Kamis, 02 Juni 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Kebangkitan Petuah suci.. Pancasila terlahir di bumi Ibu Pertiwi

Kebangkitan.. kata dari ungkapan rasa teruntai dari proses rangkaian perjalanan panjang tentang keterlahiran ..... ke bumi alam, begitupun dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa, terlahir dari masa yang panjang, tercurah tersirat dari keberadaan, masa sejarah menginspirasi adanya kesaamaan dari suatu kebutuhan rangkain perjalanan mengarungi kehidupan, kesetaraan dalam kesamaan sebagai mahluk tuhan. tentulah Manusia itu sama dalam setatus, sama dalam kewibawan, dalam kehormatan bersautan dengan Rasa dan pilihan, kesamaan dalam hak kesamaan dalam kewajiban sebagai hamba tuhan yang dimulyakan.

kesatuan dalam pemersatu kehidupan mengawali keberadaan, peradaban dari hakekat kehidupan itu sendiri, Maha Patih Gajah Mada dengan Sumpah Palapanya mengawali terbentuknya pemersatu berkehidupan, berkebangsaan sebagai wujud perjalanan panjang terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi pemersatu bangsa, dengan sumpah Palapa nya, terlepas dari suku, budaya, pemahaman di bumi Nusantara. dari sanalah Indonesia mengawali keberdaanya.
Lintasan tercurah lintasan mengemukakan, mengembangakan memulyakan kehidupan berantai jadi keutuhan, negara jadi tampilan mengemuka dalam pemaparan, tercurah dalam tataran mukadimah UUD 45 sebagai bentuk perwujudan, terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia sekarang. sebagai landasan, pedomana hidup berbangsa dan bernegara di bumi tercinta Nusantara.

sebagai ideologi untuk tatanan berkehidupan agar terjalin keseimbangan, mengatur menata berkehidupan, yang kita kenal dengan ketatanegaraan di bumi Indonesia. terjalin hidup dengan berkeadilan tak ada keberpihakan, sejahtra dirasakan alam terjalin berkeseimbangan, kemakmuran mengilhami kehidupan masyrakatnya.

Tentulah Pancasila suatu cita yang Adiuhung berkumandang di bumi Persada, berkhasanah bertata nilai, terlahir dari masa keemasan dijamnanya, perdaban adluhung bagnsa Indonesia terlahir, kenapa sekarang hilang..? tak menjelma dalam kehidupan nyata, baru sebatas wacana dan pelapalan, falsafah tak ada tuah, petuah yang tak ada berkah, tentulah kelahiran itu penting adanya kita sadari sebagai bangsa yang besar.

Pancasila terlahir teramat panjang, dan patut kita renungkan, sebagai anak bangsa yang punya jati diri, punya perdaban, punya sejarah yang agung adiluhung, kenapa sekarang hilang bagai di telan gelombang..

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenapa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberadaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupakan, tentulah masa akan melahirkan kembali sejarah yang mengerikan.
menghakimi terlahir perpecahan, perebutan kekuasaan menghilangkan keagungan sebgai mahluk Manusia dimuykan, tak ingatkah kita dengan kegetiran yang teramat [panjang di rsakan bangsa ini, penjajahan kolonial 350 tahun lamanya. dari ulah yang tak ada tatanan, keserakah tak ada perasaan,, tak ada kemulyaan, menghilangkan persatuan dari keutuhan hidup itu sendiri.

5 kesatuan rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Ideologi Negara, untuk hidup berbangsa dan bernegara, landasan berkehidupan berkebangsaan, debatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar