Sabtu, 06 Agustus 2011

Rekayasa Tuhan dalam limpahan ke Anugrahaan

Bila kita mengungkapkan perasaan. meniti menilai kehidupan..apalah arti diri..
tentulah sungguh tak berarti..bernilai tak berartikan, dalam keberadaan semesta raya Ia terlahirkan..
siapakah kita??? dengan maksud apakah kita dilahirkan..dan siapakah yang menginginkan.. terlahir ke bumi alam.
sungguh misteri yang terjadi terjaga dari mimpi, berjalan membentang seumur bumi Ia berada,
seumur bumi Ia bertahta di alamnya. berjalan berjejang mengitari kehidupan,..membentang tak ada yang melarang.
dari beribu abad lamnaya misteri alam sungguh mengesankan, menghinggapi kehidupannya.
Alam semesta raya beserta isinya menghadap pada sang pencipta, sang perekayasa mengilhami keberadaanya,
kehidupan mewarnai, panorama alam menghinggapi keberadaan sejatinya sebagai manusia.
alam berkembang seiring perkembangan pengisi bumi itu sendiri, berbagai pihak mengartikan berbagai sudut pandang di bicarakan, menginsipirasi keberadaan sang pencipta alam raya...tentulah tak berkesimpulan tak menyamakan kedudukan realitas kehidupan, tak menemukan mahligai yang jadi ketetapan sang pencipta sulit diperdayakan, dengan rekayasa kemunapikan, sungguh tak akan menghasilkan, penemuan dengan jalan ketimpangan, sang pencipta sungguh realitas yang tak bisa dimengeti, oleh wacana yang berkembang secanggih ilmu mengemuka di alam raya,,

dengan kesunyianlah kitu dapat memahami, kita dapat mengerti hakekat keejatian diri, sang maha pencipta bersembunyi di balik tirai kebersihan, dengan penghayatan artian kehidupani, dapat mengerti untuk berpijak, dengan hati kunci utama meraih diri, ketemu sang resi suci,, pencipta sejati , diacarkan di wacanakan, tertulis titian dari titah suci keindahan, sang pencipta tumbuh dan berkembang dari kesucian keilahian sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar