Kamis, 29 Desember 2011

Alam nyata alam menghujam bumi

Masa kelam menghujam bumi, masa suram menghantui,
kelamnya kehidupan yang sejati, ada apakah dengan terang tak memunculkan,
harapan terhambat di tengah perjalanan, ada apakah dengan perjalanan..
hngga terang tak menyenangkan hati...tragis itu berlalu,.. menang kaya ternodai,.. sungguhkah itu kahidupan,, sungguhkah itu kenyataan... sekarang alam sungguh kejam.. dengan kenyataan yang terlihat sekarang... kenapa aku jadi gontay dengan kenyataan.. kenapa sekarang murung bagai tak bertuan..hingga aku mundur kebelaang.. ada apakah dengan kenyataan yang sekarang...tak memunculkan terang keasrian.. adakah itu untuk aku.. apakah itu sudah berlalu.. biarlah alam jadi saksi bisu, mengenang masa masa laluku.. biarlah itu berlalu.. berarti mengenang khidupanku nanti..
disni diperlihatkan disni disaksikan, betapa alam menghujam bumi. teragis yang jadi saksi. bumi memperdayai kehidupan yang hakiki.. disisnilah itu terjadi...

Senin, 19 Desember 2011

sinar kasih sinar terlahirkan, di bumi alam dapat kita saksikan

sang kasih sang pujangga agung
buritan mengitari kehidupan
apalah yang dapat aku hadirkan
bila kenyataan tuhan tak ber,artikan

sejenak berlari merajut kencang
bersahutan dengan alam
ada apakah dengan kenyataan yang sekarang
bila benar bumi akan memutarkan seribu haluan

sejenak bumi terdiam
berlari mengitari alam
ada apakah dengan kenyataan
senyuman hilang tak memamerkan

ada apakah dengan tangisan
yang sekarang diperlihatakn
tetaplah orang berlalu lalang
dengan berpangku tangan
seolah olah tak mendengar

tercerminlah sinar kasih
tercurahlah buritan cinta
suasana bergelora di alam raya
sang pujangga akan tiba.

ada apakah dengan hari ini
semua orang bagai tak mendengan nyanyian alam

sejenak terhenti, sejenak terdiam
mengayun senyum dikulum
arona nampak kemerah merahan
mengayun melenggangkan tangan
pijakan tak jelas tujuan

kemesraan menanti si buah hari
merona sejuta aksi
disisnilah di ibu Pertiwi
sang buritan terlahir kembali

tiada hari sang ibu menanti
diperdengarkan kidung kidung suci
menanti pujangga sejati

sang jabang bayi dilahirkan
dibumi alam dibesarkan
tak tahu dan tak ada yang tahu
pujngga agung melingkupi keberadaannya

bumi pusara agung
parahyangan menyuguhkan
aroma kebesaran dewata
sang pujangga memahkotai alam raya

alam bergemuruh kencang
semesta raya terbata bata,
ada apa dengan kenyataan
semesta raya diam tak memberikan jawaban
terpaku dengan kenyataan yang ada

alam bergemuruh riang
berbalik menghujah bumi
tersenyum dengan ulasanan
sorotan mata tak ada pandangan

pandangan kabur hilang tak bertuan
mahkota bumi entah pergi kemana
serentak orang berbalik
memuja kata memuja makna
dilihatakan kenyataan yang ada

ada apakah dengan tahta
bumi yang hilang seketika
manusia berbaur tercengan dengan kenyataan yang ada
ada apa dengan alam semesta
berpulang dengan tidak memberitahukan
kembalipun dengan tidak menyatakan

manusia tercengan dengan keadaan
berbajukan rombeng tak bertuan
ada apa dengan tuan,
ada apa dengan kenyataan
tuhan tetap tak memberikan jawaban...

Jumat, 16 Desember 2011

pangemut ngemut pageularan di ieu alam

ceuk sakaol diidun,ya kur wawayangan, sakadar milampahkeun ku rupi aturan nu di serat dina naskah kahirupan, nincakeun dina lakon kahirupan, tapi ceuk sakaol di akherat mah hirup langeung kaabadian,.. teu kudu tatarekahan,..teuing kumaha pikeun jelema nu teu percayaeun. ayana hirup nungturunan kalanjutan hirup nu bakal datang,... boa boa jadi wayang nu digeularkeun, menang peran digeularkeun, saukur geular piguran ngarameukeun lalajoanan.

mun kitu nya saha nu ngageularkeun eta pageularan kahirupan, ceuk beja sang dalang nu ngamaenkeun, sekenario nu jadi bahan rujukan, ngamaenkeun eta pageularan.. nyata hirup eta pageularan ku sekenario nu jadi bahan pertimbangan ayana permainan,

lalajoan nu pi kageunaheun, pibungaheun nu lalajo tepuk tangan, ngarasa puas dina pageularan ngabungahkeun. mun kitu nya saha nu nulis eta sekenario, pikeun hirupna eta pageularan. ku ramena pangaranan dina pertunjukkan, ngageularkeun rupa rupi judul permainan, tatarekahan nu matak ngabagyakeun,



Sasauran ku rupi rupi sesebutan nu matak ngageuing emutan.


sanjan indit inditan,.. ceuk beja malaikat tetep nalingakeun, kamana eta manusa mileumpangkeun, milampahkeun dina tatarekahan,.. ceuk beja ceunah amal hade amal goreng dituliskeun,.. ngan kacida lobana eta tulisan pikeun jelema nu sok indit indtan,,,dina tatarekahan gunta ganti pagawean..kacipta eta malaikat rudeut,teun, nuliskeun nu gunta ganti pagawean bari sok loba indit inditan..

sepasang kaula muda

sepasang kaula muda, terlihat beradu mesra,.. terlihat sungguh ceria dunia serasa milik berdua,..tapoi nyata setelah jadi suami istri kemesraan tak tampak terjadi, bilapun itu terjadi sekilas lantas pergi,..ada apakah yg terjadi sesaat dan lepas kendali, kemesraan sulit dicari, ada apakah yg terjadi dengan kaula muda mudi dan pasangan suami istri...?????
Tercinta karenamu ada, dicinta karenamu kau setia, dimanja karena aku sayang padamu,.. lengkaplah sudah,, cinta sepasang muda mudi.. tak tahu entar apa yg terjadi ketika kaula muda mudi jadi psangan suami istri..gimana coba.. barangkali ada yg tahu? apakah akan terus seperti itu?..

lorong waktu yang panjang

berpikir keras berhujah dangkal, berpikir kreatip berjalan dengan seutas benang,.., pemaknaan akan hilang..tak bertuan.. cuma baru penamaan yangg tak jelas peraduan,...berkiblat dengan jeruji, bersilat dengan teori, bila tak berbaju tak berdasi, seperti itulah tampak tak berarti.. seutas tahta yang menghilang, cuma seutas benang, sepasang peraduan yang hilang akal..diperaduan tak ada kejelasan.

sesaat aku berjuang mencoba melapalakan, menghilang dikejauahan, melapalkan kenyataan, dalam dada tak terlihatkan untain, kesejukkan hanya sebatas untaian yang tak berartiakan, pelapalan dalam urutan uraian tak jadi wujud kenyataan. yg ada sungguh penghujaman akan hakekat khidupan.
melihat diri tak berarti, melihat arti tak tahu diri, alam raya sungguh tak berarti, hujah diri sungguh tak berartikan apa apa, sungguh usang itu terjadi, yg ada adalah penghujahan pada alam semesta raya, yg tak berbakti tak tahu diri.

dalam pada itulah apa yg harus ku sampaiakan, bila kenyataan tuan tuan, tak berpijak untuk negri, tak berphak untuk diri, bangsamu seuntai jagat...dalam dirilah semua berjanji, memenuhi kepuasan nurani, diri yang suci sungguh berarti.

lain cerita lain derita, duka lara menghujam bumi raya... apa yg dapat diharapakan bila tuan tuan menghujam tajam, hanya semata keduniawian. sungguh mengharukan, tikaman meng,amanatkan, pembantaian menghujam tajam, mengisaratkan telah terjadi perpecahan, sebagaimana yang diisaratakan,

tragedi menghujam bumi, ibu pertiwi mewnangis sedih, duka lara menghujam bumi, entah kemana akan pergi, kian berlanjut berlari kencang, menarik kian panajang, bumi dalam masa transisi yang tak bertuan.

ada apakah dengan semesta raya.. yg tak diinginkan bakal terjadi, menghujam memurkai semesta raya... apakah yg harus aku singkabkan apakah yang harus aku bilang, awan kelam mwenghiasi pemandangan bumi raya..

dalam masa yasng kini, jauh dari cerita yg ada. pujangga membawa derita...yg ada sungguh petuah nyata, jadi nyata berwujud di alam raya.. pemburu barang rongsokan memasuki alam kelam kehancuran, menghujani kehidupan keduniawian.
berlari memakai baju, gua terang sungguh tersembunyi, tapi nyata, yg terang tak terlindungi dengan terang yg tersembunyi... disnalah berkiprah saat ini juga terluntah... bising ibu memadu tangis memadukan duka lara kehidupan, dalam duka ada canda, dalam canda ada duka lara...apa yg kita cari sungguh tangis tak terisi oleh lorong waktu kehidupan yang panjang... lorong waktu kehidupan

sengaja aku berlari mencari tahu yg tak pasti, karena hidup adalah kejelasan, dalam gua sungguh tak ada terang, tapi nyata terang sungguh ada dalam hamparan, gelap terang saat ini yang akau rasakan.

berlalu dengan berlari, tak tahu kenapa tidak kau cari, tapi nyata kenapa anda sok tahu bisa, dikedalaman hati masih banyak yg tak mengerti, untuk dicari tahu...

juang kasih terbang entah kemana

semasa aku menunggu, semasa itu pula aku tertuju, masa menanti masa berganti tujuan tak ada pasti, kemana aku berjalan terang suram pandang tak tentu arah tujuan, bermahkotakan berandai tolan berjalan tak sekencang yg kita inginkan.. tentulah tuhan beralaianan keinginan..
di kenyataan tuhan sungguh jauh berhaluan, dengan realitas nyata kehidupan.. Ibu dalam buaian, ibu dalam belaian, kapan engkau akan datang.. dimanakah kasih kini bersuka.. bilakah ada.. bilakah engkau berduka.. tak ketemu lara,

dimankah engkau simpan..dipersimpangan aku menunggu.. dengan rasa ketidakpastian, tuhan sungguh berjauah dengan hamba yang tak bertuan, tak mestikah engkau lihatkan.. aku berlindung dalam kuasamu.. dalam mata bathinmu, aku berharap ketemu ridhomu,, dimatamu aku sungguh tak ada apa apa....hanya hamba yang berdosa tak mengerti makna.

sekian umur berlanjut, sekian umur ku juang, aku berhelat dengan kasih sayang, dimankah engkau simpan arti juang dalam keadigdayaan, sekian aku berdendang, dari lubuk hati yang paling dalam..
dengan bujuk dan rayuan sekilas menampilkan juang agung keadiluhungan..

merajut impian sejuta pesona keindahan

jangan katakan itu hanya sebuah ejaan, bila kita tak terkesan, kenapa juga tidak bilang, jangan itu kita sampaikan, bila kita terkesan sayang lebih baik kita lanjutkan, kasih sayang menghiasi kehidupan.

bila kita menginginkan, sesuatu yg kita harapkan, lebih baik kita sampaikan,
jangan bilang tak sayang bila hati masih kuat diingatkan, dikedalaman tak tahan untuk selalu berdampaingan dengan kekasih hati yang kini terngiang, dikedalam hati singguh sulit dilupakan, pada itulah sang pemuja bersanding dengan tuan,
dengan kegaulauan, dalamnya hidup sungguh tak semudah membuka telapak tangan, mengepalkan sejuta ayuanan, dalamnya rona, sejuta pilihan terngiang diingatkan untuk selalu berdampingan,

hidup banyak rona banyak aneka pilihan, berurai sejuta kegirangan, keindahan, kepahitan merajut sejuta impian berwujud dikenyataan. tak ber,ilmukan,.. terang tak nampak dihamparan, terang tak membikin bintang, terang dalam rona impian, tak membangkitakan sejuta keindahan.

kebangkitan sejuta harapan berkumandang, bintang terang sungguh ter,agungkan, kenangan berwujud dikenyataan, hamparan berayun indah, kegalaun bertaburkan keberkahan, tentulah itu yg diharapakan, semua menginginkan, alam raya berkembang bergeming keutuhan pemuja keesaan tentang Tuhan....

kapan itu hinggap terpatri, dalam untain indah kemilauan rasa bersanding dengan Tuhan..

Sabtu, 03 Desember 2011

Atlantis bumiku yang hilang

meneteskan mengalirkan buain bumi kehidupan
tertumpuk sejuta pesona Atlantisku telah hilang
dibalik misteri keagungan, dimanakah engkau sekarang

Atlantis symbol peradaban yang tertandingkan
di balik awan engkau menghilang, meunculkan sejuta misteri kehidupan
peradaban keagungan dihamparan tak memperlihatakan

dimanakah wahai engkau sekarang bersembunyi di balik awan
kapan engkau memunculkan peradaban kesejajaran bumi dengan kedamaian
tentulah itu sekarang di tunggu banyak orang

kemanakah wahai sekarang, atlantisku meninggalkan
tak ada pesan tak ada pemberitahuan
kesan kemunculan di akhir periode kahidupan.

memunculkan dengan tak mengabarkan, kemunculan seutas benang
dalam pada itulah.. semaian semaian telah mengisaratakan
kemunculan di akhir jaman.

tentulah itu rahasia tuhan.
yang sekarang hilang
dalam bumi sungguh telah raib berita berita suci
mengalir deras uraian dalam bumi sungguh misteri yang tak akan tergalikan

Air suci keabadian terlahir dalam buain kasih sayang

tak pantas aku bersahabat bilakah yang jadi sahabat tak tahu diri
bilakah aku harus bertukar jatidiri jati diri ada dalam hati
tentulah sahabat harus mengerti
dalam diri ada arti dalam hati ada jatidiri
dalam diri itulah setumpuk pemahaman, bisa dimengerti

jatidiri ada dlam diri, ada dalam hati sanubari
dalam diri ada arti, setumpuk ilmu yang harus kau pahami
biar diri tak kau dholimi

ilmu menerangi cahaya memayungi di seantero negri
mengurai mengalirkan, meneteskan buih buih kehidupan
menitikan menyiramkan air suci kehidupan
menerangi nirwana keabadian, air suci kehidupan

disanalah tertumpah terlahirkan buain kasih suci keabadian

kebeunaran hakiki itu ada pada hati
tentulah yang berahabat harus mengerti