujuran……
Ragawi membelah hati, Nurani kesucian Ilahi



Apalah arti kejujuran…..
bila kita tak mengenal arti dan makna
dari kata kejujuran itu sendiri


sungguh kejujuran tak memberikan arti apa apa
kejujuran ternodai dengan kegelapan aroma duniawi
nista kata jujur ternodai dengan kelam dunia maknawi

Salah memahami,… pola pandang membuat hidup terbelakang

Pemahaman kehidupan terpampang dihamparan
Mengertikan menjelankan jejakan di kenyataan
Keberadaan sungguh pilu di keberadaan
Kenyataan tuhanlah yang wajib kita hadirkan

Tentulah pemahaman tak segampang membalikan tangan
Sungguh kesalah menghiasi di keberadaan
Dikenyataan sungguh sulit kita maknakan
Dikeberdaan di alam kehidupan nyata

Pemahaman dalam pola pandang salah dalam tafsiran
Membikin hidup tak nyaman dikeberadaan, sakit kala ku dengarkan
Terpapar penderitaan, Hingga berakhir seperti ini,
hari hari kurasakan, penderitaan mengitari kehidupan n yata

sesaat terjaga sesaat terlepaskan
dua arus berpndangan,.. Cuma sayang pandangan lepas dari ingatan
berpikir bersebrangan dari petuah yang tuhan amantkan…


keganjilan mewarnai kehidupan mencedrai
arus awarasangka menodai kehidupan yang hakiki
dari sanalah penodaan menghianati arti kehidupan
kenistaan merajai kehidupan, tuhan tak jadi barometer
mengilhami keberadaan kenyataan tadir tuhan jadi ketetapan

Dua terlepas dua terarah mengitari arti titian kedewasaan

Mengenyam kebahagian nyaman dirasakan
Tentulah dikedalaman rasa kita benarkan
Pilihan kita lakukan, bekerja sesuai dengan rasa dan pilihan
Maksimal mengupayakan, maksimal kita jejakan
langkah pasti menuju sukses sejati.

Bertautan dengan diri yang tak terpuji
Lebih baik merendah hati biar jadi sahabat sejati
Janganlah tengok kebelakang bila tak nyenya kala ku pandang
Lebih baik mendengarkan jeritan suara bersahutan

Kalaku ada aku sungguh mengada
Kala aku tak punya terengar suara gemircik ketakutan
tak merdu tak sedap kala ku dengarkan

was was kedepan tanpa harapan
kenapa pula tidak kita dengarkan, suara suara kegalauan
agar semakin lebih besyuukur bertaqarub akan hati
yang jadi ciri. Sejatinya manusia harus bersikap seperti itu

Apa yang dapat kita banggakan, bila kenyataan tak bertautan
Suara gemercing keraguan kegetiran tampak nyata dirasakan
Mana masa depan menyongsong kebahagian
kecemasan menghantui keberadaan
masa depan sungguh tak memberikan sinar kehidupan
secercah harpan baying kebahagian.

Berharap pengasih Tuhan rido dalam pangampunan
Tuan bilakah ada bilakah bias berharap menguntai kasih Ilahi
Sudikiranya mengampuni hamba yang bersedih hati
Duka lara menyelimuti, duka pedih pilu hati
Dimanakah kasih gusti berpadu menghadap kasih sejati.

Aku tersirat akan lakuku yang tak berbuat baik kala kurasakan
Semena mena dalam penghidupan, tak terarah berprilaku tak beraturan
Kehidupan sungguh nista jadi kebiasaan, kala ku ingat aku sungguh menderita
Perlakuan akan diri menghianti arti kehidupan yang aku rasakan
Sungguh jauh dari nilai nilai kebenaran memaknai prilaku kahidupan

Sungguh pedih ku rasakan, tersayat hati teriris janji
Manakala aku keluar dari jeruji, sungguh kenistaan jadi ciri.
Mengabdi pada kasih suci, Ilahi robbi
Tak sepantasnya aku keluar dari diri yang tak berbakkti
Mengakhiri penderitaan, rasa rasa kecemasan mengakrabi khidupan

Sungguh yang tak baik di hari ini, jalan terang untuk berluas pandang
Menggapai impian masa depan yang gemilang
Sungguh tak berlaku..impian masa depan yang gemilang
bila sayatan, lintasan dan curahan tak kita saksikan, tak kita rasakan
manalah impian sungguh tak akan merubah daya pandang

Perluasaan kekuasaan menjenguk kita yang di hari ini
Mengenal mengakrabi kehidupan jadi lebih yang terbaik lagi

Haluan arus terang merubah cara pandang,
Perubahan yang kita inginkan, tentulah rasa….
Buah manis yang jadi keindahan, termakan lejat kurasakan
Betapa keindahan panorama alam menikmati keadaaan
Gambartan sekilas syukur dalam kehidupan

Tentulah….perjalan panjang.. seribu satu jalan
kelokan panjang membentang mengitari hamparan kehidupan
sungguh suatu kepastian..taburan aroma yang jadi keindahan
Jejakan mngilhami keberadaan disepanjang kehidupan
Disepanjang hayat tetap terkandung

Perubahan tak secepat membalikan tangan
terjadi arus perubahan masa masa kebelakang
mengawali pemberangkatan mengitari kehidupan alam maya
dari sanalah kita membalikan memutarkan haluan
jadilah lebih terbaik lagi

mengekang arus kebelakang, masa masa menyakitkan
kerbelakang dengan pandangan suram, tak memberakan pencercahan
hati tak ku kenali ragawi tak menjiwai, sebagai kewaspadaan hati
dalam lingkung penderitaan, dalam cengkraman penjajahan
sungguh tak ada kesejukan, tak ada kedamaian, berbaur aroma kemunapikan

dimanakah bimbingan tak terlahirkan ke bumi alam
keadaan serat hidup menghianati artian titian nilai nilai
kehidupan tak memberikan arti apa apa
sungguh kejam kehidupan serat dengan kepalsuan

Seuntai kasih Seorang Bidan

Tak kenal lelah iasan belaian kasih Sayang
Mengitari bidan dalam keseharian
Tentulah itu semua Anugrah Tuhan

Masa kesandung, rasa lelah di keseharian
Waktu ter,abaikan istirahat tak tergantikan
Makna perhambaan bidan dalam pekerjaan

Mengenal keadaan status dalam pekerjaan
Sebagai bidan tentulah suatu keberkahan
Pengayoman pelayanan sebagaimana mandat
Yang harus bidan kerjakan.
Tentulah ini sejalan dengan bidan sebagai hamba Tuhan

Kasih mengasihi sesama insan di bumi pertiwi,
Tentulah, terlahirkan bayi dengan kesehatan yang Prima
Status Ibu terjaga, kesehatan yang utama
Disanalah kasih menyertai di Alam semesta

Ibu terjaga bayi sempurna, tentulah bapak bahagia
Kelahiran yang utama, terlahir si jabang bayi dengan selamat sentosa
Tentulah bidan bekerja paripurna,

Ibu sejahtera, bapak bahagia anak terlahir dengan selamat sentosa
bahagia karena kerja bidan sempurna
sejahtera karena kerja bidan Paripurna
sungguh sebagai bidan adalah pekerjaan Mulya

tak adalah kasih menyertai awal kemunculan terlahir ke bumi Alam
tentulah si buah hati, terlahir dengan kemulyaan, terlahir dengan kesucian
disanalah bidan menanti kasih dan ketulusan

anugrah kesejatian anugrah belahan, titian dawai Tuhan
disanlah bidan menanti dengan belaian kehangatan
kasih belaian keibuan, kasih sayang terhampar dalam pelayanan
pengayoaman perhambaan dari titian Tuhan. Aminnn…

Kamis, 02 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Kebangkitan Petuah suci.. Pancasila terlahir di bumi Ibu Pertiwi

Kebangkitan.. kata dari ungkapan rasa teruntai dari proses rangkaian perjalanan panjang tentang keterlahiran ..... ke bumi alam, begitupun dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa, terlahir dari masa yang panjang, tercurah tersirat dari keberadaan, masa sejarah menginspirasi adanya kesaamaan dari suatu kebutuhan rangkain perjalanan mengarungi kehidupan, kesetaraan dalam kesamaan sebagai mahluk tuhan. tentulah Manusia itu sama dalam setatus, sama dalam kewibawan, dalam kehormatan bersautan dengan Rasa dan pilihan, kesamaan dalam hak kesamaan dalam kewajiban sebagai hamba tuhan yang dimulyakan.

kesatuan dalam pemersatu kehidupan mengawali keberadaan, peradaban dari hakekat kehidupan itu sendiri, Maha Patih Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya mengawali terbentuknya pemersatu berkehidupan, berkebangsaan sebagai wujud perjalanan panjang terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi pemersatu bangsa, dengan sumpah Palapa nya, terlepas dari suku, budaya, pemahaman di bumi Nusantara. dari sanalah Indonesia mengawali keberdaanya.
Lintasan tercurah lintasan mengemukakan, mengembangakan memulyakan kehidupan berantai jadi keutuhan, negara jadi tampilan mengemuka dalam pemaparan, tercurah dalam tataran mukadimah UUD 45 sebagai bentuk perwujudan, terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia sekarang. sebagai landasan, pedomana hidup berbangsa dan bernegara di bumi tercinta Nusantara.

sebagai ideologi untuk tatanan berkehidupan agar terjalin keseimbangan, mengatur menata berkehidupan, yang kita kenal dengan ketatanegaraan di bumi Indonesia. terjalin hidup dengan berkeadilan tak ada keberpihakan, sejahtra dirasakan alam terjalin berkeseimbangan, kemakmuran mengilhami kehidupan masyrakatnya.

Tentulah Pancasila suatu cita yang Adiuhung berkumandang di bumi Persada, berkhasanah bertata nilai, terlahir dari masa keemasan dijamnanya, perdaban adluhung bagnsa Indonesia terlahir, kenapa sekarang hilang..? tak menjelma dalam kehidupan nyata, baru sebatas wacana dan pelapalan, falsafah tak ada tuah, petuah yang tak ada berkah, tentulah kelahiran itu penting adanya kita sadari sebagai bangsa yang besar.

Pancasila terlahir teramat panjang, dan patut kita renungkan, sebagai anak bangsa yang punya jati diri, punya perdaban, punya sejarah yang agung adiluhung, kenapa sekarang hilang bagai di telan gelombang..

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenapa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberadaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupakan, tentulah masa akan melahirkan kembali sejarah yang mengerikan.
menghakimi terlahir perpecahan, perebutan kekuasaan menghilangkan keagungan sebgai mahluk Manusia dimuykan, tak ingatkah kita dengan kegetiran yang teramat [panjang di rsakan bangsa ini, penjajahan kolonial 350 tahun lamanya. dari ulah yang tak ada tatanan, keserakah tak ada perasaan,, tak ada kemulyaan, menghilangkan persatuan dari keutuhan hidup itu sendiri.

5 kesatuan rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Ideologi Negara, untuk hidup berbangsa dan bernegara, landasan berkehidupan berkebangsaan, debatkan

Senin, 23 Mei 2011

Kamana abdi nyangharep kamana ngusikeun diri,

Pangelingan pangalaman pileumpangan tatapakan, cumarita di ieu perjalanan. Alam leumpang tatapakan, leumpangna make aturan, ngamaksud aya tujuan mibandana kahirupan. Lain leumpang asal napakeun tapi leumpang ngamasud kana eta tujuan, Tujuan mibandana eta kahirupan.

Kiwari loba nu leumpang ngan hanyakal leumpangna teu make aturan, leumpang teu ngamaksud tujuan, eta leumpang ku kapoekan, paingan lalang lorong ma,lum dina poek rek kumaha aya kageunahan, rek aaya kajeumbaran, hate pinuh kukananglasaan, beubeneran sal asalan, leumpang teu make tatanggeur, anggeran asal napakeun digeugenah kuhawa napsuna sorangan.mana aya bebeneran sanyatana hirup eta nungturunan, aya dina eta kahirupan sorangan.

Lain asal tatangger, tapi asal dimana eta tatangeur, ngahirupkeun eta alamna. Manusa ngalingkungan sakumaha eta alamna, ngajadi eta dirina aya dina eta alamna sorangan, teu padu napakeun teu padu ngageularkeun, napakeun ku aturan ngabangun eta bangsana, lain ulah ngarobah nukudu nluykeun sakumaha eta perjalanan, nu dimaksud ku leleuhurna. Jati diri bangsa aya dina eta bangsana, moal jauh aya dina eta alamna.

Sanyatana hirup kur nuluykeun, nyampurnakeun kaayaan, ningkatkeun kahirupan ngamakmurkeun pangeusina, ngasejahterakeun eta rahayatna, nyerdaskeun eta bangsana hak hirup sarua agungna, salaku mahluk anu dimulyakeun dijadkeunna.

Katimpangan nu katinggal, jompang dina kaayaan, teu ningalikeun hirup sauyunan, babarengan, saaisan saling pikanyaah saling pi kadeudeuh, dina lumangsungna eta kahirupan, nyata hirup kitu moal matak nyugemakeun, kanalangsaan, kanyenyerian lumangsung di eta alam.

Babakuna hirup teu bisa ku sorangan, ngarana oge kahirupan ieu ngamaksud babarengan, ngamaksud ngajenengjkeun kahirupan, kabagyaan nu harti di ieu alam, masa kaliwat maa nu nganterkeun bakalna aya masa nu bakal datang, alam jeneng kutangtungna, alam ruksak ku pangeusina, ieu pisan jalaran kiwari lumangsung di ieu alamna.

Gurunggusuh hayang tepi, gurunggusuh cenah kieu pasti, nyata kapastian aya dina eta perjalanan, kebeneran aya dina katangtuan nuasal ngalahirkeun, eta alam dina alam, pengeusina cumarita ku eta alam, kajandian kajadian lumangsung, carita ciri ayana, ciri aya perjalananna geus pasti aya kahirupanna, ngajelma dikiwarina, Lain ulah ngarobah lain ulah salah, gurunggusuh nu matak susah, kitu jalaran hirup aya katangtuan nunturunan dina eta kahirupan.
alam maya Aya wayang hideng bisa ngapung bisa ngagegel gajah

Kesatuan dalam Solusi hidup itu Menyenangkan

Kepastian nan indah kala kau perlihatakn
kepastian tak enak kala kau dendangkan
sungguh tak ada kejelasan..
dimanakah wahai engkau…. sang kebijakan..

kejelasan yang membuat tenram keadaan
kejelasan yang membuat nyaman dikenyataan
sungguh itulah yang menyenagkan.
Kepastian dengan kejelasan, apapun itu melegakkan

Pilihan dari berbagai impian, tentulah wujud dikenyataan
Kenyataan dari kenyataan tentulah harapan yang diinginkan
Berbuah manis dalam kehidupan.

Kepastian selalu mencengkram, kepastian melintas didua alam
Kebahagian sulit kita harapkan, kesulitan menghantui kehidupan

Apakah yang menyenangkan dalam hidup..
bila kenyataan itu yang hadir dalam di setiap keberdaan
sungguh kesenangan tak mengartikan
kesenagan hanya hadir dalam bayangan, sulit kita artikan

Menimang berharap indah, mengais rijki yang halal
Adalah suatu berkah, ketetapan jadi keutamaan
gerakan yang jadi kesatuan, ciri dalam disetiap keberdaan,
tentulah keutuhan jadi tolak ukur keberhasilan.

melangkah dengan keteguah hati, berjalan dengan tujuan
solusi hidup itu,.. yang bisa membahagiakan.

Taqdir Tuhan

Taqdir adalah kepastian taqdir tak dapat kita hindari
Kenyataan di dalam keberadaan itu adalah kepastian
Kehidupan menghinggapi keberdaan di alam kenyataan
Kehidupan menghadapi dua arus bersebrangan
Tentulahg kenyataan menghinggapi disetiap kehidupan

Mahligai pertemuan menginjak pada suatu perjalanan
Ketetapan jadi simpul arus penyebrangan
Dalam dua roda putaran kehidupan
Disanalah ketemu titik simpul mahligai kebahagian

Keberadaan tak bisa kita hindari
Kenyataan dari suatu kebijakan
Tindakan dari suatu keberdaan
Kenyataan itulah jadi wujud kehidupanmu

Tak bisa kita hindari.. dari diri itulah semua bisa terjadi
Dari rasa yang kau miliki, dari hati yang kau terangi
Dari sanalah ada kesejatian diri

Kelamnya hidup menghinggapi,
suramnya hidup tak ada harga diri
dimanakah kesejatian diri kau hargai.

Kehormatan kewibawaan, awal memulai kita berjalan
Berawal berasal dari kepekaan yang bisa kita rasakan
Berada dalam khidupan didalam keberdaaan.

Semua ada dalam kehidupan,
dalam rasa yang kau milki,
dalam diri yang kau terangi,
adalah sesuatu yang tak dapat kita bisa bantah
Baik maupun jelek, hitam maupun putih.
Gelap maupun terang, salah maupun bener
Kepastianlah mewarisi terlahirnya kehidupan

Ketetapan penentu kepastian
Dari sanalah semua kita berasal
Ketetapan keteraturan bentuk awal keinginan
Keteguhan pada pendirian kepastian pada perjalanan
Tujuan dapat menepikan, impian jadi kenyataan

Sesuatu akan indah tatkala kita mengais kasih
Sesuatu akan bijak tatkala kita bisa mengais rijki

Makna perjalanan di setiaap napas kehidupan

Keakuan dari berbagai keadaan, keinginan dari berbagai pilihan, perlu dipertahankan, semangat juang dalam mencapai keinginan, semangat juang dalam berbagai keadaan, pilihan tentulah menentukan arah awal pendakian, menelusuri lorong kehidupan,mu yang utuh,.Semangat itulah pembenar hidupmu, keadaan itulah realitas dirimu, menyelusuri kepuasaan bathinmu.
Terlena dengan keadaan, kenyataan yang tak memberikan kenyaman hidup jompang tak memberikan nilai dalam keberdaan, lorong waktu tabir hidupmu, tak pernah kau sentuh sama sekalipun, sempit dalam kejaran memperburuk citra kehidupan, yang membuat tak menikmati kehidupan, kau tersudut, tak mengertikan realitas dalam bathin,mu, tak menerima keadaan.
Memaknai arti dari kehidupan, selusuri ruang ruang kehampaan dalamnya jeritan memaknai arti hidup itu sendiri dalam keberdaan, utuhnya kehidupan dalam pemaparan, terhampar di alam nyata, bisa kita lihat dan bisa kita rasakan, utuh di depan kasad mata, perlulah kau renungkan, panjang lorong waktu mu berjuang.
Keteguhan akan pendirian dari suatu impian, yang dirasakan sangat berat di dalam kenyataan, menyelesuri lorong yang teramat panjang, liku dan bergelombang, dalam pada itulah kenyataan kenyataan jadi bentuk keakunan, jadi bentuk idealitas pilihan, idealitas ketetapan menentukan kepastian dalamnya perjalanan segudang kecantikan.
Lorong panjang perjalanan memaknai arti khidupan, dalamnya pendirian kuatnya mempertahanakan, keteguhan dalam impian berakhir dengan kepastian menentukan kebijakan, untuk pemenuhan arti dari kehidpan itu sendiri.
Bilakah kita terdiam malu, Selosong waktu berjalan terhambat menyemangati kehidupan, tentulah gamang terperdaya oleh arti hidup itu sendiri, kenyataan tak membuat nyaman dalam keberdaan, tak menikmati kenyataan, dalam perjalananlah itu kita menemukan titik simpul makna kehidupan.
Tak gampang kita wujudkan, tak gampang kita mengurai dalam betuk kenyataan, Cuma yang berpkir luas, panjang menatap masa depan, menyebrang dari berbagai realitas keadaan, menembus ruang kehidpan, maka disanalah ada kenikmatan yang teramat manis kita rasakan.
Berpkiran sempit,.. cuma kenyataan dari realitas yang terjadi, jadi symbol perwujudan meraih kemenangan, disanalah terhenti meniti menatap kehidupan jadi barang kesiangan. tak ada kata pembuka tak ada kata sambutan, berlanjut usang, nilai nilai juang terhentikan, nilai nilai hidup tak memberikan harapan, berjenjang tak beraturan, disanlah kita berada, kita, kesadaran tak jelaskan artian.


Kebesaran tak mengertikan titian nilai nilai, kebesaran nilai kejuangan dari rasa yang terpendam untuk menikmati kehidupan itu sendiri, puas dengan keegoan yang sempit tak nyaman dalam menapaki, berjalan gontai tak beraturan, arahan jauh dari kebenaran yang ia milk, kemana harus kita melangkahkan jenjang kehidupan yang paling nyata. Jadi serba tak indah jadi seraba tak nyaman kehidupan jompang denga keadaan, salah dalam tafsiran salam dalam penerapan jadi tak karuan.
Maka belajarlah untuk selalu menyelaraskan kehidupan, biar utuh menyertai keberdaan kita sendiri, kebahagian yang sejati ada dalam kehidupanmu. Kebahagian sejati melingkupi kehidupan bumi yang menyertainya, tegaklah berdiri, lihatlah dataran bumi yang terhampar luas, kesejatian menunggumu dibalik tirai kebesaranmu.
Alam yang kau pijakan menemui keagungan, alam yang kau jalankan mengisi kebuntuan, menghinggapimu menemukan titik nilai keindahan, Mentalitas dari keberdaan memulai menghendaki perjuangan yang teramat mengesankan, dari sanalah kebenaran alam dapat kita ungkap misteri yang mengesankan.
kita berada dalam langkah kepastian, dalam napas yang kita ayunkan, keberpihakan ada dalam setiap jengkal perjalanan, menata meniti artian dari kehidupan itu sendiri..



Sanjak kerinduan di pertengahan persimpangan


Alangakah indah jejakan dengan kepastian.
Alangkah indah jejakan dengan ayunan
Seruling menyertai dimana kita berda
Gendang berdetak menyertai senandung rindu

Sunguh keagungan dalam disetiap keberdaaan
Sungguhkah keindahan menyertai di setiap keberadaan
Kenyataan kenyataan yang di nyatakan
Sungguh anugrah dalam kemulyaan

Tak terbisik keinginan dan terus selalu bersenandung
Tarian dan irama bersenandung rindu
Disanalah keindahan bisa kau mliki
Disanalah senandung rindu menjumpai di keheningan

Alangkah indah bersenandung tatkala irama menyertai
Di alam kegusaran dai alam kegalauan
Jadi habis sudah irama bergelora jadi musik yang mengayunkan
Telerama beersenandung rindu.

Kau bahagian engan kenyatan yang sekarang
Yang membuat orang bersenandung
Dalam kekecewaan jadi keindahan
Telerama alam bersenandung riang

Bunyi terdengar sayup sayup mengiringi kepergian
Sayup sayup terdenganr kerinduan sejatinya kehidupan
Aku terbuai layu aku terbui irama keindahan
Sang aroma kelembutan menyambut kita

Nirwana kahiyangan berseloroh maju dan terus lah bernyanyi
Tatapan yang kau pandang membuat arus terang
Keindahan menyertai kehidupanmu yang utuh
Kesejatian menemui kehidupanmu yang abadi

Disanalah kau bersenandung riang, mesra degna jalinan
Dengan apa yang kau dapatkan, apa yang kau nyatakan
Jadilah kepemilikan, sekarang jadi kehidupan,mu yang utuh

Menangis bersenandung rindu, menangis bersenandung riang
betapa keagungan menyetai kehidpan itu sendiri.

Oh tuhan bilakah aku dapat berseloroh dengan kenyataan itu sendiri
Dimanakah teman temanku, dimanakah sahabat sahabatku
Aku rindu dan ingin segera bertemu, melepas rindu. Bertemu muka,
Menjumpai sahabat sebagai teman sejati hidupku.
Dimankah mereka aku ingin jumpa
melepas rasa rindu yang sekian lam tak bertemu

Gambar nu mawwa Caang

Euweuh nu ditonton nalika eweuh tontonan, ayana eta tontonan ku ayana pagelaran, ngageular eta paertunjukkan ku ayana nu unjukkan, ngunjuken kana ayana pagelaran dina eta kahirupan,

Gambaran nyaritakeun kaayaan dina eta gambar, kahirupan nujadi sabab ayana eta gambar, gambar nganyatakeun ayana kahirupan. Eweuh nu lian gambaran nganyatakeun ayana eta alam, aya dina eta kahirupan.

Kitu jalaran eta kahirupan ngagambarkeun eta kaayaan, ku rupi hal nuaya dina eta alam, kitu jalaran gambar nerangkeun kaayaan ku gambaran, rupi hal kajantenan nu aya dina eta alam. alam ngalingkungan kaayaan kahirupan,

Panggih narenjokeun ningalikeun kaagungan, jalaran hirup eta ngalempangkeun, kitu jalaran eta hirup ngaleumpangkeun tatapakan kana eta tujuan, papanggihan naringalkeun nyaritakeun kaayaan dina eta perjalanan, kitu nyata ngaleumpnggkeun cacaritaan ku awak awaken.

Lain apal henteu leumpang tapi apalna ku ngaleumpangkeun, awak awakan kana eta perjalanan nu dimaksud ku eta lelembutan. Rek kumaha apal dimana apal teu bisa ngunjukkeun kana eta perjalanan, eta mah karek cacaritaan nu dicaritakeun ku eta awak awaken,

teu puguh nyusulna teu jelas kumaha ayana, ujug ujug eweuh sabab musababna ieu kabodoan, teu jelas ngadegkeun ukuran ku ukuran dina anggeuran, teu bisa dipertanggungjawabkeun. Kitu jalaran kahirupan teu make ugaran moal aya kanikmatan perjalanan teu jelas babawaan

Kaayaan nu jadi sabab Tumarimana Hirup dina eta Kahirupan

Moal bisa ngendalikeun
Mun teu bisa ngarasakeun
Moal bisa ngarasakeun
Mun teu bisa narimakeun


Rasa nganyatakeun, rasa ngunjukeun ayana kahirupan,
Kendali ayana dina rasa, nalika narimakeun naon nu dirasakuen,


Rasa eta patok urang jang metakeun hirup nu salajeungna, ku mibandaan eta rasa dua kaayaan dina eta kajadian, tumiba ka mahluk manusa, senang jeung teu senang tumiba kana diri, lain wae hade tapi aya goreng ngalintas kana hate kanu ngarana mahluk manusa, iwal hayang reujeung henteu eta datangna, kitu ayana dina eta kahirupan..

Sanyatana manusa ka patok ku dua katangtuan, di pibanda ku dua kaayaan
Ngalintas terus terusan, nu teu bisa di tawar tawar, diantara mahluk manusa aya nu bisa ngendalikeun, aya nu teu bisa ngendalikeun, dina eta kajantenan, dina naon nu dirasakeun,


kahayang nyorang langratan, menerkeun eta rasana
ngadohirkeun naon nu dirasakeun dina eta alamna
ngawujud jadi lakuna, ngadohir ku dirina,

rasa ngunjukeun kana eta dohirna, ngawujud aya bentukna,
dina bathin perih karasana teu geunah kareungeuna
dina dohir teu geunah kadeuleuna, dina bathin teu geunah kareungena
kaayaan ngawujud dina eta perjalanan, ngabentuk ku eta perwujudan

mung hanyakal ngaragakeun ku teu make aturan,
perasaan teu ngawungkul kamanusaaan
teu tinggal ngageular ku perasaan
matak aeb anu nininggal, matak hina nu ngadangu
ku peta nu teu kapibanda, dina raga ningalkeun
laku kaluar tina tata titi kamanusian

piwunjuk ngageularkeun ku dohir dina kahirupan
metakeun ulang ulangan, ku eta pertunjukkan
nu matak ngateugeunahkeun rarasaan dina eta pertunjukkan
teu kuat eta rasa ngendalikeun, ku rasa nuteu kacaangan
gelap mata hilang raga, ngageular kaluar dina derajat manusia



sengkeuran nu ngajalankeun, kokoaran dina perasaan
kokotor nu ngarandapan hirup tara ngaleuyeupan,
dina eta lalagayan nu karandapan, ngaguar masa ka pungkur
ngageular alam kiwari, nalungtik diri ku rasa anu sajati
nyata hirup kitu buktina, nyata hirup kitu ayana
mun nyata eta hirup hayang aya karasana, mibanda eta ragana
kudu narimakeun kaayaan, ngageularkeun nudi rasakaun

ku teu narimakeun kayaan, dina hirup eweuh kahirupan
bebeneran kur tibang rarasaan, teu mibanda eta rasana
waruga jauh kana dirina, sulaya rejeung kahayangna
kitu peta nyata hirup eweuh cahayana

mibandaan ka hinaan, teu boga persaan
hirup teu ngukur ka kujur, teu ninggal kaayaan
ngaraksa perjalanan, nuju alam kaagungan
hirup salah metakeun nu wajib di hare harekeun
nu sunat di agung agungkeun milanpah jauh kana tujuan
kbagayaan dina jalan salah nempatkeun.
kitu balukarna hirup kabodoan
hirup teu make aturan pasejaan kur sabatas rarasaan
teu make ugaran dina ngajelaskeun eta persoalan
kitu wakca dina peta, kaayaan hirup nu teu make aturan

hirup jauh tembong kalangit
dangah nu teu jelas di arah
ngudag milampah nu teu make karomah
sakadar cai uyah ngabayahbah euweuh berkah

hirup ngaya ngaya nu teu kadada kaduga
teu mampuh di aya ayakeun, ngudag ngudag pangaleuman
ngudag ngudag panyanjungan, nu embung kahinakeun
ku alabatan hirup teu bisa nembongkeun,
kaayaan dina katangtuan, pangajenan kahirupan
hirup dina kawaluyaan, namung salah nempatkeun
ngamaknan hirup teu make ugaran teu make ajeuran
sakadar tatanjuer eweuh nu nanjeur
nyata hirup henteu mikir dina kaayaan, nyondangkeun kahirupan

ari tagog rejeung gogog, pamadeg anu ajeug
ngabaruntaskeun kahirupan ngaliwatkeun kanyataan
nangtungkeun kaayaan, nu ajeug dina milampahkeun
anu sahakna, teu condong ku hariwang,
teu m ileumpang ku kahayang,
iwal ngaleumpangkeun ku pasejaan
nungturunan ieu kahirupan

lain hina teu narimakeun nu dirasa ditongtolerkeun
kitu nyata hirup eweuh kawaluyaan
mahluk nu jadi tujuan agung dina pandangan
mahluk nu jadi sebab hirup teu narima kaayaan.
ngaya ngaya di aayakeun, teu kateupi di tepi tepikeun
teu kaduga dipaksakeun,
ngajul bentang ku asiwung, ngajul bulan make gantar
kitu hirup kacilakaan salawasna dina kahinaan

nu matak hirup loba kahinaan ngajulur teu make anggeuran
anggeran ku rarasaan eweuh beneran, caang ukur ukuran.
Sakadar leuleumpangan, teu jelas tujuan
Ieu nu jadi sabab hirup dikendalikeun ku kaayaan
teu bisa ngendalkeun kaayaan dina eta kahirupan


Dohir metakeun mertelakeun mibandaan eta kaagungan


ngawujud bari metakeun, kaayaan dina eta kajantenan
mana bener nu sa hakna, mana salah nincakeunna.
Kitu jalaran eta kahirupan, ngalintas kanu sahakna
Nyata mahluk manusa nu diunggulkeun dina eta alam.

Kahayang nyorang langratan, menerkeun ku peragaan
Ngadohirkeun kahirupan, dina eta kaayaan.
Kitu jalaran hirup menerkeun dina eta kahirupan
Nyorang nyorang langratan

Cukang nu jadi sabab ayana hirup urang,
kahayang nganyatakeun ayana kahirupan,
dina diri nu dirasakeun, kitu jalaran hirup narimakeun
menerkeun ku eta awak awakan sangkan menang kabagyaan


perkara didatangkeun ngunjukeun dua kaayaan, ngayatakeun ayana piliheun,
rupi hal sanes kanten kajantenan nganyatakun di datangkeun, ngalingkungan kamahluk manusa, katangtuan nu geus pasti tumiba ka mahluk manusa, nu moaql bisa lepas kodrat hirup kodarat nu ngahirupkeun, nu nganyatakeun benerna aya kahirupan dina eta awak awaken,

Pangagungan ku eta sebutan nu sok ngajauhkeun diri dina bebeneran

Kaayaan mibandaan eta rasa nu ngunjukeun
Kayaan dina rasa nu teu bisa dileungitkeun
Waruga nu ningalikeun kaayaan eta perwujudan
Ngaliwatan ngalintas ingeutan, teu benang dibuni baukeun

Nyata hirup dohir ku wujudna hirup ku eta alam
Rasa mibandaan dina eta dohirna, nguningakeun
Nganyatakeun aya pamlihna, menangkeun harakt dina eta Hirupna
Ngahirupkeun eta dohirna, ku eta waruga nu mibanda eta rasana

Moal aya rasa nalika eweuh dohirna
Rasa mibanda eta warugana, warangka mibanda eta karyana
Aya dina milampahkeun eta wujudna.

Kaayaan salah nempatekun, kahariwang nu ngaleumpangkeun
Ieu nyata hirup kaluar dina anu dirasakeun
Pamujian nu ngalampahkeun, panyajungan nu jadi tujuan
Ieu hirup kahinaan, sok matak nyilakakeun

Menerkeun kaayan, milampahkeun nu dirasakeun
Hirup bener dina perhambaan, teu kaluar dina kanyataan
peta hirup nu ngaleumpangkeun dina diri nu karandapan
nyata hirup ku pertanggungjawaban


lain loba leumpang warugana, waruga nu dileumpangkeun ku eta ruhna
kitu jalma leumpang pamikrna, nganyatakeun kamulyaan dijajdikeuna.
Lain leumpang ku hawa napsuna, jalma ngudag pamuji dina eta mahlukna
Nyata hirup eweuh pamkirna, teu tumerap kamulyaan ti pangeranna.

Panyalindungan dina diri pangakuan nu jadi sabab hirup teu benang kaagugnan

Kurumasa aya hasilana kurumasa aya katinggalna
Hirup adigung gumuluhung, adigung adiguna
Pangakuan nu matak ngahinakeun kana eta wibawana
Kahormatan leungit ku eta lakuna dirina

Pangakuan kapangkatan kahinaan nu mawa nyilakakeun
Kaakuan kwibawaan lain kudu di akukeun tapi kudu ditarimakeun
Nymputkeun kawibawaan kaapesan dina eta kahormatan
Wawanen kawibawaan kaluhungan ku kapangakatan
Nyumput dina kaapesan nembongkeun kaluhungan
Dina diri eweuh nu dipunjulkeun


Lain agung pangakuan, lain luhung kawibawaan
Tapi apes tanda kahormatan, kawibawaan dina tatapakan
Agung luhung kawibawaan, ayana dina pasejaan
Agung luhung kapangkatan ayana dina kesederhanaan
Kebersahajaan dina diri teu tinggal kaagungan.


Tatanghar menerkeun diri tatanghar ngarraksa diri
Nyumput dina diri teu katembong hegarna diri
Susulumputan tatarekahan, menangkeun kabagyaan
Dina diri pinuh ku kahegaran nu teu tinggal kaagungan

Kahormatan lain loba sebutan, lain oge ku loba pinunjulan
Tapi pinunul ngaleumpangkeun eta perjalanan
Dina babaku hirup menerkeun anu dirasakan nu karandapan

Pamuji lain ku diri pamuji datang dina bakti
Pamuja lain ku diri pamuja ku muja semadi
Piraku aya kahormatan kawibawaan agung lain kudiri dirina
Nyata pamuja kaluar dina kaagungan, teu menerkeun anu dirasakaun
Ieu kahinaan, ngaruksak kawibawaan kahormatan
Salaku manusa nu dimulyakeun

Teu pira hayang di agung agung ku panyanjung
Di menak menak kunu lian daek hirup kaluar tina aturan
Doreksa dina lalampahan, kaniyaya dina kahirupan
Daek aprak aprakan nymputkeun kahinaan,
Teu narima kaayaan, dina nyata kahirupan

Hirup ngaya ngaya nu teu kadada kaduga
Di aya aya beh katingal hirup sajahtera
Ku laku doreksa, teu narima kaayaan geulerna di ieu alam
Nyata hirup dina katangtuan, nyata hirup ditangtukeun
Digeularkeun diadegen, ditangtungkeun di golerkeun
Nyata hirup eweuh daya nyata hirup teu boga upaya
anging daya upaya nu boga eta alamna


euweuh kabogana eweuh dayana anging sadaya daya
tumarima dina eta hirup teu ngaya ngaya, sa aya aya
kuasa ku hukumna kuasa dina rasana ngageular ku eta wujudna
kitu nyata tumarima dina alam pageularan dina alam paanjangan
ngigeulkeun eta kahirupan, milampah pagawean dina alam perhambaan
pasejaan jauh tinggal kahayang eta dirina anging sumeja bakti kagustina

ngolemar dina kaayaan hirup kapoekan
teu narima kanyataan, hirup dina katangtuan
ngaku luhung dina kaayaan, dina rasa eweuh kageunahan
kabagyaan kur sesebutan dina raga teu mibandaanan eta rasana
mana aya buahna, nalka eweuh kembangna
mana aya kembangna nalika eweuh dahanna
tangkal nu jadi sabab aya daun aya kembang ngawujud eta buahan
akar nu jadi cukang lantaran ayana eta tatangkalan
taneuh nu jadi sabab ayana kahirupan
kitu sabab mu sabab ayana perjalaanan ngawungkul eta kahirupan

katinggal tangkalna katinggal daunna, katinggal eta kembangna
geus pasti aya buahna, lain akuan tapi kalakuan, nu jadi sabab ayanan kabagayaaan menerkeun dina eta tatangakalan, menerkeun dina eta dangdaunan.
kembang nu jadi sabab ayana perjalanan ngawungku eta buah buahan

Jalan Telanjang dengan Tuhan

Memulailah engkau berjalan dengan tuhan
Dari apa yang kau rasakan
Dari apa yang kaunpikirkan
Dan dari yang melukai perasaan,mu
Dengan apa yang engkau harapkan

Janganlah berjalan dengan bayangan
Dengan menghilangkan artian dari kemerdekaan
Hak kebebasan, menemui keagungan

Janganlah berjalan dengan ketakutan
Berharap pengakuan, tak mau dihinakan
Mendapat sanjungan.

Inilah yang membuat anda terjebak dengankeadaan
Berjalan menghianati kehidupan itu sendiri

Sanjungan memperdayai, hakekat kehidupan
Ketakutan akan cacian, ketakutan akan makian
Di kata orang tak ada pertanggunjawaban
Itu adalah sipat kebodohan, tak ada kejelasan

Kata tak mengena, kata salah dalam pemaparan
Hidup di buat ketidakaturan.

Berjalanlah atas kebutuhan
Dari apa yang kau rasakan
Bergerak kewajiban dari rasa yang belum ita miliki
Tentulah kejelasan memahkotai kehidpan,mu

Sangatlah tak indah bila berjalan, did era ketakutan
Berjalan dengna harapan, kelar dari apa yang kau rasakan
Tentulah ini kemunapkan


Kenapa kita takut dengan kenyataan,
Bila itu keberadaan,mu
Cacian, sanjungan adalah bentuk apresiasi
Dalam kehidpan nyata
Kenpa kau hindari, kenapa kau murkai
Bila itu keagungan,mu
Sungguh memurkai kehidupan,mu
Apabila kau bergerak bukan atas impian,mu
Bukan atas keindahan,mu, tentulah itu hidup sejatim

Janganlah mentolelir diri dengan harapan
Keluar dari lubuk hatimu
Dengan kata dihargai, dengan kata dihormati
Tak ingin dilecehkan, ingin kelihatan hidup terpandang
Tak mau dihinakan,

Itu semua adalah bentuk kebodohan
Yang tak dapat dipertangungjawaban
Kerugian berkepanjangan kecewa dalam kehidupan


Maka Yakini Dirimu
Akan Rasamu, bentuk fifkirmu
Itu semua yang membebaskan anda
Dari nista dan kedurjanaan
Terbebas dari kegalauan, yang menguasai kehidupan

Sungguh tak bijak, bila pijakan,mu tak berharapan
Memimpikan hidup indah dimasa yang akan datang
Sungguh tak adil bila harapan tak kau pijakan
Tentulah ke,arifan yang menteladani kehidupanmu di hari ini


Sungguh masa depan tertata di hari ini
Tanpa hari yang tertata tentulah,..
Kesemerawutan di masa yang akan datang

Penilaian dari berbagai Anasir
Tentulah penataan di hari ini
Tak ingat kah di hari ini..??

Capaian yang kau jalani di masa lalu
Ada apakah dengan hari ini..??
Kearipan kita menilai
Dari diri yang kita rasakan
Menghantui dalam kehidupan
Itulah yang harus kau bangun dari Anugrahmu di masa lalu

Dengan itulah kita ada harapan
Menjumpai kesempurnaan dari hari ini yang dirasakan


Berjalanlah dengan tujuan
Berjalanlah dengan terang
Bila kita menginginkan kebahagian
Sulit kita pungkiri senyatanya hidup itu berkelanuta
Bersinambung merangkai menjadi kesataun
Kenapa hari ini banyak orang lain disalahkan


Tak bisakah engkau menyalahkan diri
Menyapa hati, mengingat kembali
Arti hidup yang kita jalani

Kebencian memurkai kehidupan

Jangan menyimpan dendam
Dengan menghardik orang
Tapi berjalanlah dengan tenang
Dengan senyum menatap kedepan

Kebencian melukai perasaanmu
Kebencian membakar hatimu,
Lihatalah wajahmu yang cantik
Seindah muda dulu
Sungguh semerawut menghilangkan keayuanmu.

Permesuri yang cantik kii cemberut
Permesuri yang ayu kini kau lesu
Mana keayuana,mu, mana khas senyum,mu
Kecerian, sebagai Pribadimu yang menyenangkan

Gelap sirna jadilah wajah yang menyeramkan
Membisu tak ada hiasan, cenberut tak ada kemanisan
Kemanjaanpun jadilah jalang, liar bagai harimau yang siap menerkam

Sudahi.. sudahi.. itu tak menyenangkan
Sudahi.. sudahi...menyakiti dirimu
Kenap benci kau melukai dirimu
Sugguh tersiksa karenanya.

Janganlah marah dengan adindaku sayang
Tak ingatkah kala kita bermesraan
Belaian kasih dan sayang,.. kenapa jadi hilang
Sungguh menyakitkan jauh dari yang kita harapakan
Kembalilah pada kasih pelita hatimu
Kembalilah pada kasih permata hatimu
Bentuk kemulian hatimu.

Terlahir dari belaian, terlahir daengan dekapan
Kenpa sekarang jadi tercerai berai, yang
Membuat tak sejuk kala ku pandang
Sungguh tak enak di rasakan, memilukan

Ingat… wahai Permesuriku..
Kita terlahir dari kasih
Kita terjalin dari kasih sayang
kita mengikat jalinan menjalin kesucian
terjalin hidup kebersamaan

kita saling membutuhkan
dalam hidup adanya jalinan kasih
senyatanya hidup tak bisa sendirian
sebagaiman kita terlahirkan

kenapa kita melepaskan kenyataan dalam keberadaan
Yang tampak nyata dalam kehidupan
Disanalah kita terlahirkan dari Aisan ..
Ibu dan dekapan kasih sayang seorang bapak

Peraduan.. mengikat jalinan
Dari sanalah kita terlahirkan
Api suci membakar ingatan
Kasih suci terlahirkan, dari buah kasih dan sayang.

Kau terjalin ikatan suci
Begitupn aku, menyatukan ikatan jalinan kasih
Dari keberdaan akan kesamaan terlahirkan
Kasih sayang seorang Ibu dn bapak

Tentulah ini yang patut kita sadari…
Memaknai hidup itu sendiri..
Biar tak salah dalam penasiran,
Biar tak salah dalam pemaparan
Yang membuat suasa kebathinanmu.
Galau tak menyenangkan

Sama dalam kelahiran Sama di lahirkan
Dari untai kasih dan sayang…

Itu terjadi satu dalam Aisan, terlahir dengan kemulyaan
Kenapa hari ini..? kaya ada perebutan..
Ambillah kesamaan.. dalam hak dan kewajiban
Memulyakan kehidupan, bersenandung dengan Tuhan

Menghiasi hati mempercantik diri

Kenapa tidak berkaca pada hati
Bilakah kita ingin mempercantik diri
Kenapa hati tak jadi cermin diri
Bila diri ingin disayangi
Tentulah kenyatan itu,.. diri kita yang seutuhnya


Kenapa kita harus terpaku akan orang lain
Bila yang dihiasi diri kita
Kebuthan dari yang kita rasakan
Tentulah cermin terletak pada hati

Berjalan Dengan Keagungan

Berjalan terang sungguh keagungan
Berjalan terang tak ada penyimpangan
Keagungan menemui kehidupan
Dari apa yang kita rasakan

Berjalan dengan tujuan, tuhan dalam pengindraan
pengejawantahan dari bentuk kesadaran
keinginan yang kau rasakan
Impian dimasa yang kan datang

mahligai kebahagian, mahligai kesejatian
Tuhan akan segalanya dari bentuk Impian
Dimasa yang akan datang, tentulah kebahagian

Penyimpangan adalah kesesatan
Berjalan dengan kepalsuan
Keluar dari apa yang kau rasakan


Kata sanjungan jadi tujuan
Kata kehormatan jadi pemujaan
Salah dalam tapsiran, tentulah ini semua..
bentuk pnyimpangan dari
Makna yang salah dalam penasiran
Berjalan pada rel kebodohan


Terperangkap dengan kata kata, Terjerat dengan arti….
Sungguhkah ini yang membuat kita tersesak dalam kepalsuan,
terperosok arus kedurjanaan, mencekam dalam kehidupan


Dengan kata tak ada makna
Dengan kata tak mengena
Membuat salah dalam penapsiran
Terjebak api kebencian

Takut dengan penghinaan,
Takut dengan cacian dan makian
Padahal hidup itu adalah, pengelanaan
Pageularan dari lakon cerita yang dimainkan
Disekenariokan bercerita dengan penamaan,
tentulah pesan tercurah, kesan menyenangakan
peran dilakonkan sesuai dengan judul yang jadi tujuan

Model keberhasilan

K3P

Keyakinan barometer kehidupan
Keteguhan bentuk adanya impian
Kepatuhan apliasi keinginan
Perubahan yang diinginkan

R2CA

Rasa pembangkit suasana
Raga pelaksana cita
Citra suasana keagungan
Adigdaya keberdaan yang menyenangkan

Impian tersampaiakan
Menikmati keadaan

K2BK

Keinginan adalah anugrah
Kesenjangan adalah kebangkitan
Bergerak adalah cita adiluhung
Keagungan adalah perwujudan

T2PKP

Terasa karena ada raga
Tentulah pernah berjumpa
Dengan raga yang tak mengena
Hingga terasa
Pilihan dari bentuk yang kau rasakan
Kebangkitan dari suatu model plihan
Pemasrahan dari bentuk perwujudan
Dengan model yang telah kita tetapkan

Perkenalan mengawali kasih sayang hadir dalam hidupmu

Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang maka tak cinta

Maka kenali dengan hati, ak,rabi sepenuh ragawi
jiwa sejati selalu berbakti seluruh raga sepenuh hati
memadu janji, mengikat janji yang suci..

Perkenalan mengakrabi kehidupan,mu
Perkenalan menjumpai kehangatan
Berlanut tumbuhnya kasih dan sayang
Benih benih cinta tumbuh dan memekarkan aroma
Kehidupan berlanjut akan tali ikatan
Memahkotai kehidupan dengan jalinan perkawinan

Peleburan dua insane dalam jalinan
Kasih sayang itulah tumbuh kehidupan
Peraduan yang membikin hidup adanya keberlangsungan

Diam tak berarti benci
Ber,ucappun tak berarti sayang
Maka gauli, kenali apa yang kau mau
Secara utuh biar jadi lentera hidupmu
Pelita hatimu, ada pada jalinan kasih nan sayang

Cahya ini yang menjadikan hidup
Lentera ini yang menjadikan adanya kehidupan
Hati kau terangi ragawi kau siangi
Cahaya menerangi kehidupan dengan tatapan
Dengan masa depan yang gemilang


Jiwa raga bercahaya jadilah tenaga
Dohir bathin sempurna jadilah berdaya
Rasa kerangka sempurna jadilah istimewa
Keistimewaan rasa dan kerangka jadilah cahaya.

Makna kesejatian diri dalam hidup adalah Anugrah Ilahi


Blakah aku memandang terjalian kasih sayang
Bilakah aku melirik teruntai manis kala kulihat
Bilakah aku menatap buah hati terjalin kasih

Disanalah tercipta kedamaian, ketenraman
Kehidupan memahkotai alam

Maka dari itulah…

Gauli kenali diri
Hayati rasakan dengan kenyataan kenyataan
Yang saat ini dirasakan

Hayati kenali diri
Gauli kenali hayati tentang hati
Rasa naluri keibuan tentang belaian kasih sayang
Bapakmu mengayomi kehidupan,
Agar kehidupan terjadi keseimbangan

Marka tentulah symbol, arahan yang jadi pegangan
Tujuan tersampaiakan

Tentu inilah tujuan pembelajaran
cara merobah sudut pandang
hidup pada jalan yang terang
menyenangi karena kau mengenali
menyayangi karena kau mengakrabi
hidup terasa terang,, ada.. adanya kehidupan
hidup… dihidupkan… menyenangkan.