Kamis, 19 Desember 2013

Menunggu yang Agung turun dari tahta dikahiyangan

tak ada kebncian terjadi kedamaian
kebencian menciptakan kekacauan
tak ada kejahatan mencitakan ketenangan
kejahatan menimbulkan kesemerawutan

kedamaian tercipta manakala ada keadilan
ada kasih sayang,


penghianatan menyakitkan penjajahan menodai kehidupan
mana akan kedamaian dengan salah jalan
tersesat dipersimpangan.. tentuah itu yang harus kita pikirkan

kesucian menyenangakan sebagaimana tuhan titahkan
kedamaian itu membahagiakan sebagaimana tuhan ajarkan
kenapa tuhan hilang dipermukaan, kenapa tuhan hilang dikeberadaan
apakah tuhan wacana kehidupan.. dan tak akan terhampar
ataukah tuhan itu selimut yang berkedok kebenaran

Tuah suci kiblat suci, tuah suci kedok suci
dimankah kesucian dimankah dikeberadaan
tuhan kebahagian tuhan bermahkotakan keindahan
tak nampak dikehidupan.

apakah titah dan tuah.. apakah titah tak bertuah
dimankah itu terjalin harmonisasi dikehidupan bumi
serasa tak terdengan, cuma kabar yang tersiar
dimanakah kenyataanmu, dimankah keberadaanmu
tuhan kesucian tuhan keberadaan tuhan kenyataan
dikehidupan bumi yang asri.

manusia menginginkan keadilan, manusia menginginkan kesepadanan
manusia menginginkan keseuaian tercipta keadilan dalam dikehidupan

saat nanti itu terjadi sebagaimna dalam titah suci
dalam bumi yang asri dalam bumi ibu pertiwi itu pasti terjadi
dalam saat kurun waktu berjalan dalam episode berkehidupan
tentulah tahapan itu yang jadi alat ukur agenda kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar