Senin, 23 Mei 2011

Kamana abdi nyangharep kamana ngusikeun diri,

Pangelingan pangalaman pileumpangan tatapakan, cumarita di ieu perjalanan. Alam leumpang tatapakan, leumpangna make aturan, ngamaksud aya tujuan mibandana kahirupan. Lain leumpang asal napakeun tapi leumpang ngamasud kana eta tujuan, Tujuan mibandana eta kahirupan.

Kiwari loba nu leumpang ngan hanyakal leumpangna teu make aturan, leumpang teu ngamaksud tujuan, eta leumpang ku kapoekan, paingan lalang lorong ma,lum dina poek rek kumaha aya kageunahan, rek aaya kajeumbaran, hate pinuh kukananglasaan, beubeneran sal asalan, leumpang teu make tatanggeur, anggeran asal napakeun digeugenah kuhawa napsuna sorangan.mana aya bebeneran sanyatana hirup eta nungturunan, aya dina eta kahirupan sorangan.

Lain asal tatangger, tapi asal dimana eta tatangeur, ngahirupkeun eta alamna. Manusa ngalingkungan sakumaha eta alamna, ngajadi eta dirina aya dina eta alamna sorangan, teu padu napakeun teu padu ngageularkeun, napakeun ku aturan ngabangun eta bangsana, lain ulah ngarobah nukudu nluykeun sakumaha eta perjalanan, nu dimaksud ku leleuhurna. Jati diri bangsa aya dina eta bangsana, moal jauh aya dina eta alamna.

Sanyatana hirup kur nuluykeun, nyampurnakeun kaayaan, ningkatkeun kahirupan ngamakmurkeun pangeusina, ngasejahterakeun eta rahayatna, nyerdaskeun eta bangsana hak hirup sarua agungna, salaku mahluk anu dimulyakeun dijadkeunna.

Katimpangan nu katinggal, jompang dina kaayaan, teu ningalikeun hirup sauyunan, babarengan, saaisan saling pikanyaah saling pi kadeudeuh, dina lumangsungna eta kahirupan, nyata hirup kitu moal matak nyugemakeun, kanalangsaan, kanyenyerian lumangsung di eta alam.

Babakuna hirup teu bisa ku sorangan, ngarana oge kahirupan ieu ngamaksud babarengan, ngamaksud ngajenengjkeun kahirupan, kabagyaan nu harti di ieu alam, masa kaliwat maa nu nganterkeun bakalna aya masa nu bakal datang, alam jeneng kutangtungna, alam ruksak ku pangeusina, ieu pisan jalaran kiwari lumangsung di ieu alamna.

Gurunggusuh hayang tepi, gurunggusuh cenah kieu pasti, nyata kapastian aya dina eta perjalanan, kebeneran aya dina katangtuan nuasal ngalahirkeun, eta alam dina alam, pengeusina cumarita ku eta alam, kajandian kajadian lumangsung, carita ciri ayana, ciri aya perjalananna geus pasti aya kahirupanna, ngajelma dikiwarina, Lain ulah ngarobah lain ulah salah, gurunggusuh nu matak susah, kitu jalaran hirup aya katangtuan nunturunan dina eta kahirupan.
alam maya Aya wayang hideng bisa ngapung bisa ngagegel gajah

Kesatuan dalam Solusi hidup itu Menyenangkan

Kepastian nan indah kala kau perlihatakn
kepastian tak enak kala kau dendangkan
sungguh tak ada kejelasan..
dimanakah wahai engkau…. sang kebijakan..

kejelasan yang membuat tenram keadaan
kejelasan yang membuat nyaman dikenyataan
sungguh itulah yang menyenagkan.
Kepastian dengan kejelasan, apapun itu melegakkan

Pilihan dari berbagai impian, tentulah wujud dikenyataan
Kenyataan dari kenyataan tentulah harapan yang diinginkan
Berbuah manis dalam kehidupan.

Kepastian selalu mencengkram, kepastian melintas didua alam
Kebahagian sulit kita harapkan, kesulitan menghantui kehidupan

Apakah yang menyenangkan dalam hidup..
bila kenyataan itu yang hadir dalam di setiap keberdaan
sungguh kesenangan tak mengartikan
kesenagan hanya hadir dalam bayangan, sulit kita artikan

Menimang berharap indah, mengais rijki yang halal
Adalah suatu berkah, ketetapan jadi keutamaan
gerakan yang jadi kesatuan, ciri dalam disetiap keberdaan,
tentulah keutuhan jadi tolak ukur keberhasilan.

melangkah dengan keteguah hati, berjalan dengan tujuan
solusi hidup itu,.. yang bisa membahagiakan.

Taqdir Tuhan

Taqdir adalah kepastian taqdir tak dapat kita hindari
Kenyataan di dalam keberadaan itu adalah kepastian
Kehidupan menghinggapi keberdaan di alam kenyataan
Kehidupan menghadapi dua arus bersebrangan
Tentulahg kenyataan menghinggapi disetiap kehidupan

Mahligai pertemuan menginjak pada suatu perjalanan
Ketetapan jadi simpul arus penyebrangan
Dalam dua roda putaran kehidupan
Disanalah ketemu titik simpul mahligai kebahagian

Keberadaan tak bisa kita hindari
Kenyataan dari suatu kebijakan
Tindakan dari suatu keberdaan
Kenyataan itulah jadi wujud kehidupanmu

Tak bisa kita hindari.. dari diri itulah semua bisa terjadi
Dari rasa yang kau miliki, dari hati yang kau terangi
Dari sanalah ada kesejatian diri

Kelamnya hidup menghinggapi,
suramnya hidup tak ada harga diri
dimanakah kesejatian diri kau hargai.

Kehormatan kewibawaan, awal memulai kita berjalan
Berawal berasal dari kepekaan yang bisa kita rasakan
Berada dalam khidupan didalam keberdaaan.

Semua ada dalam kehidupan,
dalam rasa yang kau milki,
dalam diri yang kau terangi,
adalah sesuatu yang tak dapat kita bisa bantah
Baik maupun jelek, hitam maupun putih.
Gelap maupun terang, salah maupun bener
Kepastianlah mewarisi terlahirnya kehidupan

Ketetapan penentu kepastian
Dari sanalah semua kita berasal
Ketetapan keteraturan bentuk awal keinginan
Keteguhan pada pendirian kepastian pada perjalanan
Tujuan dapat menepikan, impian jadi kenyataan

Sesuatu akan indah tatkala kita mengais kasih
Sesuatu akan bijak tatkala kita bisa mengais rijki

Makna perjalanan di setiaap napas kehidupan

Keakuan dari berbagai keadaan, keinginan dari berbagai pilihan, perlu dipertahankan, semangat juang dalam mencapai keinginan, semangat juang dalam berbagai keadaan, pilihan tentulah menentukan arah awal pendakian, menelusuri lorong kehidupan,mu yang utuh,.Semangat itulah pembenar hidupmu, keadaan itulah realitas dirimu, menyelusuri kepuasaan bathinmu.
Terlena dengan keadaan, kenyataan yang tak memberikan kenyaman hidup jompang tak memberikan nilai dalam keberdaan, lorong waktu tabir hidupmu, tak pernah kau sentuh sama sekalipun, sempit dalam kejaran memperburuk citra kehidupan, yang membuat tak menikmati kehidupan, kau tersudut, tak mengertikan realitas dalam bathin,mu, tak menerima keadaan.
Memaknai arti dari kehidupan, selusuri ruang ruang kehampaan dalamnya jeritan memaknai arti hidup itu sendiri dalam keberdaan, utuhnya kehidupan dalam pemaparan, terhampar di alam nyata, bisa kita lihat dan bisa kita rasakan, utuh di depan kasad mata, perlulah kau renungkan, panjang lorong waktu mu berjuang.
Keteguhan akan pendirian dari suatu impian, yang dirasakan sangat berat di dalam kenyataan, menyelesuri lorong yang teramat panjang, liku dan bergelombang, dalam pada itulah kenyataan kenyataan jadi bentuk keakunan, jadi bentuk idealitas pilihan, idealitas ketetapan menentukan kepastian dalamnya perjalanan segudang kecantikan.
Lorong panjang perjalanan memaknai arti khidupan, dalamnya pendirian kuatnya mempertahanakan, keteguhan dalam impian berakhir dengan kepastian menentukan kebijakan, untuk pemenuhan arti dari kehidpan itu sendiri.
Bilakah kita terdiam malu, Selosong waktu berjalan terhambat menyemangati kehidupan, tentulah gamang terperdaya oleh arti hidup itu sendiri, kenyataan tak membuat nyaman dalam keberdaan, tak menikmati kenyataan, dalam perjalananlah itu kita menemukan titik simpul makna kehidupan.
Tak gampang kita wujudkan, tak gampang kita mengurai dalam betuk kenyataan, Cuma yang berpkir luas, panjang menatap masa depan, menyebrang dari berbagai realitas keadaan, menembus ruang kehidpan, maka disanalah ada kenikmatan yang teramat manis kita rasakan.
Berpkiran sempit,.. cuma kenyataan dari realitas yang terjadi, jadi symbol perwujudan meraih kemenangan, disanalah terhenti meniti menatap kehidupan jadi barang kesiangan. tak ada kata pembuka tak ada kata sambutan, berlanjut usang, nilai nilai juang terhentikan, nilai nilai hidup tak memberikan harapan, berjenjang tak beraturan, disanlah kita berada, kita, kesadaran tak jelaskan artian.


Kebesaran tak mengertikan titian nilai nilai, kebesaran nilai kejuangan dari rasa yang terpendam untuk menikmati kehidupan itu sendiri, puas dengan keegoan yang sempit tak nyaman dalam menapaki, berjalan gontai tak beraturan, arahan jauh dari kebenaran yang ia milk, kemana harus kita melangkahkan jenjang kehidupan yang paling nyata. Jadi serba tak indah jadi seraba tak nyaman kehidupan jompang denga keadaan, salah dalam tafsiran salam dalam penerapan jadi tak karuan.
Maka belajarlah untuk selalu menyelaraskan kehidupan, biar utuh menyertai keberdaan kita sendiri, kebahagian yang sejati ada dalam kehidupanmu. Kebahagian sejati melingkupi kehidupan bumi yang menyertainya, tegaklah berdiri, lihatlah dataran bumi yang terhampar luas, kesejatian menunggumu dibalik tirai kebesaranmu.
Alam yang kau pijakan menemui keagungan, alam yang kau jalankan mengisi kebuntuan, menghinggapimu menemukan titik nilai keindahan, Mentalitas dari keberdaan memulai menghendaki perjuangan yang teramat mengesankan, dari sanalah kebenaran alam dapat kita ungkap misteri yang mengesankan.
kita berada dalam langkah kepastian, dalam napas yang kita ayunkan, keberpihakan ada dalam setiap jengkal perjalanan, menata meniti artian dari kehidupan itu sendiri..



Sanjak kerinduan di pertengahan persimpangan


Alangakah indah jejakan dengan kepastian.
Alangkah indah jejakan dengan ayunan
Seruling menyertai dimana kita berda
Gendang berdetak menyertai senandung rindu

Sunguh keagungan dalam disetiap keberdaaan
Sungguhkah keindahan menyertai di setiap keberadaan
Kenyataan kenyataan yang di nyatakan
Sungguh anugrah dalam kemulyaan

Tak terbisik keinginan dan terus selalu bersenandung
Tarian dan irama bersenandung rindu
Disanalah keindahan bisa kau mliki
Disanalah senandung rindu menjumpai di keheningan

Alangkah indah bersenandung tatkala irama menyertai
Di alam kegusaran dai alam kegalauan
Jadi habis sudah irama bergelora jadi musik yang mengayunkan
Telerama beersenandung rindu.

Kau bahagian engan kenyatan yang sekarang
Yang membuat orang bersenandung
Dalam kekecewaan jadi keindahan
Telerama alam bersenandung riang

Bunyi terdengar sayup sayup mengiringi kepergian
Sayup sayup terdenganr kerinduan sejatinya kehidupan
Aku terbuai layu aku terbui irama keindahan
Sang aroma kelembutan menyambut kita

Nirwana kahiyangan berseloroh maju dan terus lah bernyanyi
Tatapan yang kau pandang membuat arus terang
Keindahan menyertai kehidupanmu yang utuh
Kesejatian menemui kehidupanmu yang abadi

Disanalah kau bersenandung riang, mesra degna jalinan
Dengan apa yang kau dapatkan, apa yang kau nyatakan
Jadilah kepemilikan, sekarang jadi kehidupan,mu yang utuh

Menangis bersenandung rindu, menangis bersenandung riang
betapa keagungan menyetai kehidpan itu sendiri.

Oh tuhan bilakah aku dapat berseloroh dengan kenyataan itu sendiri
Dimanakah teman temanku, dimanakah sahabat sahabatku
Aku rindu dan ingin segera bertemu, melepas rindu. Bertemu muka,
Menjumpai sahabat sebagai teman sejati hidupku.
Dimankah mereka aku ingin jumpa
melepas rasa rindu yang sekian lam tak bertemu

Gambar nu mawwa Caang

Euweuh nu ditonton nalika eweuh tontonan, ayana eta tontonan ku ayana pagelaran, ngageular eta paertunjukkan ku ayana nu unjukkan, ngunjuken kana ayana pagelaran dina eta kahirupan,

Gambaran nyaritakeun kaayaan dina eta gambar, kahirupan nujadi sabab ayana eta gambar, gambar nganyatakeun ayana kahirupan. Eweuh nu lian gambaran nganyatakeun ayana eta alam, aya dina eta kahirupan.

Kitu jalaran eta kahirupan ngagambarkeun eta kaayaan, ku rupi hal nuaya dina eta alam, kitu jalaran gambar nerangkeun kaayaan ku gambaran, rupi hal kajantenan nu aya dina eta alam. alam ngalingkungan kaayaan kahirupan,

Panggih narenjokeun ningalikeun kaagungan, jalaran hirup eta ngalempangkeun, kitu jalaran eta hirup ngaleumpangkeun tatapakan kana eta tujuan, papanggihan naringalkeun nyaritakeun kaayaan dina eta perjalanan, kitu nyata ngaleumpnggkeun cacaritaan ku awak awaken.

Lain apal henteu leumpang tapi apalna ku ngaleumpangkeun, awak awakan kana eta perjalanan nu dimaksud ku eta lelembutan. Rek kumaha apal dimana apal teu bisa ngunjukkeun kana eta perjalanan, eta mah karek cacaritaan nu dicaritakeun ku eta awak awaken,

teu puguh nyusulna teu jelas kumaha ayana, ujug ujug eweuh sabab musababna ieu kabodoan, teu jelas ngadegkeun ukuran ku ukuran dina anggeuran, teu bisa dipertanggungjawabkeun. Kitu jalaran kahirupan teu make ugaran moal aya kanikmatan perjalanan teu jelas babawaan

Kaayaan nu jadi sabab Tumarimana Hirup dina eta Kahirupan

Moal bisa ngendalikeun
Mun teu bisa ngarasakeun
Moal bisa ngarasakeun
Mun teu bisa narimakeun


Rasa nganyatakeun, rasa ngunjukeun ayana kahirupan,
Kendali ayana dina rasa, nalika narimakeun naon nu dirasakuen,


Rasa eta patok urang jang metakeun hirup nu salajeungna, ku mibandaan eta rasa dua kaayaan dina eta kajadian, tumiba ka mahluk manusa, senang jeung teu senang tumiba kana diri, lain wae hade tapi aya goreng ngalintas kana hate kanu ngarana mahluk manusa, iwal hayang reujeung henteu eta datangna, kitu ayana dina eta kahirupan..

Sanyatana manusa ka patok ku dua katangtuan, di pibanda ku dua kaayaan
Ngalintas terus terusan, nu teu bisa di tawar tawar, diantara mahluk manusa aya nu bisa ngendalikeun, aya nu teu bisa ngendalikeun, dina eta kajantenan, dina naon nu dirasakeun,


kahayang nyorang langratan, menerkeun eta rasana
ngadohirkeun naon nu dirasakeun dina eta alamna
ngawujud jadi lakuna, ngadohir ku dirina,

rasa ngunjukeun kana eta dohirna, ngawujud aya bentukna,
dina bathin perih karasana teu geunah kareungeuna
dina dohir teu geunah kadeuleuna, dina bathin teu geunah kareungena
kaayaan ngawujud dina eta perjalanan, ngabentuk ku eta perwujudan

mung hanyakal ngaragakeun ku teu make aturan,
perasaan teu ngawungkul kamanusaaan
teu tinggal ngageular ku perasaan
matak aeb anu nininggal, matak hina nu ngadangu
ku peta nu teu kapibanda, dina raga ningalkeun
laku kaluar tina tata titi kamanusian

piwunjuk ngageularkeun ku dohir dina kahirupan
metakeun ulang ulangan, ku eta pertunjukkan
nu matak ngateugeunahkeun rarasaan dina eta pertunjukkan
teu kuat eta rasa ngendalikeun, ku rasa nuteu kacaangan
gelap mata hilang raga, ngageular kaluar dina derajat manusia



sengkeuran nu ngajalankeun, kokoaran dina perasaan
kokotor nu ngarandapan hirup tara ngaleuyeupan,
dina eta lalagayan nu karandapan, ngaguar masa ka pungkur
ngageular alam kiwari, nalungtik diri ku rasa anu sajati
nyata hirup kitu buktina, nyata hirup kitu ayana
mun nyata eta hirup hayang aya karasana, mibanda eta ragana
kudu narimakeun kaayaan, ngageularkeun nudi rasakaun

ku teu narimakeun kayaan, dina hirup eweuh kahirupan
bebeneran kur tibang rarasaan, teu mibanda eta rasana
waruga jauh kana dirina, sulaya rejeung kahayangna
kitu peta nyata hirup eweuh cahayana

mibandaan ka hinaan, teu boga persaan
hirup teu ngukur ka kujur, teu ninggal kaayaan
ngaraksa perjalanan, nuju alam kaagungan
hirup salah metakeun nu wajib di hare harekeun
nu sunat di agung agungkeun milanpah jauh kana tujuan
kbagayaan dina jalan salah nempatkeun.
kitu balukarna hirup kabodoan
hirup teu make aturan pasejaan kur sabatas rarasaan
teu make ugaran dina ngajelaskeun eta persoalan
kitu wakca dina peta, kaayaan hirup nu teu make aturan

hirup jauh tembong kalangit
dangah nu teu jelas di arah
ngudag milampah nu teu make karomah
sakadar cai uyah ngabayahbah euweuh berkah

hirup ngaya ngaya nu teu kadada kaduga
teu mampuh di aya ayakeun, ngudag ngudag pangaleuman
ngudag ngudag panyanjungan, nu embung kahinakeun
ku alabatan hirup teu bisa nembongkeun,
kaayaan dina katangtuan, pangajenan kahirupan
hirup dina kawaluyaan, namung salah nempatkeun
ngamaknan hirup teu make ugaran teu make ajeuran
sakadar tatanjuer eweuh nu nanjeur
nyata hirup henteu mikir dina kaayaan, nyondangkeun kahirupan

ari tagog rejeung gogog, pamadeg anu ajeug
ngabaruntaskeun kahirupan ngaliwatkeun kanyataan
nangtungkeun kaayaan, nu ajeug dina milampahkeun
anu sahakna, teu condong ku hariwang,
teu m ileumpang ku kahayang,
iwal ngaleumpangkeun ku pasejaan
nungturunan ieu kahirupan

lain hina teu narimakeun nu dirasa ditongtolerkeun
kitu nyata hirup eweuh kawaluyaan
mahluk nu jadi tujuan agung dina pandangan
mahluk nu jadi sebab hirup teu narima kaayaan.
ngaya ngaya di aayakeun, teu kateupi di tepi tepikeun
teu kaduga dipaksakeun,
ngajul bentang ku asiwung, ngajul bulan make gantar
kitu hirup kacilakaan salawasna dina kahinaan

nu matak hirup loba kahinaan ngajulur teu make anggeuran
anggeran ku rarasaan eweuh beneran, caang ukur ukuran.
Sakadar leuleumpangan, teu jelas tujuan
Ieu nu jadi sabab hirup dikendalikeun ku kaayaan
teu bisa ngendalkeun kaayaan dina eta kahirupan


Dohir metakeun mertelakeun mibandaan eta kaagungan


ngawujud bari metakeun, kaayaan dina eta kajantenan
mana bener nu sa hakna, mana salah nincakeunna.
Kitu jalaran eta kahirupan, ngalintas kanu sahakna
Nyata mahluk manusa nu diunggulkeun dina eta alam.

Kahayang nyorang langratan, menerkeun ku peragaan
Ngadohirkeun kahirupan, dina eta kaayaan.
Kitu jalaran hirup menerkeun dina eta kahirupan
Nyorang nyorang langratan

Cukang nu jadi sabab ayana hirup urang,
kahayang nganyatakeun ayana kahirupan,
dina diri nu dirasakeun, kitu jalaran hirup narimakeun
menerkeun ku eta awak awakan sangkan menang kabagyaan


perkara didatangkeun ngunjukeun dua kaayaan, ngayatakeun ayana piliheun,
rupi hal sanes kanten kajantenan nganyatakun di datangkeun, ngalingkungan kamahluk manusa, katangtuan nu geus pasti tumiba ka mahluk manusa, nu moaql bisa lepas kodrat hirup kodarat nu ngahirupkeun, nu nganyatakeun benerna aya kahirupan dina eta awak awaken,

Pangagungan ku eta sebutan nu sok ngajauhkeun diri dina bebeneran

Kaayaan mibandaan eta rasa nu ngunjukeun
Kayaan dina rasa nu teu bisa dileungitkeun
Waruga nu ningalikeun kaayaan eta perwujudan
Ngaliwatan ngalintas ingeutan, teu benang dibuni baukeun

Nyata hirup dohir ku wujudna hirup ku eta alam
Rasa mibandaan dina eta dohirna, nguningakeun
Nganyatakeun aya pamlihna, menangkeun harakt dina eta Hirupna
Ngahirupkeun eta dohirna, ku eta waruga nu mibanda eta rasana

Moal aya rasa nalika eweuh dohirna
Rasa mibanda eta warugana, warangka mibanda eta karyana
Aya dina milampahkeun eta wujudna.

Kaayaan salah nempatekun, kahariwang nu ngaleumpangkeun
Ieu nyata hirup kaluar dina anu dirasakeun
Pamujian nu ngalampahkeun, panyajungan nu jadi tujuan
Ieu hirup kahinaan, sok matak nyilakakeun

Menerkeun kaayan, milampahkeun nu dirasakeun
Hirup bener dina perhambaan, teu kaluar dina kanyataan
peta hirup nu ngaleumpangkeun dina diri nu karandapan
nyata hirup ku pertanggungjawaban


lain loba leumpang warugana, waruga nu dileumpangkeun ku eta ruhna
kitu jalma leumpang pamikrna, nganyatakeun kamulyaan dijajdikeuna.
Lain leumpang ku hawa napsuna, jalma ngudag pamuji dina eta mahlukna
Nyata hirup eweuh pamkirna, teu tumerap kamulyaan ti pangeranna.

Panyalindungan dina diri pangakuan nu jadi sabab hirup teu benang kaagugnan

Kurumasa aya hasilana kurumasa aya katinggalna
Hirup adigung gumuluhung, adigung adiguna
Pangakuan nu matak ngahinakeun kana eta wibawana
Kahormatan leungit ku eta lakuna dirina

Pangakuan kapangkatan kahinaan nu mawa nyilakakeun
Kaakuan kwibawaan lain kudu di akukeun tapi kudu ditarimakeun
Nymputkeun kawibawaan kaapesan dina eta kahormatan
Wawanen kawibawaan kaluhungan ku kapangakatan
Nyumput dina kaapesan nembongkeun kaluhungan
Dina diri eweuh nu dipunjulkeun


Lain agung pangakuan, lain luhung kawibawaan
Tapi apes tanda kahormatan, kawibawaan dina tatapakan
Agung luhung kawibawaan, ayana dina pasejaan
Agung luhung kapangkatan ayana dina kesederhanaan
Kebersahajaan dina diri teu tinggal kaagungan.


Tatanghar menerkeun diri tatanghar ngarraksa diri
Nyumput dina diri teu katembong hegarna diri
Susulumputan tatarekahan, menangkeun kabagyaan
Dina diri pinuh ku kahegaran nu teu tinggal kaagungan

Kahormatan lain loba sebutan, lain oge ku loba pinunjulan
Tapi pinunul ngaleumpangkeun eta perjalanan
Dina babaku hirup menerkeun anu dirasakan nu karandapan

Pamuji lain ku diri pamuji datang dina bakti
Pamuja lain ku diri pamuja ku muja semadi
Piraku aya kahormatan kawibawaan agung lain kudiri dirina
Nyata pamuja kaluar dina kaagungan, teu menerkeun anu dirasakaun
Ieu kahinaan, ngaruksak kawibawaan kahormatan
Salaku manusa nu dimulyakeun

Teu pira hayang di agung agung ku panyanjung
Di menak menak kunu lian daek hirup kaluar tina aturan
Doreksa dina lalampahan, kaniyaya dina kahirupan
Daek aprak aprakan nymputkeun kahinaan,
Teu narima kaayaan, dina nyata kahirupan

Hirup ngaya ngaya nu teu kadada kaduga
Di aya aya beh katingal hirup sajahtera
Ku laku doreksa, teu narima kaayaan geulerna di ieu alam
Nyata hirup dina katangtuan, nyata hirup ditangtukeun
Digeularkeun diadegen, ditangtungkeun di golerkeun
Nyata hirup eweuh daya nyata hirup teu boga upaya
anging daya upaya nu boga eta alamna


euweuh kabogana eweuh dayana anging sadaya daya
tumarima dina eta hirup teu ngaya ngaya, sa aya aya
kuasa ku hukumna kuasa dina rasana ngageular ku eta wujudna
kitu nyata tumarima dina alam pageularan dina alam paanjangan
ngigeulkeun eta kahirupan, milampah pagawean dina alam perhambaan
pasejaan jauh tinggal kahayang eta dirina anging sumeja bakti kagustina

ngolemar dina kaayaan hirup kapoekan
teu narima kanyataan, hirup dina katangtuan
ngaku luhung dina kaayaan, dina rasa eweuh kageunahan
kabagyaan kur sesebutan dina raga teu mibandaanan eta rasana
mana aya buahna, nalka eweuh kembangna
mana aya kembangna nalika eweuh dahanna
tangkal nu jadi sabab aya daun aya kembang ngawujud eta buahan
akar nu jadi cukang lantaran ayana eta tatangkalan
taneuh nu jadi sabab ayana kahirupan
kitu sabab mu sabab ayana perjalaanan ngawungkul eta kahirupan

katinggal tangkalna katinggal daunna, katinggal eta kembangna
geus pasti aya buahna, lain akuan tapi kalakuan, nu jadi sabab ayanan kabagayaaan menerkeun dina eta tatangakalan, menerkeun dina eta dangdaunan.
kembang nu jadi sabab ayana perjalanan ngawungku eta buah buahan

Jalan Telanjang dengan Tuhan

Memulailah engkau berjalan dengan tuhan
Dari apa yang kau rasakan
Dari apa yang kaunpikirkan
Dan dari yang melukai perasaan,mu
Dengan apa yang engkau harapkan

Janganlah berjalan dengan bayangan
Dengan menghilangkan artian dari kemerdekaan
Hak kebebasan, menemui keagungan

Janganlah berjalan dengan ketakutan
Berharap pengakuan, tak mau dihinakan
Mendapat sanjungan.

Inilah yang membuat anda terjebak dengankeadaan
Berjalan menghianati kehidupan itu sendiri

Sanjungan memperdayai, hakekat kehidupan
Ketakutan akan cacian, ketakutan akan makian
Di kata orang tak ada pertanggunjawaban
Itu adalah sipat kebodohan, tak ada kejelasan

Kata tak mengena, kata salah dalam pemaparan
Hidup di buat ketidakaturan.

Berjalanlah atas kebutuhan
Dari apa yang kau rasakan
Bergerak kewajiban dari rasa yang belum ita miliki
Tentulah kejelasan memahkotai kehidpan,mu

Sangatlah tak indah bila berjalan, did era ketakutan
Berjalan dengna harapan, kelar dari apa yang kau rasakan
Tentulah ini kemunapkan


Kenapa kita takut dengan kenyataan,
Bila itu keberadaan,mu
Cacian, sanjungan adalah bentuk apresiasi
Dalam kehidpan nyata
Kenpa kau hindari, kenapa kau murkai
Bila itu keagungan,mu
Sungguh memurkai kehidupan,mu
Apabila kau bergerak bukan atas impian,mu
Bukan atas keindahan,mu, tentulah itu hidup sejatim

Janganlah mentolelir diri dengan harapan
Keluar dari lubuk hatimu
Dengan kata dihargai, dengan kata dihormati
Tak ingin dilecehkan, ingin kelihatan hidup terpandang
Tak mau dihinakan,

Itu semua adalah bentuk kebodohan
Yang tak dapat dipertangungjawaban
Kerugian berkepanjangan kecewa dalam kehidupan


Maka Yakini Dirimu
Akan Rasamu, bentuk fifkirmu
Itu semua yang membebaskan anda
Dari nista dan kedurjanaan
Terbebas dari kegalauan, yang menguasai kehidupan

Sungguh tak bijak, bila pijakan,mu tak berharapan
Memimpikan hidup indah dimasa yang akan datang
Sungguh tak adil bila harapan tak kau pijakan
Tentulah ke,arifan yang menteladani kehidupanmu di hari ini


Sungguh masa depan tertata di hari ini
Tanpa hari yang tertata tentulah,..
Kesemerawutan di masa yang akan datang

Penilaian dari berbagai Anasir
Tentulah penataan di hari ini
Tak ingat kah di hari ini..??

Capaian yang kau jalani di masa lalu
Ada apakah dengan hari ini..??
Kearipan kita menilai
Dari diri yang kita rasakan
Menghantui dalam kehidupan
Itulah yang harus kau bangun dari Anugrahmu di masa lalu

Dengan itulah kita ada harapan
Menjumpai kesempurnaan dari hari ini yang dirasakan


Berjalanlah dengan tujuan
Berjalanlah dengan terang
Bila kita menginginkan kebahagian
Sulit kita pungkiri senyatanya hidup itu berkelanuta
Bersinambung merangkai menjadi kesataun
Kenapa hari ini banyak orang lain disalahkan


Tak bisakah engkau menyalahkan diri
Menyapa hati, mengingat kembali
Arti hidup yang kita jalani

Kebencian memurkai kehidupan

Jangan menyimpan dendam
Dengan menghardik orang
Tapi berjalanlah dengan tenang
Dengan senyum menatap kedepan

Kebencian melukai perasaanmu
Kebencian membakar hatimu,
Lihatalah wajahmu yang cantik
Seindah muda dulu
Sungguh semerawut menghilangkan keayuanmu.

Permesuri yang cantik kii cemberut
Permesuri yang ayu kini kau lesu
Mana keayuana,mu, mana khas senyum,mu
Kecerian, sebagai Pribadimu yang menyenangkan

Gelap sirna jadilah wajah yang menyeramkan
Membisu tak ada hiasan, cenberut tak ada kemanisan
Kemanjaanpun jadilah jalang, liar bagai harimau yang siap menerkam

Sudahi.. sudahi.. itu tak menyenangkan
Sudahi.. sudahi...menyakiti dirimu
Kenap benci kau melukai dirimu
Sugguh tersiksa karenanya.

Janganlah marah dengan adindaku sayang
Tak ingatkah kala kita bermesraan
Belaian kasih dan sayang,.. kenapa jadi hilang
Sungguh menyakitkan jauh dari yang kita harapakan
Kembalilah pada kasih pelita hatimu
Kembalilah pada kasih permata hatimu
Bentuk kemulian hatimu.

Terlahir dari belaian, terlahir daengan dekapan
Kenpa sekarang jadi tercerai berai, yang
Membuat tak sejuk kala ku pandang
Sungguh tak enak di rasakan, memilukan

Ingat… wahai Permesuriku..
Kita terlahir dari kasih
Kita terjalin dari kasih sayang
kita mengikat jalinan menjalin kesucian
terjalin hidup kebersamaan

kita saling membutuhkan
dalam hidup adanya jalinan kasih
senyatanya hidup tak bisa sendirian
sebagaiman kita terlahirkan

kenapa kita melepaskan kenyataan dalam keberadaan
Yang tampak nyata dalam kehidupan
Disanalah kita terlahirkan dari Aisan ..
Ibu dan dekapan kasih sayang seorang bapak

Peraduan.. mengikat jalinan
Dari sanalah kita terlahirkan
Api suci membakar ingatan
Kasih suci terlahirkan, dari buah kasih dan sayang.

Kau terjalin ikatan suci
Begitupn aku, menyatukan ikatan jalinan kasih
Dari keberdaan akan kesamaan terlahirkan
Kasih sayang seorang Ibu dn bapak

Tentulah ini yang patut kita sadari…
Memaknai hidup itu sendiri..
Biar tak salah dalam penasiran,
Biar tak salah dalam pemaparan
Yang membuat suasa kebathinanmu.
Galau tak menyenangkan

Sama dalam kelahiran Sama di lahirkan
Dari untai kasih dan sayang…

Itu terjadi satu dalam Aisan, terlahir dengan kemulyaan
Kenapa hari ini..? kaya ada perebutan..
Ambillah kesamaan.. dalam hak dan kewajiban
Memulyakan kehidupan, bersenandung dengan Tuhan

Menghiasi hati mempercantik diri

Kenapa tidak berkaca pada hati
Bilakah kita ingin mempercantik diri
Kenapa hati tak jadi cermin diri
Bila diri ingin disayangi
Tentulah kenyatan itu,.. diri kita yang seutuhnya


Kenapa kita harus terpaku akan orang lain
Bila yang dihiasi diri kita
Kebuthan dari yang kita rasakan
Tentulah cermin terletak pada hati

Berjalan Dengan Keagungan

Berjalan terang sungguh keagungan
Berjalan terang tak ada penyimpangan
Keagungan menemui kehidupan
Dari apa yang kita rasakan

Berjalan dengan tujuan, tuhan dalam pengindraan
pengejawantahan dari bentuk kesadaran
keinginan yang kau rasakan
Impian dimasa yang kan datang

mahligai kebahagian, mahligai kesejatian
Tuhan akan segalanya dari bentuk Impian
Dimasa yang akan datang, tentulah kebahagian

Penyimpangan adalah kesesatan
Berjalan dengan kepalsuan
Keluar dari apa yang kau rasakan


Kata sanjungan jadi tujuan
Kata kehormatan jadi pemujaan
Salah dalam tapsiran, tentulah ini semua..
bentuk pnyimpangan dari
Makna yang salah dalam penasiran
Berjalan pada rel kebodohan


Terperangkap dengan kata kata, Terjerat dengan arti….
Sungguhkah ini yang membuat kita tersesak dalam kepalsuan,
terperosok arus kedurjanaan, mencekam dalam kehidupan


Dengan kata tak ada makna
Dengan kata tak mengena
Membuat salah dalam penapsiran
Terjebak api kebencian

Takut dengan penghinaan,
Takut dengan cacian dan makian
Padahal hidup itu adalah, pengelanaan
Pageularan dari lakon cerita yang dimainkan
Disekenariokan bercerita dengan penamaan,
tentulah pesan tercurah, kesan menyenangakan
peran dilakonkan sesuai dengan judul yang jadi tujuan

Model keberhasilan

K3P

Keyakinan barometer kehidupan
Keteguhan bentuk adanya impian
Kepatuhan apliasi keinginan
Perubahan yang diinginkan

R2CA

Rasa pembangkit suasana
Raga pelaksana cita
Citra suasana keagungan
Adigdaya keberdaan yang menyenangkan

Impian tersampaiakan
Menikmati keadaan

K2BK

Keinginan adalah anugrah
Kesenjangan adalah kebangkitan
Bergerak adalah cita adiluhung
Keagungan adalah perwujudan

T2PKP

Terasa karena ada raga
Tentulah pernah berjumpa
Dengan raga yang tak mengena
Hingga terasa
Pilihan dari bentuk yang kau rasakan
Kebangkitan dari suatu model plihan
Pemasrahan dari bentuk perwujudan
Dengan model yang telah kita tetapkan

Perkenalan mengawali kasih sayang hadir dalam hidupmu

Tak kenal maka tak sayang
Tak sayang maka tak cinta

Maka kenali dengan hati, ak,rabi sepenuh ragawi
jiwa sejati selalu berbakti seluruh raga sepenuh hati
memadu janji, mengikat janji yang suci..

Perkenalan mengakrabi kehidupan,mu
Perkenalan menjumpai kehangatan
Berlanut tumbuhnya kasih dan sayang
Benih benih cinta tumbuh dan memekarkan aroma
Kehidupan berlanjut akan tali ikatan
Memahkotai kehidupan dengan jalinan perkawinan

Peleburan dua insane dalam jalinan
Kasih sayang itulah tumbuh kehidupan
Peraduan yang membikin hidup adanya keberlangsungan

Diam tak berarti benci
Ber,ucappun tak berarti sayang
Maka gauli, kenali apa yang kau mau
Secara utuh biar jadi lentera hidupmu
Pelita hatimu, ada pada jalinan kasih nan sayang

Cahya ini yang menjadikan hidup
Lentera ini yang menjadikan adanya kehidupan
Hati kau terangi ragawi kau siangi
Cahaya menerangi kehidupan dengan tatapan
Dengan masa depan yang gemilang


Jiwa raga bercahaya jadilah tenaga
Dohir bathin sempurna jadilah berdaya
Rasa kerangka sempurna jadilah istimewa
Keistimewaan rasa dan kerangka jadilah cahaya.

Makna kesejatian diri dalam hidup adalah Anugrah Ilahi


Blakah aku memandang terjalian kasih sayang
Bilakah aku melirik teruntai manis kala kulihat
Bilakah aku menatap buah hati terjalin kasih

Disanalah tercipta kedamaian, ketenraman
Kehidupan memahkotai alam

Maka dari itulah…

Gauli kenali diri
Hayati rasakan dengan kenyataan kenyataan
Yang saat ini dirasakan

Hayati kenali diri
Gauli kenali hayati tentang hati
Rasa naluri keibuan tentang belaian kasih sayang
Bapakmu mengayomi kehidupan,
Agar kehidupan terjadi keseimbangan

Marka tentulah symbol, arahan yang jadi pegangan
Tujuan tersampaiakan

Tentu inilah tujuan pembelajaran
cara merobah sudut pandang
hidup pada jalan yang terang
menyenangi karena kau mengenali
menyayangi karena kau mengakrabi
hidup terasa terang,, ada.. adanya kehidupan
hidup… dihidupkan… menyenangkan.

Jumat, 20 Mei 2011

Nyiliwuri dina alam titah titah kasucian

sabanda sariksa ari bener ngariksa.
nyata bener aya, lain aya teu boga rasa
ieu nyata teu boga waluya.

ari nyata aya rasa, mana waluya miboga..?
nyata waluya eweuh rasa, eweuh mibanda eta raga
mana aya rasa..? mibanda teu jadi kaboga.

puguh hirup nyata aya, mibanda eta rasa
kitu jalaran aya dina raga, karasa dina karya anu nyata
lain pepeta henteu mola tapi meta aya nu karasa.
nyata hirup eta didunya.

jiga enya pepeta, nyata eweuh nu karasa
kitu nyata eta pola eweuh nudipibanda
nyata saukur karya Ria.

kiwari alamna rame, karya ria karya nyata
pakepuk di ieu dunya.
kitu nyata ayana, eweuh benerna.


ari leumpang jalan caang poek ngalingkungan alam
dina raga jiga nu ennya. pabeja geus jadi carita
carita eweuh benerna

kiwari nyata pangbeja geus jadi walatra
walatra dina sutra, sutra nu jadi karya
karya nyata karya sutra. dikiwari saukur karya ria
tapi sutra geus jadi kaboga.

rame rame nyieun partai, rahayat cukang lantaran
nyieun kahadean. tapi nyata nu hade kur nu ngabakalan
partai jadi kakutan ngieun tatapakan,
pikeun ngunggulkeun kahirupan.

kamadorotan kamaksiatan rupa tarekah ngalingkungan alam
kabohongan kalacutan geus teu katinggal kaaeban,
undang undang panyumputan, tarekah kalacutan.

kitu nyata ieu alam gelar kapoekan, nyata katumpakkan
nu nyiiwuri dina undang undang, titah kasucian
ma.lum kitu nyatana, kabohongan teu tinggal di ieu alam
mung sasalimbutan, nu matak nganyerikeun, nu ngarasanan

Senin, 16 Mei 2011

Aturan ngalingkunga ieu alam

Hirup pinuh ku aturan, padahal hirup eta ngawungkulan aturan.
Mibandan kahirupan nyugemakeun dina lalagayan.
Sangkan napakeun teu sulaya dina tujuan. benangna kabagyaan.
tapi nyata aturan ngaborogod eta kahirupan bangsana sorangan.
kabebasan nu di amnatkeun kemerdekaan nujadi rujukan.
Mibandaan eta hirupna.
Mukadimah nu jadi landasan ngabangun babarayaan ieu negrina,
undang undang jati diri eta bangsana, hak hirup salaku Manusa.

Sangkan rakyat ngarasakeun nikmatna dina eta kahirupan.
Kemerdekaan cukang lantaran ngabangun babarayaan.
jejeg dina nangtukeun eta hirupna, tapi nyata nu karasa eweuh di eta alamna.
kabebasan eta rahayatna kabelenggu ku aturan nagrina, dina enggoning nyuprih eta hak kahirupanna, aturan sanyatana jang ngawaluyakeun, aturan sanyatana jang nyugemakeun tapi nyata aturan ngahianat eta rakyatna sorangan.

aturan nuteu ngawaluyakeun, ngaruksak eta kahirupan, naha naon eta maksudna, aturan jadi ngabalangsakkeun, dijieun jang ngahinakeun mahluk ka mahlukna eta sorangan.

ngarobah nu aya nu lain hirup eta bangsana kitu peta kacilakaan.
perjalanan ngawungkul eta aturan, lain asal jadi tapi bawa ngajadi,
perjalana panjang tepi kakiwari ngawujud di ieu alam.
tatangeur eta rahayatna, ngahriupkeun eta negrina, ngaleungitkeun eta kahirupanna.

kumaha rek tepina kana tujuan, aturan teu make tatapakan.
Leumpangna teu ngamaksud tujuan, tatarekah kaleuleuwihan, ieu salah pilampahan
teu asal mileumpang tapi make aturan ngamaksud eta perjalanan, nu karandapan nyata hirup nungturunan, aya caritana aya hikayatna, carita ka carita hikayat ngawujud di alamna. pageularan nu ngajalankeun kahirupan nu ngaleumpangkeun.
Nyata hirup nungturunan.

Rek balik baik kamana, rek indit indit kamana, mileumpang ngamaksud tujuan, asal muasal mimitina, bakal balik kana asal muasalna, mimiti ngamaksud eta perjalanan alam dijadikeunna.
ngageular ku caritana hirup dina eta alam, lumangsung lamina, ngageularkeun eta kahirupan sangkan aya kahirupanna nu jadi ngabagyakeun.

Minggu, 15 Mei 2011

Kamana abdi nyangharep kamana ngusikeun diri,

Pangelingan pangalaman pileumpangan tatapakan, cumarita di ieu perjalanan. Alam leumpang tatapakan, leumpangna make aturan, ngamaksud aya tujuan mibandana kahirupan. Lain leumpang asal napakeun tapi leumpang ngamasud kana eta tujuan, Tujuan mibandana eta kahirupan.

Kiwari loba nu leumpang ngan hanyakal leumpangna teu make aturan, leumpang teu ngamaksud tujuan, eta leumpang ku kapoekan, paingan lalang lorong ma,lum dina poek rek kumaha aya kageunahan, rek aaya kajeumbaran, hate pinuh kukananglasaan, beubeneran sal asalan, leumpang teu make tatanggeur, anggeran asal napakeun digeugenah kuhawa napsuna sorangan.mana aya bebeneran sanyatana hirup eta nungturunan, aya dina eta kahirupan sorangan.

Lain asal tatangger, tapi asal dimana eta tatangeur, ngahirupkeun eta alamna. Manusa ngalingkungan sakumaha eta alamna, ngajadi eta dirina aya dina eta alamna sorangan, teu padu napakeun teu padu ngageularkeun, napakeun ku aturan ngabangun eta bangsana, lain ulah ngarobah nukudu nluykeun sakumaha eta perjalanan, nu dimaksud ku leleuhurna. Jati diri bangsa aya dina eta bangsana, moal jauh aya dina eta alamna.

Sanyatana hirup kur nuluykeun, nyampurnakeun kaayaan, ningkatkeun kahirupan ngamakmurkeun pangeusina, ngasejahterakeun eta rahayatna, nyerdaskeun eta bangsana hak hirup sarua agungna, salaku mahluk anu dimulyakeun dijadkeunna.

Katimpangan nu katinggal, jompang dina kaayaan, teu ningalikeun hirup sauyunan, babarengan, saaisan saling pikanyaah saling pi kadeudeuh, dina lumangsungna eta kahirupan, nyata hirup kitu moal matak nyugemakeun, kanalangsaan, kanyenyerian lumangsung di eta alam.

Babakuna hirup teu bisa ku sorangan, ngarana oge kahirupan ieu ngamaksud babarengan, ngamaksud ngajenengjkeun kahirupan, kabagyaan nu harti di ieu alam, masa kaliwat maa nu nganterkeun bakalna aya masa nu bakal dating, alam jeneng kutangtungna, alam ruksak ku pangeusina, ieu pisan jalaran kiwari lumangsung di ieu alamna.


Gurunggusuh hayang tepi, gurunggusuh cenah kieu pasti, nyata kapastian aya dina eta perjalanan, kebeneran aya dina katangtuan nuasal ngalahirkeun, eta alam dina alam, pengeusina cumarita ku eta alam, kajandian kajadian lumangsung, carita ciri ayana, ciri aya perjalananna geus pasti aya kahirupanna, ngajelma dikiwarina, Lain ulah ngarobah lain ulah salah, gurunggusuh nu matak susah, kitu jalaran hirup aya katangtuan nunturunan dina eta kahirupan.

Jagat Pajajaran jagat kaluhungan nanjeur di bumi alam.

Samangsa sacarita, leuleumpangan dibumi alam.

Lieuk lain dulur lain, teu katinggal nyugemakeun
Ningali henteu ngebrehkeun, nguningakeun dikajauhan
Duh duh sim abdi lara tunggara, mana bisa nyugemakeun
Dina alam kahinaan dina alam pamumbaraan.

Dulur dulur dilembur, neneangan tarekahan
Nyumponan kabutuhan nu ngawaluyakeun
Pikeun mibandaan kahirupan, kieu rasa nu tunggara
Hate pinuh ku nalangsa, abdi isinna kacida
di pamumbaraan teu bebenangan,
Duh duh dulur dilembur, kuring hanyang nyugemakeun

Hayu urang tingalikeun, wakca hidep urang buktikeun
Duh.. duh . dulur dilembur, hayu urang sugemakeun
Ngamakmurkeun ngasejahterakeun, paleumburan anu Mashur
Tingalikeun urang buktikeun, jalaran urang asal ti lembur
Ngawujudkeun kamakmuran, ngabuktikeun ngasejaterakeun
Gemah ripah loh jinawi ieu alam pileumburan,,
Pasundan tempat dewata, nitis netes kadewataan
Nitis netes kaluhungan.

Dewata ratu manusa, Pasundaan kadewataan,
kiwari geus raja laksana, nitibanan kahirupan
jeneng ku kawaluyaan, ngangkat darajat kamulyaan
kiwari mangsa laksana,

jeneng jeneng kaagungan, ngawulayakeun kahirupan.
Laksana nitibanan kahirupan, kiwari urang baktikeun
Pileumburan nyugemakeun, kiwari ngantos puja laksana
Nusemedi nu nganterkeun kawaluyaan di akhir jaman
Kiwari surup nunangrtukeun, nalatahkeun mihapekeun.

Kiwari urang buktikeun, karatonan pajajran,
kiwari nyaksen nyaksikeun, dulur dulur nu pada akur
kiwari urang jelaskein, wakca hidep urang gelarkeun
buktoskeun caritaan leluhur, duh duh agung ning agung

Pajajaran ratu kaendahan, Raja ratu nungaratuan
Pajajran ningratna kadewataan, Manusa punjul di akhir jaman
Jaman nu nyaluyukeun, ngaratuan di akhir jaman
mibandaan ieu alam, deungeun deungen ngawungkulan
salah sawiosna kiwari diparebutkeun,

Memaknai Arti dari kehidupan


kehidupan sungguh suatu malapetaka
dunia di durja keserakahan yang berkepanjangan.
tak ada kejelasan tak ada arahan, tujuan gelap pandang
dunia mewarnai kemegahan, dunia mewarna kegelapan..
semua di cekam ketakutan, kecemasan tak mengertikan.
adapakah denga semua ini.?

Sementar orang bekerja dengan tujuan.
sementara orang bekerja denga harapan,
tujuan kesenangan hidup menentrmakan.
tapi nyata kesenangan tak memberikan kesejukkan.
Berlimpah harta dan tahta tak memberkan kenyamanan.

Apalah yang kita harapakan bila semua iitu tak memberikan harapan
Kesenangan bergantian, penderitaan menghinggapi, di rundung kedukaan
keggembirann kala ada, kesenangan kala mengada, sesudah itu lenyap tak berarti
hilang tak berganti lenyap tak ada arti, sunguh tak ada arti.

Manalah kesenagan yang abadi mengena dalam hati..?
Perwujudan samar bayang tak membuat kita senang.
Gambaran tak memberikan kesejukkan jauh dari keasliannya.
Keabadian adalah tembus pandang tak adalah penyesalan
Di akhir kemudian, terang menyertai kehidupannya.


Perjaungan makna dari perubahan menyelusuri lorong panjang
Kehidupan memaknai perjalanan, perjalan memahami keadaan
Dari sanalah tercipta impian harapan berkembang dari kenyataan yang dirsakan,
Perjalanan memaknai arti hidup itu sendiri, pengamatan yang membuat arus terang
Penghayatan yang membuat kita diterangi, terang menerangi, terang menerangkan.
Menapaki jalan arus terang menyiangi kelembtuan memnjakan kehidupan,
Menyuburkan tanaman, kala besar nanti tentulah jadi tumbuh yang membahagiakan pemanen buah yang menggembirakan, tanam yang subur pemanenan yang menggembirakan, dari bentuk perawatan, pemupukan, penyiangan pengairan, dalam perjalan menepikan impian dimasa yang akan datang.

Impian tentulah ada pada semua orang, masa depan dengan menyenangakan
Maka tetapkanlah dari sekarang, pandangan yang ada, rasa yang kau raskan
Raga kau gerakakan dari kenyataan harapan yang kau impikan.
Keinginan dari bentuk luhur, dorongan dari budimu yang agung,
gapailah tujulah dengan lapang dada dari bentuk kemulyaanmu.

Kasih menyertai dalam di setiap keberdaan



Kenapa kita hari ini tak tentu arah,
mengarah tak ada keseimbangan.
menghadap tak ada kejelasan,
berdaya tak ada tenaga,
bertenaga tak ada kuasa,
kekuasaan tak membikin nyaman  keadaan,
keadaan tak memberikan harapan,
harapan tak jelas tujuan,
ketimpangan meraksuki kehidupan,
dua alam tak memberikan kesejukan,
keserasian tak jadi wujud di hamparan

keserasian tak terpapar di hamparan
dari bentuk kebodohan dan kegelapan
keegoan di katakana bentuk pertanggungjawaban.
Kedurjanaan dikatakan kebaikan,
Keakuan dalam kegelapan
Dikatakan realitas kehidupan..
Inilah penyebab dari bentuk kedurjanaan
Dikedalam menanam benih kebencian
Penghianatan meraksuki kehidupan


Menghilangkan keberdaan sebagai mahluk keseimbangan
Bilakah ini terjadi arus penguasaan,
arus keserakahan melanda kehidupan.
Kebencian melanda kehidupan.

keseimbangan sulit ditegakan
mewarnai kehidupan kesamaan
bilakah itu tidak terjadi tentulah
keberdaan tak memberikan kegairahan,
harapan tak indah dalam pandangan
tentulah kehidupan tak memberikan kenyamanan


manalah artian kehidupan bila yang  di rasakan.
Semua serba menyakitkan.
Semua serba mencekam, menakutkan
Tak ada ketulusan, bentuk dari keutahan

Senyatanya Hidup saling membutuhkan
Senyatanya hidup menginginkan kebahgaian
Berdampingan saling menyenangakan



Pemahaman itulah yang tak menghingapi kehidupan
Rasa tak jadi barometer berkehidupan
Hak hidup tak jadi ukuran,
Tentulah saling kasih mengasihi
Saling sayang menyayangi,saling puja dan  puji
Maka akan teramat indah, bilakah kita menjalin keakarban
dengan rasa kita, pikr kita biar, hidup menyenangkan

sebagamana hamba yang bertuhan, tentulah kemanusian di junjung tinggi, sebagai suatu hak hidup, keinginan dari semua mahluk hidup terntulah saling kasih mengasihi saling saying menyayangi, disanalah keutuhan sebagai bangsa kita tempat yang maha adiluhung. Kesatauan tekad kesatuan niat adiluhung jadi pengikat terjalian rasa yang menyenangkan,  satu ucapan satu gerakakan satu tujuan kemulyaan Tuhan. Tatanan yang jadi ikatan, amanah yang jadi pimpinan, hikmah  yang jadi kebijakan dari kehidupan yang ber atas namakan keterwakilan atas keterwakilan dari suatu keinginan tentulaha keadilan untuk seisi negrinya. Untuk semua bangsanya.
suatu sipat keadiluhungan tentlah keutuhan di atas segalanya.


Jabatan amanah keterwakilan dari bentuk  perhambaan bangsanya.
Keutuhan impian dari cita yang luhur sebagaimana bangsa adanya.
kesejahteraan dari bentuk keutuhan  layaknya kehidupan
kenyamanan ketenraman realitas dari bnetuk keberadaan kehidupan
harta realitas kehidupan sebagai mana adanya.


















Sabtu, 14 Mei 2011

Kalungguhan pikeun ngudag hawa napsuna

Malah miwah tiasa kaaos di alam kiwari

Naha aya jalma ngaku ngaku agung ku panemu, anyar anyar di bebejakeun,
dina  hirup ngaku luhung majar maneh ku tinulung. konsep dalil di caritakeun,
bebeja ditetepikeun jiga manehna nu menangkeun, carita dijajadikeunkeun,
ges jiga nu menangkeun, agung kaluhngan Ilmu tinuluwungan,
tinemu tinuluhungan ngalingkungan kahirupan.
tarekah sakur beja, beja beja jadi carita tapi nyata jiga nu enya.
dasar nu linglung ... ngaku luhung matak ti deuha ka Indung.



Jiga enya ditepikeun, jiga enya dicaritakeun,
agung kunu luhung..anggang patapakan
didinya jalan mengpar kaningratan, patapakan jauh dina jalan bebeuneran.
tinemu saukur jadi alat, kalungguhan saukur jadi perangkat..
nutupan aebna kahirupan.

menak ningrat  tuturubun nuju ka pamumbaraan, kadoliman lelengkahan,
lalampahan nu ngahinakeun, kitu barukna manusa dolim milampah di ieu alam..
panojoan kahinaan tarekah salah nempatkeun.

lain ulah tapi nyata salah meuli  kadoliman ku kaagungan,
harta banda pamoroan tahta nu jadi ageuman,  dalil  konsep di cacaritaan,
mana bukti aya kaiklasan, katulusan mun nyata waruga jadi andeulan.
kieu buktina eta konsep teu jadi kalusan pikeun dirina.

jalma soleh di wakca jalma agung dina carita
tapi nyata nu agung riweuh ku harta banda rejeung tahta
nungturunan kahirupan manjangkeun dadaharen ku jalan cacaritan
kitu barukana agung ku cara nyalindungkeun,
mapakkeun kadoreksaan. nganiyaya kahirupan.
dina titah jeung kahoramtan. napakeun ningrat kaagungan
ku salah nempatkeun.. nyata nu kitu ningratna nu lepas Aisan

kaluhungan teu mapakkeun dina eta jalan, tapi nyalindungkeun di kabohongan
ku cara mapakeun eta piwunjuk, bukti dholim kiwari ges jadi kaagungan
Indung.mihapekeun .  kalungguhan kapangkatan
nu mawa kahoramtan, jalan carita anu jadi agung.

nyumputkeun kapoekan dina tunjuk anu agung,
dasar anu linglung nu ti deuha kaindung.
tahta nu jadi andeulan, harta nu jadi boroan.
tapi nyata eta hirupna eweuh dikiwarina.
kaagungan jadi cacaritaan, ngajenengken kahirupan kitu antukna ceuk manehna,
tapi nyata kaagungan eweuh dina laku dirina.
carita kalungguhan kiwari teu koar eta sorana,
cenah eta carita luhung dina asalna, malah mah ceuk manenhna dimana teu digawean,..
 matak kaniyaya dina hirupna.. tapi nyata kaniyaya datang kanadirina..
ieu kumaha eta carita teu jadi hade pikeun dirina.

Jumat, 13 Mei 2011

Kiwari geus jauh kabobodo tenjo, ngamaknaan ieu alam

kiwari loba loba pangakuan asa asa pang akangna,
ku ngabugbrug eta titelna, kuloba loba jabatanna
kitu luhung ceuk maranehna, dina eta pangakuanna.

teuing kmaha eta asal usulna, penemu nyampak dina eta dirina.
ngudak asal eta undukna, panemu datang kanu luhung dina nalika hirupna.
nalaah kaayaana teu padu eta lengkahna, make ajeuran rejeung ugaran,
mapakkeun eta kalungguhan, dina tatapakan nyorangkeun eta ragana.
rasa nu dumasar eta hirupna, jadi jalan tatarekah dina ngwungkulan sajati dirina.
karek aya kalungguhan napakeun eta kahirupan.

jadi ajeuran mapagan kahirupan, ugeran dina talajak mapakeun eta hirupna.
kitu waleuran eta leluhur sateuacan mapagahan eta nu jadi barayana.
lain asal teu puguh juntrungnna, tapi puguh nyusulna, aya tapak talajak nerangkeuna,
nyusul kaidah lain ceuk beja, tapi kaidah anu nyarita. nalika eukeur hirupna.

lain kaidah anu leumpang, tapi kaidah nu ngaleumpangkeun.
eta hirup nyusul kaaslian dirina, da puguh hirup aya nu ngamimitianna.
lain carita kacarita, beja kabeja, mana aya nu percaya, carita teu jadi wujud anu nyata
tapi nyata alam kiwari, eta carita loba anu percaya bari lain fakta.
teuing kumaha ieu alam jadina, wakca eweuh bejana, carita eweuh wujudna.

kiwari alam realita tapi nu nyata eweuh wujudna
nyata poek eta hakna, alam kabobodo tenjo, wujud geunah ka tinggalna
tapi nyata rasa eweuh geunahna, nu aya kur sabatas tenjo raga nu jadi alat tipuanna.
kitu barukana alam jahiliah nembrak dijagatna,
 ngabugruk dohirna eweuh nilaina, loba banda teu nikmat karasana
jalaran hirup geus poho kapangeranna.

rek kumaha aya nikmatna, dohir jadi alat pangagungna
nurani teu jadi alat kakuasaanna, ieu pisan pangagungan jauh kaluhungan
pangagulan dina kabodoan, titel jadi andelan eweuh kanikmatan.
kitu barukna kabodoan dikiwari jadi pangagungan dina metakeun kahirupanna.

tumarima kana dirina, tenjo luhung mibanda eta hirupna
lain wujud jadi pakayana, sarakah eta hirupna,
kitu peta eta gelar di alamna

.
kitu jalaran kalungguhan kiwari hese ditinggalna,
nu ngaku ngaku bener loba wujudna, teu katinggal dina hasilna,
percaya.nyata eta jadi wujudna, nyata aya mibanda eta rasana
geus pasti aya hasina rahayat jadi tujuanna.

duduluran babarayaan juntrungna kahirupan,
mibanda eta rasana nalaah dina eta kahirupanna.
tapi nyata kiwari teu pas eta ayana, kalungguhan aya dinu hina eta lakuna.
patempatan anu hieum katinggalna, poek mongkleng eta alamna
nyata nu kitu eta agreng  kasebutna, kiwari alam geus kabobodo tenjo,
jauh pangacian jauh deudeuleuan, jauh beubeuneran, jauh jeung pangeran
.

Saha diri abdi

Pamuruan pamoroan lumasung dina eta alam

Kiwari rame manusa riributan papasean dina nyumponan kahirupan
ku sabab hirup.. pirang pirang kabutuhan nu kudu ditarekahan
kitu jalaran hirup nu jadi sabab, pirang pirang kacodekahan.
lumungsur di ieu alam,

Alam kapoekan alam kahihieuman, kutarekah nu ngahihileudan
kitu jalaran hirup sok jadi kariributan, mangsa kiwari mangsa nu lami
lumnagsungna eta kahirupan tetap teu aya perubahan.
tahun ka tahun lumangsungna eta Manusa di ieu alam
kaributan ges jadi wacan di ieu alam.
tapi nyata dina bathinna teu menerkeun eta papasean.

Tenrem jadi impianna, aman jadi pamilihna
tapi nyata pamilihan jauh dina wujudna.
sili gorengkeun saling huajat dina aeb lakuna.
mana aya kabuktian impian wujud dina kanyataan hirupna.

laku nu teu mangpaat laku nudilaknat
geular di ieu alam, rek kamana nya mileumpang,
rek kamana nyalindungkeun diri, rak kaman eta diri.
dimana laku jauh tina diri. kumha abdi..
 kamana nya diri diri abdi, nu saestuna..

hirup digeularkeun teu bisa ngageular ku sorangan.

Mangsa nu jadi ciri hirup eta Manusa,

kiwari hese jalmana bener laku dina caritana.
bener carita teu jadi lakuna, bener laku eweuh caritana
kitu kahayang karek sabatas jadi lamunan.
lamunan karek jadi cacaritaan, carita can jadi perwujudan
laku teu mibandaan, dina hirup can ngarasanan eta hirup can jadi kahirupan.
mana aya karasana hirup teu mibandaan eta hirupna sorangan.

raga nyorang langaratan, rasa nu mibandaan dua eta kahirupan,
hirup nyata aya rasaan, nu moal bisa disingkahan,
teu beunang ditongtolerkeun, teu benang di apilaiankeun
eta nyata hirup nu ngahirupkeun,
lain hirup henteu hirup kitu peta matak nyiakakeun.

hirup bener dina faktana, moal bisa dibuni baukeun
narima eta kitu lakuna, mun bener hayang panggih rejeung kabagyaan.
kiwari nu disebut syukuran.

nyata bener ayana eta hirup dijadikeunna,
teu jadi sakahayangna, tapi make aturan dina nyatana,
faktna nu ngageularkeun, kanyatan nu ngadohirkuen,
kitu nyata eta kahirupan bener dijadikeun.

rek kumaha bisa ngabantah mun nyata eta hirup digeularkeun.
teu pisan pisan bisa nolak nu diayakeun anu dijadijkeun
iwal ti narima eta kajadian nu geus pasti aya dina kahirpan.

Prilaku kiwari nu terjadi dina carita

loba loba kalolobaan, carita jadi pamadegan
tapi nyata nu ngadeg eweuh wujudan
teuing kumaha eta pamadegan teu jadi kahirupan.
tapi nyata manehna cumarita, ieu hirup nungturunan
hirup ieu keberlangsungan, manjangkeun dina kahirupan nu bakal datang
kiwari disebut alam kaabadian

tapi nyata nu abadi can jadi katangtuan,
abadi ngawungkul caritaan, katangtuan karek dina wawacan,
cumarita can jadi perubahan, katangtuan can jadi kahirupan
naon maksud eta cumarita di mana teu ngandung tujuan.
paingan hirup eweuh kabagyaan, dohir jadi lamunan,
lamunan teu ngadohir dina eta kahirupan.

ngudag eta tujuan dina carita nu nungturunan.
hirup nyata boga indung bapaan, hirup nyata boga turunan
kitu eta kahirupan teu ngajadi sorangan.

nyarita kacarita malah kiwari di seminarkeun
seminar teu ngarobah eta perlakuan, kur bisa nyaritakeun
teing kumaha eta carita tepi kakiwari can jadi perobahan.

Kamis, 12 Mei 2011

Pangarannan jauh tina Pileumpangeun

 Ninggal Negri nu jauh tina amanah leluhur.

Hate kageugeuringan, ninggal negri anu makmur rahayatna balangkoreakan, tapi nyata kamamuran kur tinggal ngaran, kamana pangeusina kur catur nu bisa akur, ngawujud nu dipikahatur, mangaka hade ulah rosa hese beleke ngiun eta negri, kitu kanyaah eta leluhur ngayugakeun eta negrina, menang hese beleke teu antukna darah rejeung nyawa taruhanna, ngahijikeun eta bangsana, dur der peprangan dimana mana ngamerdekakeun eta negrina, tapi nyata manusa kiwari eweuh kanyaahna. perjaungan leluhur mani eweuh hartina, kaman eta bangsana leungit karomahna. leungit eta kahormatan dirina, kahormatan eta bangsana, geus teu mirosea eta negrina, rahayatna katalangsara buburuh jadi pembantu, asa ku hina eta negri kaayaannna, teuing kumaha eta pamingpinna..? kahinaan ka tunggaraan nu tumiba ka eta rahayatna, sangsara dina hirupana, rudin ku bandana hina dina tarekahna, kiwari asa ku era negri anu subur teu katinggal dina talajakna, teu tinggal dina harkatna, nu aya madorot dina talajakna, kiwari teuing kumaha eta negri rek di bawana, teu ngajeunan kasasama, harkat dajat ngawungkulan eta manusa, pangkat jadi pangaisna, harta jadi andeulanna, kitu peta geus jauh dina amanahna ngawaluyakeun harkat martabatna eta manusa,
jadi panghinaan tatangana, geus leupas eta harkatna, manusa anu ngayugakeunan eta negrina,
kahormatan kawibawaan eta negri kur jadi catur, dina anu dipicatur, ngudag talajak ku harkat nu salah nempatkeun. kieu cara matak ngadoreksakeun, ieu kahirupan nagrina.

Cianjur anu ka Mashur karatuan Pajajran

Cianjur miwelas Asih tata budi anu peryoga, sumangga kiwari ngantosna.

Katelahna kota santri kota agung ku pangaweruhna, talajak mibanda eta kotana,
ma,lum luhung titisanna, menak ningrat tarah terehna, kasucian titisanna.
batu tulis nu jadi sabab ayana kadewataan, karajaan karatuan nungturunan di akhir jaman,
agung kutangtungna, luhung ku pangaweruhna. nitis neteskeun kaagungan di tataran tanah pasundan.
mangsa nujadi carita, sejarah nu ngahikayatkeun, karataun di ieu alam.
kiwari mangsana rame, neneangan anu mingpin ieu nagri Tanah Pasundan.
beja kabeja beja, carita kacarita, mangsana di akhir jaman rek ayana Ratu Adil.
nu ngayoaman sabala Nagri, nu adil dina mingpinna, walatra di ngatur Rijkina,
diantawis teurehna eta ratu, nu ngawangkonan eta Nagri pajajaran.
Cianjur jadi titisan lumungsurna eta nagri, sugih Mukti Kerta Raharja.
kamashuran kajalanPria pamangkuna eta negri, kaberkahan nagtungna eta Alam
lumungsur ka Marya Pada, lumangsung eta lamina, jaman miheulaan waktu nu nagtoskeun, kiwari kantun ngantosan. Maya Pada ngayang ngayang agung ning agung pasejaan, miratuan eta jaman, ngarajaan eta alam, nyugihkeun eta kahirupan.ngawaluyakeun, nyugemakeun eta Negri Leluhurna.
kamakmuran lumungsur ka bumi alam. kiwari seur seur carita, undakna di saban negri, ku rupa sinareng rupi pasejaan nungturunan carita anu mastikeun, ayana eta alam.lumungsurna karatuan nu ngarajaan di akhir jaman. kiwari sumangga antos mudah mudahan eta alam kapibandaan,
Cianjurt negri nu akhir menak ningrat tereh pajajaran,  lumungsur di ieu Alam.
pangaweruh dina mangsana. agung tata budina, marahmay dina rarayna, katinggal hegar dirina,
ma,lum agungluhung ku piwuruk tereh santri pituturna, luhung kutangtungna, pangaweruh dina harkat martabatna, komara ka sagala Negri babaku ajeug dina nangtukeun eta tatanjeurna.
kitu jalaran kasebatan Cianjur ka Mashur talajak nimbang lakuna, pangaweruh nimbang elmuna, talajak nimbang jagatna, harkatna nimbang wawanenna, bet katinggal dina mingpinna.
dina laku hegar katinggalna, marahmay budi bahasana, caang deudeuleuanna, ma,lum jalma suwung ku pangarti, pangaweruh nu sajati,
wawnenna kajalanapPria, ngawung ngawung sugih ku tarekahna, mi welas ka rahayatna.
kitu Cianjur ka telahna, kiwari kantun ngantos carita anu salajeungna.

Nagri simbol ku falsafah teu katinggal dina eta wujudna,

Nagri ngawungkul simbolna.

Kiwari ragana hade nga hanyakal warangkana loba sulaya, teu apal naon maksudna,
loba loba aturanna, ngan teuing kumaha eta maksudna, teu katinggal dina wujudna.
kiwari mangsana rame, loba loba nu jajaluh ka luar negri, nembongkeun ka hinaana.
nagri dongeng hese panganna, tatarekah di ieu nagri kuhese picukupeuna,
ceunah ceuk beja, negri urang anu makmur, tapi nyata anu makmur kur tinggal ngaranna,
teung kamana eta eusina, kur tinggal cangkangna wungkul, ma,lum negri symbol,
negri dongeng kasebutna carita euweuh faktana,, nu eusina ukur carita, nukatinggal dina rahayatna,
nu teu  ngawujud dina lakuna, aturan jaradi catur, nu bisa karek teu akur.
cacaritaan jiga nu enya, melaan rahayat ceuk manehna, ari nyata rahayatna kaniyaya,
mana atuh wakil rakyat mun karek kitu eta lakuna, moal aya kaberesanna.
kur cacarita euweuh wakca, ngabohongan ku janjina,
tapi nyata ges jadi mah rakyat jadi pamoles,  ngudag ngudag eta napsuna,
ku cara  perwkilan benang kabandaan,  kitu barukan negri dongeng negri ku palsafah.
kiwari mah kur bisa nyepah, ma,lum negri dongeng eweuh  katinggalna, nu aya kur sakadar runtahdina metakeun hirupna

sebutan teu kena kana pangaranan.

Sesebatan teu kena kana eta pangaranan,

Rame rame pamuruan, ngudag ngudag pananjeuran,
ku cara perolehan ngudag rijki dina tatanjeur kahirupan,
kucara ngadiukeun dina tempat pangayoman, nu kiwari disebat mangku jabatan,
pamoles kapangkatan harkat darajat kamanusian, kiwari pangais negri,
nungayoman eta rahayatna, tapi nyata rahayat can karasa di ayoman ku pamangku eta jabatan,
nu jelas dina eta negri sulit nganapkahan eta hirupna, teu cara eukeur hanyangna,
ku janji eta pameulina, tarekah eta gampang di alana,
dina mimbar cocorowokan jiga enya diucapkeun, tapi nyata kur batuk sabatas huntuna,
eweuh mangrupana, ma,lum kiwari mah loba loba sesebatan, loba loba perjanjian,
ku cara cara pangaranan, tapi nyata eta ngaran teu jadi wujud di alamna,
ku hese eta sebutan ngamaksud kana eta pangaranan.

Rabu, 11 Mei 2011

kabobodo tenjo

kiwari loba nu muru.. moro pesing mileupaskeun dulang,
susuganan jiga nu enya, tapi nyata nu enya teu matak kabita.
geunah nyata dina hate, tapi nyata hate di kaniyaya, jiga enya benta nyata nu benta tara laku doreksa.
kitu peta laku kaniyaya, kiwari mah eta teh asa ges biasa,
ma,lum laku buta kiwari ges nyusup kamanusa.
kitu peta kiwari alamna rame, loba loba nu ngaku luar biasa,
tapi nyata nu luar biasa tara ieuh Ria, teuing saha eta kiwari,
peta doreksa disebut luar biasa.nyata paninggal kiwari mah ges rea kebek ku seuneu naraka.

leumpang ku kapoekan

kiwari  kuring sok loba salah,
titincakan teu make aisan mileumpang teu make hambalan,
nyata kuring hirup dina kabodoan.
udagan teu puguh tujuan, tujuan teu apal jalan, mana bener awak ninckeun,
nyata  hirup teu boga pamadegan. salah nincak salam mileumpangkeun,
kitu peta hirup kabodoan, leumpang kur ngudag beja, dina carita jiga nu enya.
nyata kabodoan jalan nicak ku kapoekan,
mana aya bebenangan, hirup teu puguh tujuan udageun kur lalamunan.
kitu jalaran hirup eweuh pangartian.
mana aya bebeunangan, kitu peta hambalan jauh tincakeun,
aisan kur lalamunan mileumpang kur susuganan, rek kamana kuring...
leupang panggih rejeung kabagyaan.

Minggu, 08 Mei 2011

Cianjur kamashur kur tinggal ngaran

ceuk sakaol Cianjur sugih Mukti, nagri walagri nu rahaytna teu kakurangan sandang reujueng pangan, malah mah ceuk sakaol lumbung padi, Cianjur kamashur kerta Raharja, tata titi amis budi, tapi teuing kumaha kiwari Cianjur teu katinggal ku pangaranan, agung ku laku nu mawa kahadean, teu wujud dina eta patempatan, kur ngaran eweuh bentukan, kur ngaran eweuh perwujudan nu aya katalangsaraan, rahayat sababea indit inditan neangan tarekah kahirupan, ku ayana kakurangan, kiwari Cianjur agung ku pangaranan, katelahna nagri kakurangan, rahaytna kalaparan, negri eksportir pembantu Rumah tangga, kumaha kiwari jadina eta ngaran.. teu jadi perubahan... kumaha pamingpinna... rahayat jadi lepas kaluhunganna, nagri kur tinggal ngarana...

Nagri Dongeng

Rek ngapung ngawung ngawung, ari korejat di tengah mega, mana titingalieun panenjo poek eweuh nu bisa katinggalna, ari kahayang majukeun rahayatna nu bisa kur babanda pagaweanna, mana aya bejana nu ngaku luhung pakaya jadi andelanna, kiwari rame rame jadi panguasa nu kuasa eweuh wujudna, nu aya kur cacapetangan huntuna, mana aya rasana, paketruk kur ucapanana, eweuh bentuk lakuna, nu kitu hianat karahayatna, ngarana oge nagri doreksa eweuh benerna... nu aya kur paketruk huntu jadi ijabna, beh katinggal pangayom nagrina.. tinggal kiwari nagri kacau kaayaanana, kitu nagri dongeng katelahna.

keindahan Tuhan

Bila kasih terayun indah, bila sayang merajut kencang, apa yang kita harapkan, dari benih kasih dan ketulusan yang Tuhan berikan..? sayang tuhan tak menghibahkan uraian... tentang kasih dan ketulusan.. cuma pengjawantahan dari berbagai barometer yang ada.. sungguh wujud Tuhan suatu keindahan, memelas dari berbagai pengharapan dan keyakinan sebagai wujud tuhan yang agung, dalam rona yang mewarnai kehidupan yang ada,.. sebagai wujud kasih tuhan kepada hambanya..

Terkubur ulasan hati, tersisa untuk mengabdi. Syukur anugrah sejati

Dalam diri kita setumpuk Anugrah, belahan jiwa pengais raga, seuntai kembang menghiasi hati, intan permata tertumpah ruah dalam diri yang penuh berkah, tapi kemanakah kita berjalan, pandangan suram dalam kegelapan, mata memandang tak kelihatan, apalah yang kau inginkan..? bila dalam hidup tak mendapatkan impian,..Berkah keabadian.
Sungguh sia sia dalam umurku, sungguh nista dalam perjalanku, sisa waktu dibuang percuma, sungguh keberkahan tak memaknai kehidupan itu sendiri. manakala aku terdiam layu, terdiam dan membisu, aku ingat Ibu manja kasih membelah tertumpah ruah, itulah kehidupan mewarnai perjalanan. dengan sisa sisa waktuku yang usang,  seutas harapan menghimpit perasaan, adakah keberkahan menyilimuti kehidupanku dimasa yang akan datang, berlanjut, berderailah air mata ini, tatkala aku ingat belaian yang tak pernah surut menyinariku selama umur waktuku berjalan, disanalah aku terpaku terdiam sejenak terhenti dari mimpi, terbangun dari hentakan bumiku melaju kencang, lantas bertengadah ke alam sana, adakah aku..? dalamnya kedukaan, sisa waktu yang berjalan,  penyertaan menggugah perasaan, sisa umur tak seindah dalam impian, kelam muram berjalan dengan tak jelas tujuan,.. disanlah akau terdiam disanalah aku terbangunkan, jejak langkah seribu kemanjaan seribu aisan terlentang menopang kehidupan, bilakah yang hari ini sungguh jauh dari mimpi, di kenyataan fakta tak memberikan gambaran,.. kerinduan bertemu Tuahn.. sekian umur yang tersisa, tak jadikan kebaiakan, tuhan mengilhami kehidupanku kembali untuk senantiasa bersyukur, dengan berbagai kenikmatan, dengan berbagai kejadian, dari panorama kehidupan, betapa tuhan terus mengingatkan Aku, dari ketetapan berjalan dengan mahligai impian,..membingbing pada suatu keadaan, kebahagian sejati panorama alam hayati untuk selalu bertaqarub, pada keagungan Ilahi. dengan dasar kasih itulah, hamparan tertata kembali,  menata indah kedepan, kehidupan jadilah terang, jangan singgung keadaan jangan singgung kenyataan, semua itu adalah bentuk keagungan yang Tuhan berikan. tak ada rumput akarpun jadi, semua jadi berdaya, semua jadi ada,.. kenapa kita terpaku, untuk sesuatu bilakah itu berkah tuhan yang kita miliki,. tentulah.. Syukur sebagai pngobat rindu, pada tuhan keabadian sejati.

Perjaungan menopang pada garis lintang kehidupan

Perjuangan menopang pada garis lintang kehidupan,

tercipta karena adanya,  dukalara mengitari kehidupannya,, menghiasi angkasa mengitari bumi, dalam kelamnya hidup mengilhami keberdaan kita di alam jagat raya, terkenang teringat akan titah yang suci, dalam gambaran keagungan, kenapa hilang di kenyataan, Tuhan.. sungguh berbaikah pada hambanya..? kasih sayang menyertai dalam di setiap keberadaanya, sungguh usang kau kembalikan.. sungguh pilu kurasakan, tapi nyata keindahan tak seperti yang nampak dalam impian, berjuang memahkotai, berkorban menjumpai, sulitlah bila tak mengerti.. dimanakah keabadian, sebagai mana tuhan janjikan,.. sungguh tuhan benar atas segala firmanya.

sehat sebagai suatu anugrah

sehat dalam tataran di kenyataan.
terpusat jadilah indah, tertata jadilah kenagan, manakala kita sehat terfokus dalam tataran keagungan.
Sehat memahkotai Alam raya, adigdaya memahkotai kehidupan alam nyata.
indah kala ku tatap, sehat kala ku pijak, tapi mana makna sehat..? bila yang berprilaku di kesehatan tak mengena..
dalam pelayanan barometer pendapatan, berpenghasilan dalam tataran pelayanan sosial, sungguh tak mengenakan, ganjil kala ku dengarkan.
dalam penyampaian mengesankan, dalam uraian menyakitkan, dalam gambaran artian dari sehat yang jadi penamaan. keagungan  dalam tatanan, tak menyejukan kala kurasakan, gambaran menggembirakan pada pemberi pelayanan, tapi sakit kala dilayani. tak tahulah sehat berarti kelu, bisu tak memberikan kesejukan, gambaran tentang citra dari penamaan.,
yang sakit sungguh pilu, kata sehat berujar mulya, kata sekit berujar menderita...jangan singgung perasaan dengan kata yang tak menyejukkan, lalui saja.. biar beralun tak ada pertepian..siiring kebisuan..waktu berjalan itupun tak mengenai perubahan..
itulah kilasan tak memberikan gambaran, dari artian kesehatan yang sering kita lupakan. kala kita sakit, sungguh sehat itu menganugrahkan, betapa sehat adalah suatu Anugrah. itu sehat memaknai keagungan dari sebuah penamaan.

sehat sebagai suatu anugrah

sehat dalam tataran di kenyataan.
terpusat jadilah indah, tertata jadilah kenagan, manakala kita sehat terfokus dalam tataran keagungan.
Sehat memahkotai Alam raya, adigdaya memahkotai kehidupan alam nyata.
indah kala ku tatap, sehat kala ku pijak, tapi mana makna sehat..? bila yang berprilaku di kesehatan tak mengena..
dalam pelayanan barometer pendap...

keindahan jadi batu sandungan

Duka menyelimuti, lara menyayat hati, tatkala kita terbuai dengan mimpi yang indah.. tapi nyata keindahan tak selalu membawa berkah, terkadang mengelabui kehidupan kita yang sebenarnya, cobalah melirik kebelakang, lalu tatap kedepan, kadang keindahan berakhir dengan penyesalan berakhir dengan kesakitan, bila kita tak mengenali keindahan itu sendiri, keindahan dengan pengenalan itu sangatlah penting kita utamakan, jangan sampai kita lupakan. bila tak menginginkan keindahan jadi batu sandungan di kemudian hari.

Masa lalu mengilhami hari ini, ada apakah dengan bangsa ini..?

kenapa muram dengan keadaan kenapa galau dengan kenyataan, bilakah kita dalam satu untain kasih sayang.... sungguh tak sejuk dengan kenyataan yang seringkali kita lihat dalam tampilan, kekerasan merajai khzanah kehidupan bangsa ini, apakah yang kita inginkan bilakah kita dalam satu Aisan, dalam satu kandungan bendera keagungan, merah putih sebagai satu wujud bangsa ini mempersatukan kehidupan dari berbagai realitas yang ada, mengikatkan diri dalam suatu wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai, berbeda dalam pandangan tentulah khzanah yang kita punya, dari itulah kita berasal dari itulah kita mengenal Negara kesatuan Republik Indonesia,.. kenapa jadi lupa pandang.. dari manakah kita berasal,.. ikatan keutuhan dari sudut pandang yang melahirkan adalah tatanan keberdaaan, hidup menyenangakn, saling kasih mengasihi, saling sayang menyayangi terjaga sepanjang masa, kenapa hari ini jadi terkoyak..? dengan perbedaan pandangan, dengan berbagai keyakinan, sungguh suatu kehilapan, menghilangkan keberadaan kita sendiri terlahir, adalah keutuhan, tatanan kesamaan tentang hak kebebasan, kemerdekaan, kenapa jadi terkoyak dengan pandangan sempit menghianati arti perjuangan itu sendiri, tentulah ini yang patut kita sadari, pendidikan tentang kebangsaan harus lebih giat diketengahkan, dimunculkan bagi insan yang belum memahami arti perjaungan arti kebangsaan, arti perjuangan, tujuan adanya Negara kesatuan, perbedaan memperkaya khzanah kebangsaan, persatuan artian kehidupan, betapa bangganya kita terlahir... dari keanekaan jadilah keindahan telerama keagungan, tercermin budaya yang maha adiluhung kita punyai, keanekaan cakrawala yang patut kita syukuri keberdaanya, dalamnya hidup perlulah kita bercermin dari kehidupan yang melahirkanya,. tiadalah  hari ini tanpa masa laluku, masa depan ditentukan oleh hari ini,..tentulah hari ini melanjutkan masa lalu leluhur kita, tentulah kita ada didalamnya, masa depan ditentukan oleh hari ini, mau dibawa kemankah bangsa ini, bila yang terlihat sungguh mengerikan,mencekam suasana kebathinan, dari arti perjuangan dari arti pengorbanan, yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945

Terkubur ulasan hati, tersisa untuk mengabdi. Syukur anugrah sejati

Dalam diri kita setumpuk Anugrah, belahan jiwa pengais raga, seuntai kembang menghiasi hati, intan permata tertumpah ruah dalam diri yang penuh berkah, tapi kemanakah kita berjalan, pandangan suram dalam kegelapan, mata memandang tak kelihatan, apalah yang kau inginkan..? bila dalam hidup tak mendapatkan impian,..Berkah keabadian.
Sungguh sia sia dalam umurku, sungguh nista dalam perjalanku, sisa waktu dibuang percuma, sungguh keberkahan tak memaknai kehidupan itu sendiri. manakala aku terdiam layu, terdiam dan membisu, aku ingat Ibu manja kasih membelah tertumpah ruah, itulah kehidupan mewarnai perjalanan. dengan sisa sisa waktuku yang usang,  seutas harapan menghimpit perasaan, adakah keberkahan menyilimuti kehidupanku dimasa yang akan datang, berlanjut, berderailah air mata ini, tatkala aku ingat belaian yang tak pernah surut menyinariku selama umur waktuku berjalan, disanalah aku terpaku terdiam sejenak terhenti dari mimpi, terbangun dari hentakan bumiku melaju kencang, lantas bertengadah ke alam sana, adakah aku..? dalamnya kedukaan, sisa waktu yang berjalan,  penyertaan menggugah perasaan, sisa umur tak seindah dalam impian, kelam muram berjalan dengan tak jelas tujuan,.. disanlah akau terdiam disanalah aku terbangunkan, jejak langkah seribu kemanjaan seribu aisan terlentang menopang kehidupan, bilakah yang hari ini sungguh jauh dari mimpi, di kenyataan fakta tak memberikan gambaran,.. kerinduan bertemu Tuahn.. sekian umur yang tersisa, tak jadikan kebaiakan, tuhan mengilhami kehidupanku kembali untuk senantiasa bersyukur, dengan berbagai kenikmatan, dengan berbagai kejadian, dari panorama kehidupan, betapa tuhan terus mengingatkan Aku, dari ketetapan berjalan dengan mahligai impian,..membingbing pada suatu keadaan, kebahagian sejati panorama alam hayati untuk selalu bertaqarub, pada keagungan Ilahi. dengan dasar kasih itulah, hamparan tertata kembali,  menata indah kedepan, kehidupan jadilah terang, jangan singgung keadaan jangan singgung kenyataan, semua itu adalah bentuk keagungan yang Tuhan berikan. tak ada rumput akarpun jadi, semua jadi berdaya, semua jadi ada,.. kenapa kita terpaku, untuk sesuatu bilakah itu berkah tuhan yang kita miliki,. tentulah.. Syukur sebagai pngobat rindu, pada tuhan keabadian sejati.

Salam kasih Ibu Pertiwi

Salam kasih Ibu Pertiwi

Salam sejati padamu Ibu Pertiwi, mengisahkan alam perjuangan, mengingat akan ketinggian, betapa keagungan memahkotai kehidupan negri tercinta Nusantara Jaya.
Negri yang Agung, negri yang Makmur sejahteralah seluruh bangsaku, Indonesia Raya tetap jaya.
sejatiku anak negri, sejatiku persadaku, Nusantara jayalah selalu.
Dikala aku terbangun dari mimpi, Ibu pertiwi menangis meratapi keadaan Negri, alam yang subur tak memberikan harapan, tak menjadikan kemakmuran memahkotai kehidupan rakyatnya, bangsa yang adi Luhur tak memperlihatkan Prilakunya. adapakah dengan bangsa ini...???

Wahai Anak Negri...
Kuwariskan Aisan kasih, ku sembahkan kisah kasih, sedih kala mengingat kebelakang,dalam waktu yang tak sebentar.. kemerdekaan direbut dengan pertumpahan, dengan darah,..kemanakan Wahai anak negri.. jalinan kasih anak negri tak tampak di permukaan.. ikatan jalainan kasih tak jadi barometer memaknai kehidupan. Kasih sungguh telah hilang,
hilang bagai tak ada bayang, tak berwujud dikesunyataan.
Ada apakah dengan bangsa ini..?.

Kepulauan nan elok, negri yang subur tak memberikan harapan.. menemukan mahligai impian dimasa yang akan datang, kenyataan di rasakan di hari pekan waktuku berjalan. kemana harus kuselusuri negri impian negri harapan menjelang di kenyataan.
Dengan untain keberkahan kala di bangugnkan. tapi hari  menghilang tak ada jejak,,. kala itu berduka kala waktu berjalan.
senjang surau kian kelam, menghimpit  kedukaan, harapan tak memberikan secercah keindahan, perubahan tak memberikan kesejukan, repormasi salah pandang, orang bilang sungguh tak ada kedamaian, kenyataan ini.. terus ku pacu kembali pada Ilahi.

Wahai Anak Negriku.
 teruslah berjuang..  teruslah mengayuh impian dimasa yang akan datang.
Wahai bangsaku, saat kelak tak kan lari kemana, bersabar wahai rakyatku, tunggu sejenak dengan alam,mu, sebentar bangsa,mu bangun dari tidur yang panjang.. menyemarakan alunan kehidupan, sebagai bangsa yang besar disejagat raya.
Jangan kau bimbang dengan kenyaatan, jangan risau dengan keaadaan. sejenak hilang bangsamu menyuarrakan kebesaran Negri,mu.

Sabtu, 07 Mei 2011

kehidupan tak pernah padam bila kita berIman

Padam dunia kegelapan, terang seiring putaran roda kehidupan
Tatkala surupnya surya menyelimuti alam raya, mendung datang lalu menghilang, menjelang kala fajar menyingsing, terbit pagi secercah harapan datang, dalam keagungan memulyakan kehidupan,  bumi berselimutkan awan, mega menghiasi panorama kemegahan, setitik simpul lalu menjelang, menghangatkan seisi alam, bersorak sorei kegembiraan datangnya kehidupan memberikan impian, bangu bunga mekar mengharumkan, kala datang sinar memamerkan, betapa keagungan memuji Tuhan.
Kala bulan datang menjelang, kala siang jadilah terang, sang Surya memancarkan kehidupan, menjelang usang sang Suryapun menghilang bagai bumi kembali mencekam, datang bulan dikegelapan, kala malam menyinarkan setitik harapan, bintang memberikan gambaran, betapa keagungan mewarnai kehidupan.
Berputar mengembang melaju pada Porosnya, memberikan romantika pilihan cahaya keilahian,
kehidupan terus berputar seiring putaran roda Nur ke Ilahian, tak surut dan teruslah terang, sedetikpun tak pernah padam. itulah realitas hidup menghidupkan, kehidupan itu tak pernah pudar,
bila kita, terus selalu memberikan pelita penerang kehidupan, pelayan kasih, pelayan teruntai Indah, secercah harap sececah untain jalan terang terus melingkar, bagai kalung Jambrut katulistiwa di alam raya.
datang dan terus datang,.. dengan buain dikesunyataan, kenapa jadi bimbang, kenapa pula tak beriman, dengan keadaan yang sekarang, bilakah yang sekarang menjumpai kehidupan di masa yang akan datang.
tentulah terlahir dengan mewarisi bintang terang, kasih menyetai hambanya. puji tuhan mengiklaskan Umatnya, untuk selalau tetap beriman pada kasih keabadian.
itulah yang perlu kita renungkan dipenghujung yang akan datang.

Putaran waktu trus berjalan

Seiring putaran waktu seiring perjalanan masa bumi berlanjut, bumi berjalan mengitari porosnya, berhenti sejenak lalu berjalan, menyemarakan panorama alam, kehidupan menata keagungan.
Tatkala bumi terkulai layu, tatkala bumi berdiam bisu, apa yang dapat kita sampakan, berisirahatkah ..? berdiam dirikah.. bumi ini terus  berlanjut..? bergitulah poros waktu tak pernah berhenti, menyinari kala malam, menerangi kala siang, dikegelapan bintang bintang bertaburan, tentulah terang menyinari kehidupan.
Walau sejenak lelah ku simpan rasa yang indah, raga sejejnak beristirahat, dalam kurun waktu yang panjang.
bumi terkulai layu tertidur sudah, dengan keagungan sejenak terbangunkan, seraya beranjak dewasa, membangaunka seisi alam raya.
Maka cukup sudah.. bumi meninakan pengisinya, untuk selalu terus berpacu dengan waktu, berjuang dengan terang, cahaya keIlahian, memahkotai kehidupan terang akan berkembang seiring putaran jaman.
bilakah kita tertidur lepas maka akan terhempas sudah, bilakah kita terbangun dan terjaga dari mimpi, maka mengisaratkan tentang waktu, bumi beralanjut tanpa dengan pemberitahuan.
Ah cukup sudah yang tidur tak mengarah entak kemana ia berlanjut, yang bangun tak teratur, pergipun dengan ketidakteraturan.
sejenak kepergian alam mengilhami betapa perjalanan menepikan perhelaan,dari kurun waktu yang tak pernah kita tahu, pertepian di penghujung kehidupan itu sendiri.
Alam mengembang membangunkan ke akuannya, dalam kurun waktu yang panjang Ia berjalan,
begitulah alam mewartakan keberdaaanya, memberitahukan kebenaranya.
kemanakah Ia berjalan,...alam ada, ada adanya kehidupan itu sendiri.
kenapa kita terlena... bilakah itu kita yakini keberadaanya... tak ada waktu untuk berdiam diri..
lengah dengan keadaan.. siap siagalah dengan kenyataan Tuhan.. bilakah sudah taqdir Ilahi menglingkupi bumi ini. waktu yang ada waktu yang tersisa, untuk selalu tetap setia, dengan alam, kita terlahir, dengan alam juga kita dilahirkan.

sokawayana

Tinuluran urang lembur, sokawayana urang kota, kiwari baralik ngahudang rasa, ngaraga sukma malikeun eta carita, nu jelas aya carita di eta leluhurna.
nepungan nu jadi dulur, nu kiwari teu katinggal  akur, teuing naon sababna, jeung duka naon eta  maksudna.
duka kasaha kiwari nyebat eta carita teu jelas eta tunjukna. nu arulin kiwari ku hese baralik deui. piraku mumbara eweuh balikna.
nu leumpang can tepi maksadna, lain pedah wae teu ngajuang, nu ngajuang can tepi kana maksadna.
katangtuan nu ngaratuan eta jalan kahirupan.
leumpangna ku alot pisan, jiga menak balik di pamumbaraan, ma,lum menak leumpangna make aturan. nu ngajuang, lir arulinna warudak nuju kaindung.
lain pundung pedah  teu di teang, lain hudang ku berangna poe, kiwari mah ges waktuna wae, baralik ka makom makomna.
nu tepang kiwari lempang, nuju nojo kapileumburanna. sisimpangan nananyakeun, tatanjakan malikeun pasejaan, rehna kiwari ges jelas eta leumburna. balik.. balik.. kaleumbur, leumbur leumbur leluhurna.
kiwari mangsana balik, negri urang anu subur eta kampung anu hegar, kiwari urang makmurkeun, padumukan anu endah, pakampungan anu agung, kiwari baralik deui.
urang Sunda  narataskeun, urang sunda nungturunan, baralikana ka Indung. rehna jalan kahiyang Agung kiwari mukana caang. bentras narawangan, bulan bulan naembongan, bur bray deudeuleuan.
guyur satatar kota rame sabalabeja, dipakampungan kiwari geus makmur.
lain beja nu di beja beja, tapi beja aya caritana, ceuk nu dikampung ceuk nu dikota, kiwari mah guyub saleuleumbur, rehna kiwari urang lembur nyugemakeun datangna Ningrat Manusa, nu mawa beja anu pertela.
teu apal naon maksadna eta carita nyugemakeun kareungena, nudiantos eta wartana carita teu jelas eta nyusulna.
namung kedah kamana eta carita ku nyebar ka rahayatna. tatar sunda titis tulisna.
kiwari akur ketinggalna, urang lembur sugema dijna eta tarekahna, sauyunan ngabangun negrina, sili asah silih asuh, heman tur mawa berkah dina tarekahna.
lain nujo memeh usum, lain ninggal bentang nucan puray, kiwari nyorot socana, seukeutna paninggalna, maratan jagat eta caangna.
pamanenan hasil tatanen,  bubuwara nu ges lila kiwari katinggal hasilna.  pileumburan sugih ku harkatna makmur eta leumburna, kiwari ngawaluyakeun pangeusina.
lain beja cara kiwari, beja di beja, tapi nyata eta kiwari pileumburan sugih pangeusina. eta leumbur kacida suburna, hayu urang baralikeun deui ka manteuna, nu gaduh purwa ngajadi, jadi jadina eta kahirupan.
kota Cianjur anu ngahyang manggihan eta paleumburan, Cianjur nu mukakeun lalakon jagat sateuacanana.
mudah mudahan tong lami teuing... cara kiwari eta leumbur hariwang katinggalna...
mudah mudahan eta wakca ti leluhur wujud di eta alam.

lorong waktu berjalan seiring roda putaran kehidupan.

sanjak kebaikan menyelusuri kehidupan,
teratur indah, terdengar merdu suara nyanyian mengiringi lagu, betapa keagungan menyertai keadaan, namun sayang keindahan tak memerkan keanggunan, halang rintang menyertai keadaan. kemankah yang kita tuju, bayang bayang menyelimuti keberdaan, diimanakah kita berada..?.
manalah ada kebaikan bila kita tak renungkan, hidup untaian kebajikan bila kita berpijak pada kaidah Tuhan..
indah jadi bayangan, kemegahan jadi impian, disanalah kita tempatkan, harapan di kemudian hari,..
cipta bentuk keagungan,. tentulah kasih sayang mengawali kita terlahir, dari buain ibu dilahirkan kasih syang menyertai kehidupan.
dari sanalah kita berjalan menapaki kehidupan untuk kembali pada kasih, dengan kesungguhan dengan keyakinan semua mengharapakan jalan terang jadilah keberpihakkan.
janganlah berjalan berhalu balang dengan tak jelas tujuan, tujuanlah kita berjalan sebagai mana kita terlahir dari untai kasih. tak baik berjalan tanpa terang, dengan terang jadilah kenangan.
masa waktu terus berputar.. bilakah itu yang jadi ketentuan..? kenapa kita tak putarkan haluan mengiringi kehidupan sebagai poros perjalan. nyata sudah hidup ada dalam ketentuan, taqdir yang tak dapat kita bantah, keberadaan dari sang maha kuasa.kenpa lupa dengan kita, dibuat jadi tak berdaya.. dengan kelahiranlah semua jadi bertuan..
maka keindahan mengilhami keberadaan kita di alam raya. tapi nyata kala ku jenguk hati sepihak tak bertuan.
dengan kasih terurai sudah.. semenjak aku teringat.. banyak teman menghampiri, salam sapa menyertai, Doa restu mengilhami hidup betapa indah.. mengalun merdu mengiringi kelahiranku,, doa dipanjarkan betapa riang dan gembiranya hati, semua jadi lirih telah terlahir si buah hati turun dari tahta suci ke bumi.
kidung Agung dipanjatkan sebagai tanda syukur, dangding mengalunkan  suar kebesaran sebagai tanda syukur didendangkan, puji pujian mengiringi kehidupan.
keberkahan mengawali kehidupan baru, tapi nyata nyanyian indah tak jadi pegangan, terdenganr suar risih tak kuat menahan beban, surut dengan kenyataan makan indah goyang di tengah jalan..
tak mengerti ku hampiri..manakala aku terbangunkan dari mimpi, manalah indah terlahir ke bumi alam.
Nusantara Negriku ,, Nusantara tanah Airku..keberkahan tak menampakakan..
sekarang aku Ingat Tuhan.. bertuankan keagungan, kenapa akau harus bingung dengan kenyataan, bla benar kehendak Tuhan, tentulah yang terbaik bagi hambanya..sekarang jadilah lega hati ini, indah menatap kedepan sana, walau nyata di saat ini belum aku raskan tapi kuyakini jalan tuhan itulah yang terbaik.
keindahan tak memamerkan, keindahan tersembunyi di keagungan menyertai di kehidupan. manalah aku terbuai dengan kehidupan bila kehidupan tiu membangunkan keadaan. kenyataan itulah keagungan mensyukuri nikmat Tuhan.
kini ku rasakan dalam keberdaan mengitari kehidupan, kala aku termenung layu kala itu juga aku bangun dari tidur menghela napas menyusut keringat, betapa kenyataan kadang tak sesuai dengan untain, harapan yang ku impikan tak jadi wujud  nyata dikehidupan.  tak sebaik yang aku bayangkan, tak seindah yang aku impikan.
arti kejuangan menata menilai hidup itulah yang harus kita perjuangankan, pengorbananlah tentunya yang membahagiakan.
dalam terjal aku lalui dalam aral lintang ku sebrangi  keutuhan memahligai kehdupan.
harapan tak kunjung di kenyataan tapi kenyataan memaknai arti perjuangan.
biarlah berputar pada poros jalan terang, tapi biarlah itu berlalu sepanjang hayat tetap terkandung bumi akan selalu terus berputar seiring waktu berjalan.  poros itulah realita yang harus ku lalui, semasa hidupku memutarkan, tentulah berhenti di pertepian, sebagai perwujudan perhambaan.

Untain sebaris ayat dalam kandungan

Terlintas kenangan indah, kala kuterbangun aku dari mimpiku.. kulihat disana sini orang menderita, tak iba hati melihat orang tak berdaya.. tak percaya tapi nyata. kepahitan aku telan, kepedihan ku rasakan itu penderitaan mewarnai kehidupan nyata. ada apa dengan bangsa ini.. sekilas jadi tak jelas.. negri nan elok negri yang subur baru kata yang menghibur.. dimanakah keberdaaanmu..? sunguh Rakyat menantimu, jelmaan dari untain yang indah menyertai kelahiran negriku. aku menunggumu, yang tertuang dalam kaidahmu, disanalah aku menggantungkan harapanku, sebagai cikal bakal ada negriku.. walau sekarang nyata, itu jauh dari yang kau kira, tapi nyata itulah rencana Tuhanku..

Prilaku tak terpuji

Prilaku kegembiraan merayakan kemerdekaan, prilaku terkandung sayang mengingat dan memperjuangkan arti titian nilai kejuangan. tentulah kata sayang wujud di kenyataan, bukan hanya perkataan tak memperlihatkan perwujudan, ada bentuk tak ada wajah, ada berkah tak ada hikmah.. dimankah kita berada.. sebagai bangsa yang luhur, tentulah saling meingatkan akan artian, nilai nilai dari pejuang terdahulunya, adanya kita tentulah adanya mereka, begitupun negri ini terbangun, tentulah perjuangan dan pengorbanan dari bentuk kasih sayangnya pada kita.. alangkah tak baik bila negri ini tak memakmurkan, alangkah tak indah bila negri ini tak mensejahterakan.. tentulah nilai nilai yang terakandung, yang di amanatkan telah di nodai dengan prilaku prlaku yang terpuji.. sungguh kah bangsa ini telah hilang jati diri.. sebagai bangsa yang luhung dan berkepribadian. sekarang.. entah... kemana

Senin, 02 Mei 2011

megahnya dunia baru

Seindah tatapan wajah, seindah rembulan sayu, ku hinggapi mahkota raja, Istana memahkotai kesucian,  kerberkahan seisi alam raya, tatapan indah kala kupandang, kulihat sejuta pesona menatap wajah, duhai sang rembulan. di atas sana menantikan, sang Pengembara Agung datang memulyakan kahyangan. semua merindukan, mengidamakan belaian kasih nan sayang Tuhan.
wahai sang pujangga suci, dibalik tiri kau bersenandung, di balik layar kau mainkan, irama peraduan irama kelembutan sungguh kesucian memahkotai keberadaanya..
Betapa keagungan memahkotai keadiluhunganmu. tak akan terlihat di kedalaman, tak akan terlihat di hampran, sungguh ketinggian memulyakan kehidupan nyata,
tersiar kabar berita keagungan memahkotai seluruh Jagat raya,  menampakan wajahnya, bersenandung riang, berseri memahkotai alam raya. 
salam sapa seribu sapa, salam sayang teriring riang, betap keagungan,Mu jauh dari yang aku bayangkan.
dataran terhampar hijau, padi menguning terhampar luas, istana kemegahan beradigdaya dalam tampilan, sungguh suatu keagugngan yang tak tertandingkan.
lagu merdu tersayat hati, rasa pilu memukaui hati, menyanyikan senandung rindu, betapa keagungan mewarnai kehidupannya.
berpulang pada Ibu pertiwi sejatinya hidup dalam anugrah kebesaran Ilahi, menunggu sang Pujangga pulang memahkoti kota harapan sejuta impian menunggu di pelaminan.
mahkota Raja mahkota kesucian, menjemput sang Permesuri pulang, memehkotai kehidupan istananya.
puja puji mengantarkan senandung keriangan, kehangatan menjemput sejuta mengiringi kepergian dari bumi berjalan ke kahyangan.. memuja mengiriangi titian artian kehidupan.
riuh rendah suara merdu bersenandung, keriangan menjumpai dikehangatan, betapa keagungan menyelimuti seluruh Alam raya.
udara sejuk mengiringi menghempas penuh kedamaian, tenang dalam tatapan, agung dalam penampakan, kemulyaan memahkotai seluruh alam raya..seindah mewarnai panorama angkasa raya.
lihatlah nanti keberkahan memahkotai alam sejagat Raya.