Jumat, 14 Maret 2014

Lorong Yang teramat Panjang

Tersadar aku terdiam
terbangunkan aku berjalan
kugapai sejuta asa dan impian
tapi dimankah letak kehidupan.

seiring waktu aku terus berjalan
menyebrang lorong lorong yang panjang
gelap sudah .. pengap sudah...... tak ada kehidupan
dimanakah kehidupan... dimankah tersimpan.....
dalam alibi yang tak Ku tahu.. kemanakah aku harus berjalan

seiring waktu aku menyebrang.....
dalam garis dalam batas yang hampa
dalam lirih seribu basa..dalam asa yang hampa
diamanakah... dimanakah.... engkau simpan

seribu wajah keibuan seribu wajah kesahduan
dalam gelap dalam pengap.. tak adakah setitik harap
seberkas sinar yang menyinari... dalam lorong yang sepi
dalam hampanya hati dalam lara dan nestapa diri
menyinari sang buah hati... indahnya sang  rembulan

aku terus berjalan.. walau dalam pengap dan buritan
dalam derai keibuan dalam derai derita dikehidupan
mungkinkah ada setitik terang yang menampakkan
buritan jadilah kehidupan yang teramat menyenangkan

hari ini aku berakhir..berjalan menepikan sejuta impian
walau dalam duka seribu basa..dalam canda gelap mata
dalam indahnya rembulan.. tak tampil keibuan
dalam kemayu indahnya sang rembulan
disinilah berakhir sebuah asa dan harapan
dalam tabir yang teramat panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar