Jumat, 24 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenpa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberdaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupa tentulah masa akan menghakiminya terlahir kemasanya dimana kita berada dalam penjajahan kolonial 350 tahun lamanya, dari ulah yang tak ada pertangungjawaban tak mengenal kebangsaan terlahirnya kemerdekaan.

lihatlah masa hari ini sudah terjadi banyak kebokborkan, ulah penghinaan ulah ketidakadaan pertanggungjawaban, budaya koropsi melingkupi bumi alam. Pancasila tak jadi dasar berpkir, ilmu serba luar jadi pengagungan leluhur agung dilupakan. apa yang terjadi perdaban memunculkan kehancuran hazar moral bangsa penuh dengan alibi alibi kebusukan

yang peting berbicara walau tak ada karya tak ada pakta, selalu dicoba nyata sekarang bisa kita rasakan semua tak jadi kebaikan, cuma wacana kaya keilmuan cuma wacana kaya ganti tampilan, tapi nyata tampilan kebusukan kebrok brokan merajai kehidupan nyata, tapi nyata sekarang memimpikan betapa lima dasar rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Idiologi bangsa idiliogi Negara, pemersatu kehidupan jadi impian untuk dikembalikan ke porsi semula Ia berada,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar