Senin, 23 Mei 2011

Makna perjalanan di setiaap napas kehidupan

Keakuan dari berbagai keadaan, keinginan dari berbagai pilihan, perlu dipertahankan, semangat juang dalam mencapai keinginan, semangat juang dalam berbagai keadaan, pilihan tentulah menentukan arah awal pendakian, menelusuri lorong kehidupan,mu yang utuh,.Semangat itulah pembenar hidupmu, keadaan itulah realitas dirimu, menyelusuri kepuasaan bathinmu.
Terlena dengan keadaan, kenyataan yang tak memberikan kenyaman hidup jompang tak memberikan nilai dalam keberdaan, lorong waktu tabir hidupmu, tak pernah kau sentuh sama sekalipun, sempit dalam kejaran memperburuk citra kehidupan, yang membuat tak menikmati kehidupan, kau tersudut, tak mengertikan realitas dalam bathin,mu, tak menerima keadaan.
Memaknai arti dari kehidupan, selusuri ruang ruang kehampaan dalamnya jeritan memaknai arti hidup itu sendiri dalam keberdaan, utuhnya kehidupan dalam pemaparan, terhampar di alam nyata, bisa kita lihat dan bisa kita rasakan, utuh di depan kasad mata, perlulah kau renungkan, panjang lorong waktu mu berjuang.
Keteguhan akan pendirian dari suatu impian, yang dirasakan sangat berat di dalam kenyataan, menyelesuri lorong yang teramat panjang, liku dan bergelombang, dalam pada itulah kenyataan kenyataan jadi bentuk keakunan, jadi bentuk idealitas pilihan, idealitas ketetapan menentukan kepastian dalamnya perjalanan segudang kecantikan.
Lorong panjang perjalanan memaknai arti khidupan, dalamnya pendirian kuatnya mempertahanakan, keteguhan dalam impian berakhir dengan kepastian menentukan kebijakan, untuk pemenuhan arti dari kehidpan itu sendiri.
Bilakah kita terdiam malu, Selosong waktu berjalan terhambat menyemangati kehidupan, tentulah gamang terperdaya oleh arti hidup itu sendiri, kenyataan tak membuat nyaman dalam keberdaan, tak menikmati kenyataan, dalam perjalananlah itu kita menemukan titik simpul makna kehidupan.
Tak gampang kita wujudkan, tak gampang kita mengurai dalam betuk kenyataan, Cuma yang berpkir luas, panjang menatap masa depan, menyebrang dari berbagai realitas keadaan, menembus ruang kehidpan, maka disanalah ada kenikmatan yang teramat manis kita rasakan.
Berpkiran sempit,.. cuma kenyataan dari realitas yang terjadi, jadi symbol perwujudan meraih kemenangan, disanalah terhenti meniti menatap kehidupan jadi barang kesiangan. tak ada kata pembuka tak ada kata sambutan, berlanjut usang, nilai nilai juang terhentikan, nilai nilai hidup tak memberikan harapan, berjenjang tak beraturan, disanlah kita berada, kita, kesadaran tak jelaskan artian.


Kebesaran tak mengertikan titian nilai nilai, kebesaran nilai kejuangan dari rasa yang terpendam untuk menikmati kehidupan itu sendiri, puas dengan keegoan yang sempit tak nyaman dalam menapaki, berjalan gontai tak beraturan, arahan jauh dari kebenaran yang ia milk, kemana harus kita melangkahkan jenjang kehidupan yang paling nyata. Jadi serba tak indah jadi seraba tak nyaman kehidupan jompang denga keadaan, salah dalam tafsiran salam dalam penerapan jadi tak karuan.
Maka belajarlah untuk selalu menyelaraskan kehidupan, biar utuh menyertai keberdaan kita sendiri, kebahagian yang sejati ada dalam kehidupanmu. Kebahagian sejati melingkupi kehidupan bumi yang menyertainya, tegaklah berdiri, lihatlah dataran bumi yang terhampar luas, kesejatian menunggumu dibalik tirai kebesaranmu.
Alam yang kau pijakan menemui keagungan, alam yang kau jalankan mengisi kebuntuan, menghinggapimu menemukan titik nilai keindahan, Mentalitas dari keberdaan memulai menghendaki perjuangan yang teramat mengesankan, dari sanalah kebenaran alam dapat kita ungkap misteri yang mengesankan.
kita berada dalam langkah kepastian, dalam napas yang kita ayunkan, keberpihakan ada dalam setiap jengkal perjalanan, menata meniti artian dari kehidupan itu sendiri..



Sanjak kerinduan di pertengahan persimpangan


Alangakah indah jejakan dengan kepastian.
Alangkah indah jejakan dengan ayunan
Seruling menyertai dimana kita berda
Gendang berdetak menyertai senandung rindu

Sunguh keagungan dalam disetiap keberdaaan
Sungguhkah keindahan menyertai di setiap keberadaan
Kenyataan kenyataan yang di nyatakan
Sungguh anugrah dalam kemulyaan

Tak terbisik keinginan dan terus selalu bersenandung
Tarian dan irama bersenandung rindu
Disanalah keindahan bisa kau mliki
Disanalah senandung rindu menjumpai di keheningan

Alangkah indah bersenandung tatkala irama menyertai
Di alam kegusaran dai alam kegalauan
Jadi habis sudah irama bergelora jadi musik yang mengayunkan
Telerama beersenandung rindu.

Kau bahagian engan kenyatan yang sekarang
Yang membuat orang bersenandung
Dalam kekecewaan jadi keindahan
Telerama alam bersenandung riang

Bunyi terdengar sayup sayup mengiringi kepergian
Sayup sayup terdenganr kerinduan sejatinya kehidupan
Aku terbuai layu aku terbui irama keindahan
Sang aroma kelembutan menyambut kita

Nirwana kahiyangan berseloroh maju dan terus lah bernyanyi
Tatapan yang kau pandang membuat arus terang
Keindahan menyertai kehidupanmu yang utuh
Kesejatian menemui kehidupanmu yang abadi

Disanalah kau bersenandung riang, mesra degna jalinan
Dengan apa yang kau dapatkan, apa yang kau nyatakan
Jadilah kepemilikan, sekarang jadi kehidupan,mu yang utuh

Menangis bersenandung rindu, menangis bersenandung riang
betapa keagungan menyetai kehidpan itu sendiri.

Oh tuhan bilakah aku dapat berseloroh dengan kenyataan itu sendiri
Dimanakah teman temanku, dimanakah sahabat sahabatku
Aku rindu dan ingin segera bertemu, melepas rindu. Bertemu muka,
Menjumpai sahabat sebagai teman sejati hidupku.
Dimankah mereka aku ingin jumpa
melepas rasa rindu yang sekian lam tak bertemu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar