Sabtu, 06 Agustus 2011

Jati diri ada pada Hati

Cara pandang asumsi kebenaran, jauh dari yang kita harapkan

Kita bergerak tentulah atas keinginan, bukan kita digerakakan atas asumsi orang kebanykan.
itu adalah kebodohan, itu adalah penindasan, hak kebebasan dalam berkehidupan,
penghianatan hati oleh diri, akan diri, tentulah keniscayaan sejati.
Asumsi kesalahan pemaparan jauh dari kebenaran,
kebenaran hakiki datang dari diri, dirasakan oleh hati, membebani kehidupan sejati,
hak berkehidupan hak berkebebasan, senyatanya mahluk tuhan. bercipta berkereasi cipta keagungan tuhan. sungguhkah asumsi akan diri yang ia mengerti, asumsi kebanyakan sungguh menelantarakan,
berbuat bertindak atas kebutuhan, bukan atas pengakuan dari orang kebanykan,
sungguhkah senyatanya kita terlahir sendiri, begitupun ketika matipun sendiri, kenapa kita tak tegak berdiri,
tak menyandarkan akan orang kebanyakan, sungguhkah terhinakan, percayalah diri turuti Nurani, makna suci akan kau temukan,, tentulah itu semua ada dalan diri ada dalan hati dalam sanubarimu yang paling dalam,,

renungi diri ketahui hati InsyaAllah ketemu mahligai sejati, puji tuhan menyertai kehidupanmu yang seutuhnya.

tak berhargakah kita, bila kita tak ada keagungan, bila kita tak memiliki kemampuan, agung dalam penampakkan, agung dalam kendali penguasaan itu yang menyenangkan. asumsi pendapat kebanyakan sungguh menyesatakan.

berpandangan dengan asumsi orang kebanyakan sungguh penindasan, tentulah ini perbuatan yang tak terpuji, tak baik untuk diri tak baik untuk hati, sungguh kemurkaan menghianati arti dari kehidupan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar