sarat surup terpecah belah, ruang hampa menimpa kita
sebagai manusia tentulah kita banyak dosa
hamba yang mulya senantiasa berdoa, memulyakan karya yang nyata
anugrah keesaan anugrah keibuan, aisan kasih sayang
dalam mihrab yang kudus, keagungan senantisa kita syukuri
kehadirat yang Agung, perlambang kesucian pertanda kemenagan,
kehadirat gusti perlambang keagungan perlambang penantian.
di akhir kehidupan sungguh kemegahan alam yang tak akan tertandingkan
disanlah manusia berhenti berpanorama, bercakrawala, kemegahan keagungan
menampilkan sejuta kenangan, cukup tak,jub dengan kenyataan yang ada
kenapa bimbang dengan kenyatan, kenapa juga bimbang dengan keadaan
bilakah kita percaya tuhan. yang mernguasai jagat raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar