Sabtu, 08 Februari 2014

Dimankah Wahai engkau yang bermahkotakan

seraya berucap seraya berkata
hidup ini penuh makna
hidup ini berarti.....
dalam kata kita berjanji
dalam ucap penuh suci

tapi dimankah kita dikehidupan bumi
tapi dimankah kita dikehidupan hakiki
orang berucap berapai api
berucap ayat ayat suci
dalam kitab dalam serat suci
tapi dimankah kesucian
tapi dimankah itu kehidupan

berucap ber atas namakan
lapal lapal tuhan ia ucapakan
ayat ayat kesucian ia bacakan
tapi dimankah itu tuhan
berdiam bermahkotakan kebahagian
berdiam bermahkotakn kesuburan
bermahkotakan keadilan
kemakmuran dalam berkehidupan

Tabir kehidupan bumi

Tak ada kebaiakan, tak tahu kebutuhan
tak mengenal keberdaan tak mengenal kenyataan
tedntang kehidupan sejatinya

alam memberkahi alam mengingatkan
alam juga memberikan kasih sayang
tapi nyata kebaikan dan kasih sayang
tak gamang orang memandang

jangan harapa hidup dapat keberkahan
kata sebagian orang mendapati kebahagian
anugrah klehidupan
jikalah kita tak mengenal keberadaan dalam dikenyataan
arti hidup di kehidupan itu sendiri

mana bahagia tak mengenala rupa
mana bahagian tak mengenal raga
mana bahaqgia tak mengenal jiwa

siapakah kita siapakah kita
dalam bayang penuh luka
dalam rupa tak bercahaya
jadi siapakah kita yang terluka
yang tak bercahaya

dalam jerit ada tangisan
dalam duka ada kegalauan
dalam canda ada kebahagian

dimankah kebahagian sejatinya
dengankah selalu harus tertawa
kita orang bahagia.........
dalam canda seribu duka
seribu nestapa menghinggapi hidup kita.

dimankah dimankah....... yang jadi misteri
tabir kehidupan bumi...

Tabir umat manusia di dunia

orang mencari cara, selosi hidup bahagia
tapi nyata apa yang terlihat dalam fakta
bahagia cuma dalam wacana dalam cerita
tak ada dalam kehidupan dunia

dimanakah kebahagian itu ada
dimankah kebahagian itu terjaga
dalam alam nyata cuma area jadi wacana
dalam kata berubah gaya, dalam arena cuma kata kata
mengemuka tak kunjung reda, jadi perdebatan umat manusia

itulah cerminan itulah gambaran cerita yang tak kunjung reda
cerita umata manusia sampai sekarang tak kunjung terbuka
kebahagian di alam nyata...halusinasi kehidupan manusia
rahasia yang sampai dengan saat ini jadi wacana
jadi tabir umat manusia di dunia
.


Sabtu, 01 Februari 2014

Bentangan Alam yang asri dan berseri

siang itu terjaga, siang itu aku merana
malam itu aku terbangunkan
dalam tidur yang panjang ku diingatkan
dalam belaian sahdu kerinduan
sungguh aku dikagetakan...sungguh aku dikabarkan
berita yang menyenangkan, begitupun memilukan

alam luas nan terbentang akan hilang
bumi asri memasuki bumi
Ibu  Pertiwi berduka bahagia
maha raja tersenyum simpul
tahta sang maha raja, tahta sang maha penguasa 
mengemuka menyebarkan aroma
mengembalikan kejayaan tahta kehidupan yang abadi

alam luas nan membentang jadilah terang
kebahagaian menyertai kedatangan
kebahagian semesta alam....


tapi nyata dalam lingkup hidupku
amat teramat sepi diriku
dalam lingkar dalam bingkai hidupku
tak tahu apa yang terjadi dalam alam semestaku


semenjak aku terlahir, semenjak aku terbangunkan
betapa indah nian alamku, betapa alam membimbingku
betapa alam mengasihiku, betapa alam menyayangiku
dalam dikesendirianku dalam dikeberadaanku
dikenyataan kehidupanku.
betapa anugrah melampaui hidupku

siang sunyi senyap dikeberadaanku
siang malam aku terjaga dalam dikesendirianku
tak tahu dan tak aku mengerti hidup itu sunyi
hidup itu sendiri dalam dikeberadaan hatiku

saat ini aku terdiam, menerawang alam bathinku
dalam benak dan hatiku. dalam pikir dan hidupku
dikesendirianku dikehidupnaku
disinilah alam tabir, alam mimpi menghujat kehidupan
semesta menyatu berapadu menghimpun menjadi satu
disanalah keagungan mengemuka, bagai alam riuh rentang
mengisi kehidupan bumi yang asri dengan makna sejati

kebekahan alamku

semenjak aku terjaga
semenjak itu pula aku tahu
siapakah aku siapakah diriku

walau dalam alam yang gelap, itu tersimpan
walau dalam alam yang samar, itu beritahukan
kebisuan menghujam deras
tak hengkang dengan kenyataan yang ada

walau dalam titah itu dinyatakan
walau dalam serat serat itu dikabarkan
semesta menyertai kebisuanku tentang keberadaanku
semestai menyertai kelahiranku

tapi nyata semesta tak gampang dibuka
semesta menutup rapat, membisu seribum basa
kabar yang tersimpan kabar yang terjaga
tertutup rapar rapat,

hanya petuah tak bertitah tuah
hanya titah tak berpetuah
apalah titah... hanya seperti sampah

berjalanlah engkau ketepi harapan
berjalanlah engkau ketepi lautan
betapa terhampar betapa luas pandang
bumi terhampar lautan luas membentang

jadilah pemersatu alamu, jadilah pengikat hidupmu
dalam bingkau katulistiwamu dalam alam yang memberi hajat hidupamu
tentram hatimu,.. tantramlah saudarku.. alam memberkahi hidupmu

Dalam bingkai aku

jadilah jadilah aku
jadilah jadilah aku.. yang berguna
yang bermanfaat.. bagiku.. bagi alamku
bagi alamku bagi leluhurku

jadilah jadilah aku
jadilah jadilah aku
yang berguna bagi bangsaku
bagi negaraku bagi kehidupanku
itulah aku.. itulah hidupku
itulah alamku.. alam kehidupanku

disanalah aku menetap..
disanalah aku menyatu
dalam bingkai dalam alamku
dalam kehidupan semestaku
jadilah aku yang di hari ini

semesta menyertai kepergianku
semesta menyertai kedatanganku
dalam alam, dalam lingkung kebahagianku
sejatiku kehidupan semestaku..

Aku dan Aku

Aku tidak mengaetahui tentang aku
Aku juga tidak diketahui keberandaanku
siapakah aku,, siapakah diriku...

yang aku tahu.. tak ada aku
yang ku ketahui.. hilang keberadaanku
dalam lubuk dan hatiku
dalam pikir dikenyataanku
siapkah aku.. siapakah diriku..

aku terlahir.. bukan atas kehendakku
tak meminta begitupun memohon
tentang aku.. tentang kelahiranku..
jadi siapakah aku.. siapakah diriku

dari hari kehari.. dari waktu kewaktu
dari bumi inin berjalan. dari putaran poros alam
sebanding hidupku, sebanding ragaku
dfimankah aku ..dimankah aku..
sungguh misteri hidupku, sungguh tak ku tahu
tentang aku... tentang keberadaanku..