Sabtu, 07 September 2013

Neraca keadilan

Apa yang terjadi, bumi hilang kendali
suara gemuruh perang, berucap atas nama kebenaran
tuhan dalam pandangan manusia berkeadilan

mana keadilan, mana dihamparan dalam di kenyataan
adil bersebrangan, dengan realitas yang diperlihatkan
apa gerangan yang diinginkan, apa yang terjadi
sekenario lucu, nampak terhampar dan  tidak lagi tersembunyi

apa gerangan Tuhan... yang memicu keadaan
apa yang diinginkan,.. dalam peran yang dipertunjukkan
arah hidup tak jadi pasti, arah hidup hilang kendali
terjadi meluluhlantahkan kehidupan bumi

semusim aku melihat, sejenak aku terdiam, terlihat dan tersenyum
dengan peran peran pertunjukkan, opera dimainkan
menghangatkan riuhnya suasana alam

sejenak aku berpikir, sejenak aku terdiam
malu dengan keadaan, malu dengan kenyataan
sandiwar kehidupan, peran peran menajamkan
episode berkelanjutan

apa yang diharap, pesan apa yang disampaikan
peran yang digulirkan dalam wajah pertunjukkan
peran peran yang menyuarakan, tenteng hidup dalam pnguasaan
seketsa yang jadi acuan, pageularan berwujud dikenyataan.

riuh lirih didengarkan, tanpa ada kesunyian
manusia berebutan, harta jadi pilihan
tahta jadi kejaran, nampak menarik menggelorakan
semaraknya kehidupan, gandrung Tuhan

mengapa tak menyadari, mengapa tak di mengerti
kenyataan titik tolak keberadaan, kenapa hilang dalam ingatan
awal asal keberadaan terlahir ke bumi alam.

apa dinyana mana ada kuasa. terlahir dengan sang maha kuasa
kenapa hari ini hilang kendali, manusia lupa diri
asal awal keberadaan, asal awal kelahiran
hingga saat ini jadi hilang dalam ingatan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar