Minggu, 15 Mei 2011

Memaknai Arti dari kehidupan


kehidupan sungguh suatu malapetaka
dunia di durja keserakahan yang berkepanjangan.
tak ada kejelasan tak ada arahan, tujuan gelap pandang
dunia mewarnai kemegahan, dunia mewarna kegelapan..
semua di cekam ketakutan, kecemasan tak mengertikan.
adapakah denga semua ini.?

Sementar orang bekerja dengan tujuan.
sementara orang bekerja denga harapan,
tujuan kesenangan hidup menentrmakan.
tapi nyata kesenangan tak memberikan kesejukkan.
Berlimpah harta dan tahta tak memberkan kenyamanan.

Apalah yang kita harapakan bila semua iitu tak memberikan harapan
Kesenangan bergantian, penderitaan menghinggapi, di rundung kedukaan
keggembirann kala ada, kesenangan kala mengada, sesudah itu lenyap tak berarti
hilang tak berganti lenyap tak ada arti, sunguh tak ada arti.

Manalah kesenagan yang abadi mengena dalam hati..?
Perwujudan samar bayang tak membuat kita senang.
Gambaran tak memberikan kesejukkan jauh dari keasliannya.
Keabadian adalah tembus pandang tak adalah penyesalan
Di akhir kemudian, terang menyertai kehidupannya.


Perjaungan makna dari perubahan menyelusuri lorong panjang
Kehidupan memaknai perjalanan, perjalan memahami keadaan
Dari sanalah tercipta impian harapan berkembang dari kenyataan yang dirsakan,
Perjalanan memaknai arti hidup itu sendiri, pengamatan yang membuat arus terang
Penghayatan yang membuat kita diterangi, terang menerangi, terang menerangkan.
Menapaki jalan arus terang menyiangi kelembtuan memnjakan kehidupan,
Menyuburkan tanaman, kala besar nanti tentulah jadi tumbuh yang membahagiakan pemanen buah yang menggembirakan, tanam yang subur pemanenan yang menggembirakan, dari bentuk perawatan, pemupukan, penyiangan pengairan, dalam perjalan menepikan impian dimasa yang akan datang.

Impian tentulah ada pada semua orang, masa depan dengan menyenangakan
Maka tetapkanlah dari sekarang, pandangan yang ada, rasa yang kau raskan
Raga kau gerakakan dari kenyataan harapan yang kau impikan.
Keinginan dari bentuk luhur, dorongan dari budimu yang agung,
gapailah tujulah dengan lapang dada dari bentuk kemulyaanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar