Senin, 27 Juni 2011

perubahan ke arah perbaikan

tak kau pikirkan, tentulah tak kelihatan bila kau pikirkan tentulah aeb diri kau rasakan kehinaan akan kelakukan selma kurun waktu yang panjang bisa kau kenali. tak kenal maka tak sayang taksayang maka tak cinta tentulah bila seperti itu tak ada perubahan yang berarti bila rasa kau mulyakan, pikir yang jadi pilihan tentulah gerakan jadi kebutuhan.

perubahan tak segampang membalikan tangan, perubahan adalah satu ketegasan diri akan keyakinan hati perlu perhelaan yang teruji. jangan kau pikir bisa berubah bila kita masih menginginkan pangagungan penyanjungan, penghormatan dari luar diri (org lain). hakekat perubahan senyatanya adalah penanaman keyakinan ketegasan pilihan dari masa waktu yang lampau, seumur hidupmu berjalan tentulah citra adi luhung yang kau tanam, tentang diri.. tentang hati.. kemulyaan hakekat tuhan. dari sanalan kita memulai, meng awali, mengakrabi diri, menggauli hati dari apa apa yang kau rasakan yang membelunggu, yang membebani, selama waktu berjalan mengarungi bahtera kehidupanmu.

jangan ada kata berubah perubahan yang lebih baik bila kita menghindari :

cemoohan cemoohan

fitnahan fitnahan

perlakuan perlakuan yang tidak menyenangkan.

karena bentuk bentuk seperti diatas itu senyatanya adalah suatu anugerah yang ada dalam hidup ini.

bila kita mengerti bila kita memahami jalan terang tentulah melintas di kegelapan dan kita tahujalan gelp terang di kenyataan. cuman sayang banyak orang tak berkelanjutan memahami mengartikan indahnya kehidupan .

sebenarnya manusia mengalami fluktuasi perubahan , berganti ganti peran tentulah ini yang jadi pemikiran yang jadi renungan dan menjadikan keseimbangan bilakah demikian tentulah tak ada kejelekan tuhan meng anugrahkan dalam 2 ketetapan adanya keharmonisan.

bilakah jompang dengna keadaan, hilang kehormatan tentulah sebgai mahluk yang di muliakan tuhan hilang di keberadaan.

janganlah berharap perbuahan bila hidup tak bisa mengendalikan dari rasa rasa yang tak sesuai dengan fakta di kenyataan hidup menghilangkan kewibawaan, kehormatan, sebagai mahluk tuhan.. maka rasakan dan nyatakan kenyataan kenyataan tuhan walau pahit itu di rasakan, tak mungkin engkau kenali tanpa menerima fakta di kenyataan maka kenali diri kenali hati sebgai mahluk yang suci tentulah anygerah tuhan nampak di hamparan nyata dalam kehidupan.

kendalikan diri walau terasa berat di hati berkecambuk hati berkecambuk diri tentulah rasa yang teruji dari bentuk keinginan dari bentuk ketetapan hati menuju anugerah suci berkecambuk hati, berkecambuk diri tak lepas dari laku yang pasti, melingkupi di keseharian, semasa waktumu berjalan itu semua terus akan membayangi selama hidupmu, selma kurun waktu kau berjuang melepaskan tali ikatan-iktan yang memperdaimu selama ini.

maka ingatlah perjanjianmu teguhkan keinginanmu yang selma ini membebani hidupmu, masa waktu berjalan yang selam ini jadi maligai tujuan hidupmu bila tidak kau gauli tentulah takan jadi kebahagiaanmu, inilah yang jadi perhelaan dan renungan dalam kurun waktu yang berkelanjutan

kepura-puraan menghantui kehidupan

oleh Purwakanaka Purwabala pada 27 Juni 2011 jam 18:08

kepuran-puraan tak adalah ketentraman kepura puran membuat jauh dengan tujuan kepura puraan ada yang salah dalam pola pandang, bilakah disana kau tempatkan dalm hidup sungguh tak ada kehormatan.

pengekangan perhelaan tentulah menuju kepastian kewibawaan kehormatan tentulah melucuti keegoan, yang kayak berpenampilan, yang kakyak berpandangan di kedalaman sungguh tak ada keindahan kepura puraan sungguh suatu penghianatan akar dari kehancuran.

dalam penampakan sungguh tak mau melepaskan dalam penampilan sungguh keegoan baju kebesaran pengagung mahkota kebendaan.

bilakah demikian tetaplah pengagungan kau jadikan tuhan penyanjungan kau jadikan baju kebesaran sungguh yang demikian sudah keluar dari hakekat keberadaan mahluk manusia di muliakan.

amanh tuhan tentulah harus di selaraskan dari berbagai keberadaan dari realiatas di kenyataan dalam hidup di kesehariaan namun demikian kebanyakan akan hamba tuhan tak meng inginkan kesederhanaan tak si jadikan tauladan menerima kenyataan tak di jadikan panutan hidup bersahaja tak kau jadikan pegangan ini lah pangkal awal yang tak membuat hidup tak ada kenikmatan.

prbhan baru cakrawala dalam gambaran, realitas kenyataan sungguh tak asing di perlihatkan tentulah hidupseperti itu tak ada kemajuan.

perjalanan menapaki relung relung hati trnodai tentulah tak ada hormat diri , rasa empati memenuhi janji kesunciaan diri disanalah berjalan berjuang menepati kesucian ilahi.

berketeguhan hati berkyakinan diri sebagai resi suci tentulah titah adalah perintah, awal mengawali berjaln mengembara di alam pamayaan.

perhelaan dalam mngarungi bahtra khdpan, dsana ada percptan tntulah hrus ada kekuatuan, perthan yang kokh sebagai modal awal melaju kedpan yang lebih jauh lagi.. pengekangn akan keinginan melaju tanpa aturan mnahan arus gelmbang berbagai tawaran di kumandangkan, disanalah kenyataan di nampakan menuju suatu keagungan janglah berhenti di tengah jalan dalam memasuki pergolakan yang ntah kapan berhenti di pertepian.. yakinkan akan diri percayalah akan hati kenyataan itu adalah suatu kapstian mnju kpastianmu yang adiluhung.

dalam pergolakan kecam bathin tak ada henti bergejolak di setiap hari disnalah tuhan memarkan keagungannya, kemegahan yang tanpa batasan kepastian dengn kejelasan dalam tampak nyata samar dengn kicauan panorama alam yang kaya menyakitkan itu sungguh suatu keagungan dalam hakekat keberdaan tuhan d kenyataan.

hanya dengan kemuliaanlah itu semua dapat teratasi rasa kau agungkan pilihan kau jejakan pergerakan jadi keutamaan dsnlah kau pamerkan kmulian tentang tuhan

Jumat, 24 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenpa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberdaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupa tentulah masa akan menghakiminya terlahir kemasanya dimana kita berada dalam penjajahan kolonial 350 tahun lamanya, dari ulah yang tak ada pertangungjawaban tak mengenal kebangsaan terlahirnya kemerdekaan.

lihatlah masa hari ini sudah terjadi banyak kebokborkan, ulah penghinaan ulah ketidakadaan pertanggungjawaban, budaya koropsi melingkupi bumi alam. Pancasila tak jadi dasar berpkir, ilmu serba luar jadi pengagungan leluhur agung dilupakan. apa yang terjadi perdaban memunculkan kehancuran hazar moral bangsa penuh dengan alibi alibi kebusukan

yang peting berbicara walau tak ada karya tak ada pakta, selalu dicoba nyata sekarang bisa kita rasakan semua tak jadi kebaikan, cuma wacana kaya keilmuan cuma wacana kaya ganti tampilan, tapi nyata tampilan kebusukan kebrok brokan merajai kehidupan nyata, tapi nyata sekarang memimpikan betapa lima dasar rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Idiologi bangsa idiliogi Negara, pemersatu kehidupan jadi impian untuk dikembalikan ke porsi semula Ia berada,..

Senin, 20 Juni 2011

misunderstood the pattern of view, makes life backward

Understanding of life was on the carpet
Understand the reality of running odyssey
The existence of truly melancholy in the presence of
The fact is God who shall we present

Certainly not as easy understanding of reverse hand
It's decorated in the presence of errors
In reality we mean really hard
In real life existence in nature

Understanding the patterns of view of the interpretation
Make life uncomfortable in the presence, sick when I listen to
Exposure to suffering, To end like this,
day day I was feeling, pain around the real life

waking moment momentarily liberated
two current view, .. Just love the view out of memory
think opposite of the advice that God mandated ...


peculiarity coloring mencedrai life
bias currents of life intrinsic staining
that is where desecration betrayed the meaning of life
dominate the life of evil, God can not be a barometer
inspired the existence of god so true tadir provisions

Minggu, 19 Juni 2011

Pancaran keagungan

sarat surup terpecah belah, ruang hampa menimpa kita
sebagai manusia tentulah kita banyak dosa
hamba yang mulya senantiasa berdoa, memulyakan karya yang nyata
anugrah keesaan anugrah keibuan, aisan kasih sayang

dalam mihrab yang kudus, keagungan senantisa kita syukuri
kehadirat yang Agung, perlambang kesucian pertanda kemenagan,
kehadirat gusti perlambang keagungan perlambang penantian.
di akhir kehidupan sungguh kemegahan alam yang tak akan tertandingkan

disanlah manusia berhenti berpanorama, bercakrawala, kemegahan keagungan
menampilkan sejuta kenangan, cukup tak,jub dengan kenyataan yang ada

kenapa bimbang dengan kenyatan, kenapa juga bimbang dengan keadaan
bilakah kita percaya tuhan. yang mernguasai jagat raya

Terlentang di bum alam berjalan banyak bisikan

sayarat mudah untuk menang,...

bertarung dengan hati rasa yang terkendali semua kehendak Ilahi
jangan bimbang dengan kenyataan jangan bimbang dengan keadaan
bilakah kita pengagung kebenaran Tuhan keesaan mandat suci jadi acuan

disanalah terpukai disanalah teruji kesejatian diri kehendak ilahi
bilakah kita bimbang dengan keadaan, bilakh kita risau dengan kenyataan
hilanglah penguasaan tentang keesaan tuhan sebagai penguasa alam

jangan lari dari kenyataan jangan lari dari keadaan
itu semua kehendak tuhan. bilakah kita mengerti sungguh
kesucian memberkahi keadaan, suasana bathin yang menentramkan

sungguh keajaiban terbilang barang yang langka,
tak dnyana keberdaan kitapun sulit kita pahami,
mengertikan tumbuh kembang kehidupan.
tapi nyata kejaiban tuhan berlindung di baik kemegahan duniawi

seseorang berseloroh, Tuhan lindungi hamba yang tak berdaya
tapi nyata yang berdaya yang punya kuasa...
siapakah kita tak menyela tapi ada tak kuasa tapi berdaya
tak berdaya punya kuasa,... dimanakah wahai tuhan yang punya rencana
menggapai impian jadi wujud yang nyata.

sebilah pedang telah kau hunuskan sebilah keris telah ku tusukan
tapi nyata tuhan semesta alam berlindung dalam jeruji kesakitan
dalam jeruji kenestapaan,.. ada apakah dengan tuhan semesta alam.
berlindung di balik tirai, berjubah kemegahan, tak memamerkan
alam memenjarakan kehidupan.

kesesatan merajai bumi alam, kemegahan terpenjara derita kesakitan
dimankah wahai tuhan, kemegahan tak terbukti keampuhan dalam bathin
tak ku jumpai kebahagian kesejatian diri

Berbincang bincang dengan hati kalam ilahi

berdskusi dengn hati berdedikasi dengan diri, itu adalah anugrah ilahi
bersebrangan dengan terang, melaju dengan kecepatan hujatan bergantian
keberkahan anugrah yang tak terbantahkan, berdampingan dengan tuhan,
bentuk berkah untuk alam.

bersinggungan dengan Nurani, bertentangan dengan hati hidup sungguh tak teruji
kala datang asap kau terjebak, kala datang sinar melaju sangat kencang
itu adalah samar pemikran, kebendaan memahkotai kehidupan

konsep diri konsep Ilahi yang membuat anda teruji,
berkah iIahi, berkah teruji kala satria memuja janji
sungguh anugrah Ilahi memahkotai disepanjang kehidupan

jangan pernah berhenti memuja diri, konsep ilahi memberkahi
dalam dirilah semua pasti ditepati, asal jangan kau nodai
nurani kesucian Ilahi, dari sanlah awal mula kebahagian sejati
membuka diri, memulai memahkotai alam mengampuni

Jumat, 10 Juni 2011

Kebersahajaan membawa Arus terang menjejaki kahidupan

Kebersahajaan kesederhanaan, suatu pola pandang
Perubahan dimasa yang akan datang
Sungguh suatu Cita Adiluhung


Pergerakakan pengelanaan proses yang panjang
Pengekangan perhelaan pemaknaan kehidupan
Berjalan menghiasi masa masa kebelakang
Arus suram arus kegelapan, tak nyaman dirasakan
Mengitari menghantui kehidupan yang sekarang


Kesederhanaan kebersahajaanmemulai mengawali kehidupan
Tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang, semua kehendak tuhan
Mengakrabi mengitari kehidupan tak berlebihan
Cukup sederhana cukup berdaya pandang, itu semu hanya dari tuhan

Kejujuran terpancar menghiasi Alam Raya

Kejujuran……
Menghiasi makna kesejatian diri
Kejujuran……
Pengelanaan hati, perjalanan maknawi
Kejujuran……
Ragawi membelah hati, Nurani kesucian Ilahi



Apalah arti kejujuran…..
bila kita tak mengenal arti dan makna
dari kata kejujuran itu sendiri


sungguh kejujuran tak memberikan arti apa apa
kejujuran ternodai dengan kegelapan aroma duniawi
nista kata jujur ternodai dengan kelam dunia maknawi

Salah memahami,… pola pandang membuat hidup terbelakang

Pemahaman kehidupan terpampang dihamparan
Mengertikan menjelankan jejakan di kenyataan
Keberadaan sungguh pilu di keberadaan
Kenyataan tuhanlah yang wajib kita hadirkan

Tentulah pemahaman tak segampang membalikan tangan
Sungguh kesalah menghiasi di keberadaan
Dikenyataan sungguh sulit kita maknakan
Dikeberdaan di alam kehidupan nyata

Pemahaman dalam pola pandang salah dalam tafsiran
Membikin hidup tak nyaman dikeberadaan, sakit kala ku dengarkan
Terpapar penderitaan, Hingga berakhir seperti ini,
hari hari kurasakan, penderitaan mengitari kehidupan n yata

sesaat terjaga sesaat terlepaskan
dua arus berpndangan,.. Cuma sayang pandangan lepas dari ingatan
berpikir bersebrangan dari petuah yang tuhan amantkan…


keganjilan mewarnai kehidupan mencedrai
arus awarasangka menodai kehidupan yang hakiki
dari sanalah penodaan menghianati arti kehidupan
kenistaan merajai kehidupan, tuhan tak jadi barometer
mengilhami keberadaan kenyataan tadir tuhan jadi ketetapan

Dua terlepas dua terarah mengitari arti titian kedewasaan

Mengenyam kebahagian nyaman dirasakan
Tentulah dikedalaman rasa kita benarkan
Pilihan kita lakukan, bekerja sesuai dengan rasa dan pilihan
Maksimal mengupayakan, maksimal kita jejakan
langkah pasti menuju sukses sejati.

Bertautan dengan diri yang tak terpuji
Lebih baik merendah hati biar jadi sahabat sejati
Janganlah tengok kebelakang bila tak nyenya kala ku pandang
Lebih baik mendengarkan jeritan suara bersahutan

Kalaku ada aku sungguh mengada
Kala aku tak punya terengar suara gemircik ketakutan
tak merdu tak sedap kala ku dengarkan

was was kedepan tanpa harapan
kenapa pula tidak kita dengarkan, suara suara kegalauan
agar semakin lebih besyuukur bertaqarub akan hati
yang jadi ciri. Sejatinya manusia harus bersikap seperti itu

Apa yang dapat kita banggakan, bila kenyataan tak bertautan
Suara gemercing keraguan kegetiran tampak nyata dirasakan
Mana masa depan menyongsong kebahagian
kecemasan menghantui keberadaan
masa depan sungguh tak memberikan sinar kehidupan
secercah harpan baying kebahagian.

Berharap pengasih Tuhan rido dalam pangampunan
Tuan bilakah ada bilakah bias berharap menguntai kasih Ilahi
Sudikiranya mengampuni hamba yang bersedih hati
Duka lara menyelimuti, duka pedih pilu hati
Dimanakah kasih gusti berpadu menghadap kasih sejati.

Aku tersirat akan lakuku yang tak berbuat baik kala kurasakan
Semena mena dalam penghidupan, tak terarah berprilaku tak beraturan
Kehidupan sungguh nista jadi kebiasaan, kala ku ingat aku sungguh menderita
Perlakuan akan diri menghianti arti kehidupan yang aku rasakan
Sungguh jauh dari nilai nilai kebenaran memaknai prilaku kahidupan

Sungguh pedih ku rasakan, tersayat hati teriris janji
Manakala aku keluar dari jeruji, sungguh kenistaan jadi ciri.
Mengabdi pada kasih suci, Ilahi robbi
Tak sepantasnya aku keluar dari diri yang tak berbakkti
Mengakhiri penderitaan, rasa rasa kecemasan mengakrabi khidupan

Sungguh yang tak baik di hari ini, jalan terang untuk berluas pandang
Menggapai impian masa depan yang gemilang
Sungguh tak berlaku..impian masa depan yang gemilang
bila sayatan, lintasan dan curahan tak kita saksikan, tak kita rasakan
manalah impian sungguh tak akan merubah daya pandang

Perluasaan kekuasaan menjenguk kita yang di hari ini
Mengenal mengakrabi kehidupan jadi lebih yang terbaik lagi

Haluan arus terang merubah cara pandang,
Perubahan yang kita inginkan, tentulah rasa….
Buah manis yang jadi keindahan, termakan lejat kurasakan
Betapa keindahan panorama alam menikmati keadaaan
Gambartan sekilas syukur dalam kehidupan

Tentulah….perjalan panjang.. seribu satu jalan
kelokan panjang membentang mengitari hamparan kehidupan
sungguh suatu kepastian..taburan aroma yang jadi keindahan
Jejakan mngilhami keberadaan disepanjang kehidupan
Disepanjang hayat tetap terkandung

Perubahan tak secepat membalikan tangan
terjadi arus perubahan masa masa kebelakang
mengawali pemberangkatan mengitari kehidupan alam maya
dari sanalah kita membalikan memutarkan haluan
jadilah lebih terbaik lagi

mengekang arus kebelakang, masa masa menyakitkan
kerbelakang dengan pandangan suram, tak memberakan pencercahan
hati tak ku kenali ragawi tak menjiwai, sebagai kewaspadaan hati
dalam lingkung penderitaan, dalam cengkraman penjajahan
sungguh tak ada kesejukan, tak ada kedamaian, berbaur aroma kemunapikan

dimanakah bimbingan tak terlahirkan ke bumi alam
keadaan serat hidup menghianati artian titian nilai nilai
kehidupan tak memberikan arti apa apa
sungguh kejam kehidupan serat dengan kepalsuan

Seuntai kasih Seorang Bidan

Tak kenal lelah iasan belaian kasih Sayang
Mengitari bidan dalam keseharian
Tentulah itu semua Anugrah Tuhan

Masa kesandung, rasa lelah di keseharian
Waktu ter,abaikan istirahat tak tergantikan
Makna perhambaan bidan dalam pekerjaan

Mengenal keadaan status dalam pekerjaan
Sebagai bidan tentulah suatu keberkahan
Pengayoman pelayanan sebagaimana mandat
Yang harus bidan kerjakan.
Tentulah ini sejalan dengan bidan sebagai hamba Tuhan

Kasih mengasihi sesama insan di bumi pertiwi,
Tentulah, terlahirkan bayi dengan kesehatan yang Prima
Status Ibu terjaga, kesehatan yang utama
Disanalah kasih menyertai di Alam semesta

Ibu terjaga bayi sempurna, tentulah bapak bahagia
Kelahiran yang utama, terlahir si jabang bayi dengan selamat sentosa
Tentulah bidan bekerja paripurna,

Ibu sejahtera, bapak bahagia anak terlahir dengan selamat sentosa
bahagia karena kerja bidan sempurna
sejahtera karena kerja bidan Paripurna
sungguh sebagai bidan adalah pekerjaan Mulya

tak adalah kasih menyertai awal kemunculan terlahir ke bumi Alam
tentulah si buah hati, terlahir dengan kemulyaan, terlahir dengan kesucian
disanalah bidan menanti kasih dan ketulusan

anugrah kesejatian anugrah belahan, titian dawai Tuhan
disanlah bidan menanti dengan belaian kehangatan
kasih belaian keibuan, kasih sayang terhampar dalam pelayanan
pengayoaman perhambaan dari titian Tuhan. Aminnn…

Kamis, 02 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Kebangkitan Petuah suci.. Pancasila terlahir di bumi Ibu Pertiwi

Kebangkitan.. kata dari ungkapan rasa teruntai dari proses rangkaian perjalanan panjang tentang keterlahiran ..... ke bumi alam, begitupun dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa, terlahir dari masa yang panjang, tercurah tersirat dari keberadaan, masa sejarah menginspirasi adanya kesaamaan dari suatu kebutuhan rangkain perjalanan mengarungi kehidupan, kesetaraan dalam kesamaan sebagai mahluk tuhan. tentulah Manusia itu sama dalam setatus, sama dalam kewibawan, dalam kehormatan bersautan dengan Rasa dan pilihan, kesamaan dalam hak kesamaan dalam kewajiban sebagai hamba tuhan yang dimulyakan.

kesatuan dalam pemersatu kehidupan mengawali keberadaan, peradaban dari hakekat kehidupan itu sendiri, Maha Patih Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya mengawali terbentuknya pemersatu berkehidupan, berkebangsaan sebagai wujud perjalanan panjang terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi pemersatu bangsa, dengan sumpah Palapa nya, terlepas dari suku, budaya, pemahaman di bumi Nusantara. dari sanalah Indonesia mengawali keberdaanya.
Lintasan tercurah lintasan mengemukakan, mengembangakan memulyakan kehidupan berantai jadi keutuhan, negara jadi tampilan mengemuka dalam pemaparan, tercurah dalam tataran mukadimah UUD 45 sebagai bentuk perwujudan, terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia sekarang. sebagai landasan, pedomana hidup berbangsa dan bernegara di bumi tercinta Nusantara.

sebagai ideologi untuk tatanan berkehidupan agar terjalin keseimbangan, mengatur menata berkehidupan, yang kita kenal dengan ketatanegaraan di bumi Indonesia. terjalin hidup dengan berkeadilan tak ada keberpihakan, sejahtra dirasakan alam terjalin berkeseimbangan, kemakmuran mengilhami kehidupan masyrakatnya.

Tentulah Pancasila suatu cita yang Adiuhung berkumandang di bumi Persada, berkhasanah bertata nilai, terlahir dari masa keemasan dijamnanya, perdaban adluhung bagnsa Indonesia terlahir, kenapa sekarang hilang..? tak menjelma dalam kehidupan nyata, baru sebatas wacana dan pelapalan, falsafah tak ada tuah, petuah yang tak ada berkah, tentulah kelahiran itu penting adanya kita sadari sebagai bangsa yang besar.

Pancasila terlahir teramat panjang, dan patut kita renungkan, sebagai anak bangsa yang punya jati diri, punya perdaban, punya sejarah yang agung adiluhung, kenapa sekarang hilang bagai di telan gelombang..

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenapa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberadaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupakan, tentulah masa akan melahirkan kembali sejarah yang mengerikan.
menghakimi terlahir perpecahan, perebutan kekuasaan menghilangkan keagungan sebgai mahluk Manusia dimuykan, tak ingatkah kita dengan kegetiran yang teramat [panjang di rsakan bangsa ini, penjajahan kolonial 350 tahun lamanya. dari ulah yang tak ada tatanan, keserakah tak ada perasaan,, tak ada kemulyaan, menghilangkan persatuan dari keutuhan hidup itu sendiri.

5 kesatuan rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Ideologi Negara, untuk hidup berbangsa dan bernegara, landasan berkehidupan berkebangsaan, debatkan